Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us




Jika sekeping zakat yang kami kumpulkan bisa berbuah zakat, bisa dibayangkan keajaiban sangat besar yang dilakukan Dompet Dhuafa, pohon zakat yang berdiri sejak tahun 1993 

Apa karunia terindah yang diberikan Allah SWT pada umat Islam?

Sebagai orang yang pernah menjadi nonmuslim,  saya akan menjawab: Sholat dan Zakat!

Mengapa?

Bisa membayangkan andaikan kita, umat Islam tidak  diwajibkan sholat 5 waktu?

Wow, bebas! Bisa seharian “glundang glundung” di atas tempat tidur, kemudian makan sambil  nonton drama Korea, tidur lagi, makan lagi. Tidak mandi berhari-haripun tak apa. Tak ada aturan yang dilanggar. Tak ada dosa.

Mengerikan bukan?

Alhamdullilah umat Islam mendapat perintah sholat 5 waktu, sehingga harus bangun di pagi hari. Tubuh bersih dan harum. Otak jernih berpikir dan siap berkreativitas.

Early bird catches the worm

Burung yang terbang pagi akan mendapat lebih banyak cacing

Bagaimana dengan zakat?

Semua agama di dunia mengimbau untuk bersedekah, namun hanya Islam yang mewajibkan zakat, sebagai amal yang menjadi bekal untuk menghadapNya.

"Jika seseorang anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh." (HR. Muslim)

Senang bukan? Saat penganut agama lain bingung, “saya bisa masuk surga nggak ya?”. Umat Islam sudah memiliki petunjuk. Minimal kerjakan 3 amalan tersebut di atas.

Diantara ketiga amalan, zakatlah yang paling mudah. Karena tidak ada parameter untuk mengukur ilmu yang kita miliki, bermanfaat atau tidak. Demikian juga dengan anak yang saleh, kita hanya bisa mendidik mereka, namun tidak bisa memastikan apa yang terjadi kelak.

Beda halnya dengan zakat. Ada cara untuk menghitung zakat. Andai ragu, silakan datang ke  lembaga amil zakat untuk minta bantuan.

Mengenai zakat, saya memiliki kisah yang sangat membekas.


Kebaikan Berbagi Melalui  Pengelolaan  Sampah

“Seorang muslim harus cerdas,” kata Ustaz Aam Amirudin, “termasuk sewaktu bersedekah”. Ustaz Aam merupakan salah satu ulama yang secara periodik  memberi kajian agama Islam pada kami, orang tua murid yang bersekolah di Taruna Bakti (SD – SMA) Bandung

Ustaz Aam mengimbau agar jangan asal sedekah, mungkin setelah melihat kami kerap memberi uang pada pengemis, tanpa memperhitungkan kemungkinan uang sedekah dibelikan rokok, miras atau lem aibon untuk ngelem.

Akibatnya, bukan membantu perekonomian pengemis, tapi malah membuat mereka semakin terperosok.

Karena itu saya mengajak teman-teman mengumpulkan sedekah untuk mendampingi masyarakat Kota Bandung dalam pengelolaan sampah.

Pengelolaan sampah? Mengapa?

Masih ingat kejadian tahun 2005, saat Kota Bandung berubah menjadi lautan sampah? Diawali longsornya tempat pembuangan sampah ( TPA) Leuwigajah yang menyebabkan ratusan orang meregang nyawa, disusul kebingungan PD Kebersihan untuk membuang sampah.

Bisa membayangkan baunya?

Area pasar Cihaurgeulis, tempat parkir salah satu kontainer sampah, hampir tertutup sampah. Bau busuk tercium hingga 1-2 km, khususnya sewaktu angin bertiup. Menjijikkan sekali.

Tragedi baru berhenti setelah Presiden Susilo Bambang Yudoyono turun tangan. Kawasan Sarimukti diputuskan menjadi TPA berikutnya.

Selesaikah masalahnya?

Belum, selama masyarakat Kota Bandung tidak mengubah perilaku, memilah sampah sebelum membuangnya, maka urusan sampah belum berakhir.

Kebetulan pada tahun 2010, saya telah mengikuti beberapa workshop pengelolaan sampah yang diadakan YPBB Bandung, salah satu lembaga nonlaba yang bergerak dalam bidang persampahan kota.

Sehingga kami (saya dan teman-teman pengajian) sepakat membentuk Yayasan Perempuan Kaisa Indonesia. Kaisa berarti cerdas, pemberian ustaz Abu Rabani. Siapa yang cerdas? Bisa berarti kami, para pengurus Kaisa Indonesia. Juga merupakan doa bagi para perempuan yang kami bina, agar cerdas.

Kami mengumpulkan uang zakat sebagai biaya operasional dan mulai mendampingi beberapa komunitas di Kota Bandung untuk mengelola sampah. Jenis aktivitasnya sebagai berikut:

  • Memilah sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik masuk kekotak takakura, atau dimasukkan ke lubang resapan biopori (LRB). Komposnya digunakakan untuk urban farming/berkebun.
  • Membentuk bank sampah untuk mengelola uang hasil penjualan sampah anorganik.
  • Eksperimen makanan non tepung terigu dan hasil urban farming.
  • Membuat handy craft dari sampah anorganik yang tidak bisa dijual.         

Baca juga:

KeranjangTakakura, Solusi Mudah Atasi Sampah Perkotaan

Katanya Handy Craft Daur Ulang, Bahan Bakunya Kok Masih Baru Sih?

Untuk meningkatkan semangat beraktivitas, saya mendaftarkan mereka pada lomba yang diselenggarakan Kota Bandung, “Bandung Green and Clean”. Banyak manfaatnya jika mereka berhasil meraih penghargaan, selain kebanggaan, hadiah uang bisa digunakan untuk biaya operasional.

Sayang niat baik tidak selalu sesuai harapan. Banyak hal membuat beberapa komunitas yang kami bentuk tersendat-sendat, bahkan berhenti kegiatannya, diantaranya:

  1. Ketua RT penerima hadiah Bandung Green and Clean tidak memberi laporan yang jelas, hanya mengatakan uang sudah habis. Akibatnya anggota komunitas gelisah dan marah-marah. Ketika saya berusaha meluruskan, saya malah diusir.
  2. Saat pemilu/pileg, tanpa saya ketahui ketua komunitas mendapat uang dari seorang caleg. Maksudnya tentu agar anggota komunitas memilih caleg tersebut. Sayang, uangnya raib dalam saku sang ketua, sehingga tidak hanya sang caleg yang gigit jari, anggota komunitas pun merasa dikhianati.

Keberhasilan sebuah komunitas memang sangat bergantung pada transparansi data. Khususnya bank sampah, divisi yang mengumpulkan uang masyarakat. Semula hanya belasan ribu rupiah, namun ketika dikumpulkan dan dikelola, jumlahnya bisa mencapai ratusan juta rupiah.


Zakat Berbuah Zakat di Bank Sampah

“Alhamdullilah tahun ini bisa membayar zakat dari sisa hasil usaha”, kata Ibu Komala, Ketua Bank Sampah “Motekar” yang berdomisili di RW 02 Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

Bank Sampah "Motekar” merupakan salah satu komunitas yang istiqomah dan terus melaju walau diterpa banyak rintangan. “Harus jalan karena banyak yang terbantu”, kata Ibu Komala.

Saya sepakat, sekarang tidak ada lagi rentenir di daerah tersebut. Padahal sebelumnya, kawasan padat penduduk ini menjadi favorit lintah darat. Mereka merayu calon korban dengan pinjaman mudah. Ketika sudah terpikat, jangan heran jika harta korban lenyap tak tersisa, termasuk rumah yang dihuni. Habis digunakan untuk membayar pinjaman yang membengkak akibat bunga berbunga.

Sebetulnya operasional bank sampah sangat sederhana. Mirip  grameen bank yang dicetuskan penerima nobel, Muhammad Yunus. Bedanya, anggota grameen bank mendapat pinjaman uang dari Muhammad Yunus. Sedangkan uang simpan pinjam bank sampah berasal dari penjualan sampah anorganik.

Sungguh tak terduga bukan?

Mirip analogi sapu lidi, apabila hanya satu buah maka tidak bisa digunakan menyapu. Demikian pula hasil dengan penjualan sampah anorganik. Sewaktu hanya seorang anggota yang melakukan, nilainya mungkin hanya bisa untuk membeli 2 tusuk jajanan cilok.

Namun sewaktu disatukan dengan warga lain, jumlahnya bisa dijadikan modal usaha. Karena seperti kasus yang dihadapi Muhammad Yunus, para ibu rumah tangga hanya membutuhkan modal kecil, sekitar  Rp 300.000 – Rp 500.000 saja.

Sayangnya, walau jumlahnya kecil, mereka tidak bisa meminjam ke lembaga keuangan resmi seperti bank. Mereka tidak memiliki jaminan.

Mereka juga tidak bisa meminjam pada tetangga atau kerabat karena sama-sama mengalami kesulitan keuangan. Bank sampah dengan segala kemudahannya menjadi penyelamat.

Yang harus mereka lakukan adalah memilah sampah di rumah masing-masing. Pada hari yang telah disepakati, sampah disetor ke bank sampah. Petugas akan menimbang dan mencantumkan jumlah rupiah pada buku tabungan.

Anggota bank sampah mempunyai banyak pilihan sewaktu saldo tabungan sudah cukup banyak. Bisa diambil, digunakan membeli sembako yang disediakan bank sampah, atau untuk meminjam uang.

Bank sampah sebetulnya hanya tools mengumpulkan sampah yang dikonversi menjadi uang. Selanjutnya uang dikelola dengan sistem koperasi, soko guru perekonomian Indonesia.

Transparansi pengelolaan keuangan menjadi kunci keberhasilan. Kepercayaan tidak hanya datang dari anggota bank sampah,  juga pihak kelurahan yang menyalurkan dana LPM untuk simpan pinjam. Tak heran bank sampah Motekar berhasil membukukan omzet ratusan juta rupiah, dan menyisihkan sisa hasil usaha untuk membayar zakat.

Luar biasa bukan?

Dimulai teman-teman yang mengumpulkan zakat untuk biaya operasional, kini para anggota bank sampah bisa membayar zakat.

Karena itu kebaikan berbagi yang telah dilakukan teman-teman pengajian, saya analogikan dengan zakat berbuah zakat

source: dompetdhuafa.org

Dompet Dhuafa, Pohon Zakat yang Tumbuh Subur

Ingin menyalurkan zakat agar bisa berbuah zakat juga?

Tak usah repot seperti kami, salurkan saja melalui Dompet Dhuafa, pohon zakat yang mendapat siraman air dan pupuk dari para muzaki.

Jika sekeping zakat yang kami kumpulkan bisa berbuah zakat, bisa dibayangkan keajaiban sangat besar yang dilakukan Dompet Dhuafa, pohon zakat yang berdiri sejak tahun 1993 ( wow .... 27 tahun lho umurnya).

Buah zakat berasal dari para mustahik yang berhasil memperbaiki perekonomian mereka.

Terlebih Dompet Dhuafa sebagai lembaga amil zakat nasional memiliki banyak binaan.  Silakan buka dompetdhuafa.org dan memilih, karena semua berpotensi berbuah zakat. Tak perlu menunggu dompet menggelembung, mulai dari sedekah Rp 10.000 bisa disalurkan melalui Dompet Dhuafa.

Berikut beberapa binaan Dompet Dhuafa:

Pilar Pendidikan, yang terdiri dari:

  • Pesantren Hafidz Village, berada di kawasan Lido Sukabumi,
  • Indonesian School For Palestine. Bekerja sama dengan Rumah Zakat, Human Initiative dan Nurul Hayat, Dompet Dhuafa berencana membuat konsorsium sekolah Indonesia – Palestina.
  • Khadijah Learning Center, merupakan pusat belajar khusus muslimah yang ingin memiliki kemampuan berwirausaha, namun terhalang keterbatasan ekonomi
  • Dompet Dhuafa University, memberi kesempatan masyarakat dhuafa menikmati jenjang sarjana.

Pilar Kesehatan, yang terdiri dari:

  • Rumah Sakit Hasyim Asyari untuk dhuafa, terletak di Jombang – Jawa Timur, merupakan perluasan jaringan layanan kesehatan bebas biaya.
  • Rumah Sakit Indonesian – Hebron Palestina. Berlokasi tak jauh dari Masjid Nabi Ibrahim, rumah sakit ini  dikhususkan untuk penyembuhan trauma di Hebron, Palestina, bagian Tepi Barat. kesehatan yang lengkap menjadi penentu kerberhasilan layanan kesehatan.

Pilar Sosial Budaya

  • Wakaf Alat Kesehatan Rumah Sakit Dhuafa. Karena alat
  • Masjid Al-Majid yang terletak di jalur Lintas Sumatera Tengah, tepatnya di jalan Lintas Sumatera Tengah RT 007, Dusun 2 Sidodadi, Desa Muara Aman, Kecamatan Bumi Kemuning – Lampung Utara.

Pilar Ekonomi yang terdiri dari:

  • Pabrik Ekstrak Buah Indonesia Berdaya di Subang. Berlokasi di Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang,
  • Wakaf Ronting, merupakan wakaf perluasan tanah per 100m2 lahan sebesar 10 juta rupiah di Ronting, Manggarai Timur dan Flores.
  • Wakaf Produktif Umum, merupakan wakaf dengan manfaat lestari. Dengan sekali berwakaf, maka wakif seolah-olah bersedekah berkali-kali, yaitu selama asset wakafnya terus

Mudah dan lengkap bukan?

Kematian itu pasti, tidak bisa ditunda atau dibatalkan seperti bepergian ke luar kota.

Sudahkah kita menyiapkan bekal?

Jangan lelah #menebarkebaikan, karena setiap kebaikan yang kita tebar, insyaallah,  akan berbuah kebaikan juga.

Wallahu a'lam bishawab 

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

sumber: dompetdhuafa.org

 

 sumber gambar cover: dompetdhuafa.org

 




“Hanya mereka yang sakit yang harus pakai masker.”

Demikian kurang lebih yang saya pahami dari bersliwerannya tindakan preventif terhadap Covid-19, disusul melambungnya harga masker dan hand sanitiser.

Pendapat saya berubah setelah pemerintah Indonesia mewajibkan  semua warga untuk memakai masker. Sedang sakit atau tidak. WNI maupun pendatang.           

Juga setelah melihat video Koreo Romit, seorang YouTuber warga Korea Selatan yang pernah belasan tahun tinggal di Indonesia. Dia menjelaskan pemerintahnya mewajibkan seluruh penduduk menggunakan masker.

Salah satu penyebabnya, salah seorang pasien pernah ke Wuhan dan terinfeksi virus Corona. Sesampainya di Korea, dia mengunjungi 6 tempat dan bertemu 95 orang. Setelah beberapa hari, barulah dia merasakan gejala Covid-19, dan dirawat.

Nah, apa yang terjadi dengan 95 orang yang ditemuinya? Inilah yang ditakutkan pemerintah Korea Selatan. Penyebaran Covid-19 bisa terjadi karena pada masa inkubasi 14 hari, bisa saja terjadi penderita  tidak mengetahui dirinya terinfeksi. Jadi untuk tindakan preventif  semua harus menggunakan masker. Sakit atau tidak.

Baca juga;

Luna Maya dan Blunder Covid-19

 

source: instagram.com/@de.bonamana


Kenali Jenis Masker Sebelum Membeli

Jenis masker seperti apa yang harus saya gunakan?

Hasil searching menemukan ada beragam masker dengan fungsi yang berbeda. Juga ada masker sekali pakai serta masker yang bisa digunakan berulang-ulang. Dikutip dari liputan6.com, berikut ini 6 jenis masker sesuai fungsinya:

Masker Bedah

Berwarna biru atau hijau, masker bedah mudah ditemukan di apotek. Memiliki efisiensi penyaringan sebesar 80 persen atau lebih tinggi, masker bedah terbuat dari tiga lapisan, dua lapisan luar dan satu lapisan di tengah yang berfungsi sebagai filter.

Masker bedah umumnya digunakan dalam industri perawatan kesehatan, karena dirancang untuk menjaga pemakainya dari tetesan partikel besar atau percikan air dari mulut seseorang yang jaraknya dekat dengan pemakai

Masker N95

Masker N95 memiliki efisiensi penyaringan mencapai 95 persen, dikenal sebagai respirator udara yang melindungi pemakainya dengan menyaring partikel berbahaya.

Masker N95 tidak boleh digunakan lebih dari delapan jam. Setelah 8 jam, masker tersebut tidak efektif lagi menahan partikel dan asap.

Masker Gas

Umumnya, masker digunakan petugas khusus dan pekerja pengelasan besi. Masker gas melindungi pemakainya dari gas dan uap yang berbahaya.

Tak heran, tekstur masker gas memiliki material yang keras dengan bentuk yang cembung ke arah luar. Filter yang terdapat di masker ini pun bisa diganti sesuai kebutuhan

Masker P95

Umumnya pemakai menggunakan masker P95 ketika berada di wilayah berminyak seperti pompa bensin, kilang minyak, pabrik farmasi, dan pabrik pemroses minyak lainnya. Karena masker P95 memiliki kemampuan menyaring partikel yang mengandung minyak seperti bensin, solar, minyak tanah, cat, dan minyak goreng.

Masker P95 dapat digunakan selama 40 jam dalam jangka waktu 30 hari.

Masker N99 dan N100

Pembeda kedua masker ini adalah kemampuannya menyaring udara. Masker N99 mampu menyaring udara hingga 99 persen, sedangkan masker N100 sampai 100 persen. Sehingga masker N99  dan N100  memiliki kemampuan lebih kuat dibanding N95.

Persamaannya, kedua masker memiliki tiga lapisan filter. Lapisan pertama berfungsi untuk menjebak partikel-partikel kasar seperti debu dan pasir, lapisan tengah untuk menyaring partikel yang masuk, dan lapisan terdalam berfungsi melindungi dari gas seperti senyawa organik yang mudah menguap dan berbau busuk.

Masker Pitta

Masker pitta tidak memiliki lembaran filter atau penyaring, yang merupakan bagian penting untuk melindungi pemakainya dari virus dan kuman.

Namun bentuk yang lebih menarik dan stylish, membuat masker pitta lebih disukai, termasuk pada masa pandemi Covid-19.

source: Net/lst

Stylish, Masker Pitta Jadi Pilihan

“Alhamdulillah, per hari ini sudah lebih dari 200 masker dibagikan gratis. Saya stop dulu produksi untuk mengembalikan mood ya gaess. Capek juga 2 minggu non stop jahit masker terus.”

Status media sosial Emak Gaoel, Winda Krisnadefa, saya kutip sambil mengucap “Subhanallah”, karena dalam kesempitan dan kesulitan, ada sosok kreatif yang berusaha meluangkan waktu dan berbagi untuk sesama.

Winda juga mengapresiasi sosok-sosok lain yang  ikut berkontribusi, menyumbang kain perca agar niat tulus tersebut bisa diwujudkan.

Apakah masker pitta yang dibuat Winda, tepat digunakan pada masa pandemi Covid-19.

Dikutip dari  Women's Health Mag, masker kain cukup efektif menahan droplet yang keluar dari mulut atau hidung saat berada di area publik seperti pasar dan supermarket. Juga membantu mencegah pemakainya menyentuh hidung dan mulut secara langsung.

Juru bicara penanganan Covid-19 di Indonesia, Achmad Yurianto juga menegaskan, masyarakat dapat menggunakan masker kain, karena masker bedah dan N95 ditujukan khusus bagi petugas kesehatan yang menangani Corona.

Bagaimana dengan bahan bakunya?

Sebuah studi terbaru terkait transmisi virus yang dirilis  Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC)  merekomendasikan bahan katun 100 %, dengan pertimbangan peregangannya bisa pas pada wajah.

Selain itu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Masker kain harus nyaman digunakan.
  • Masker kain harus menutup wajah dengan rapat/pas. Masker yang longgar hampir tidak membantu sama sekali dalam menghalau virus.
  • Masker kain harus diganti dan dicuci setiap hari.

Selain penggunaan masker, jangan lupa melakukan langkah preventif.

  • Disiplin mencuci tangan minimal 20 detik dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan kain yang bersih atau tisu.
  • Hindari menyentuh wajah. Virus corona disinyalir dapat masuk tubuh manusia melalui segitiga wajah yakni mata, hidung, dan mulut.
  • Terapkan etika bersin dan batuk. Jika bersin/batuk gunakan siku tangan bagian dalam.
  • Hindari interaksi langsung seperti berpelukan, berjabat tangan, dan lain sebagainya.
  • Hindari berbagi barang pribadi. Setiap orang berpotensi sebagai silent carrier yang membawa dan menularkan virus corona covid-19 kepada orang lain. Sebab itu hindari meminjam atau meminjamkan barang pada orang lain.
  • Social distancing. Jaga jarak kurang lebih 2 meter ketika harus aktivitas di luar rumah.
  • Selalu mencuci bahan makanan.
  • Gunakan cairan disinfektan untuk membersihkan perabot rumah, khususnya yang sering digunakan.
  • Tingkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat, olah raga dan menghindari begadang. (sumber: merdeka.com)
Baca juga: Covid-19, Bikin Kangen Pake Lipstik

Sejarah  Penggunaan Masker

Ternyata masker punya sejarah. Paling tidak jika ditelusuri, penggunaan masker oleh Jepang dimulai ketika terjadi wabah influenza pada 1918, yang membuat 40 juta orang meninggal dari seluruh dunia.

Kemudian pada 1923, kala gempa Kanto yang mengakibatkan kulitas udara di Jepang memburuk selama beberapa bulan. Disusul 10 tahun kemudian dengan mewabahnya kembali virus influenza.

Berlanjut paska Perang Dunia II, saat Jepang melakukan sejumlah proyek pembangunan yang mengakibatkan kualitas udara kembali memburuk.

Di era milenial, sejumlah anak muda Jepang menggunakan masker untuk alasan lain,  seperti menghangatkan wajah, sengaja menyembunyikan ekspresi wajah, hingga menghindari obrolan dengan orang lain.

Emang efektif ya? Malesin banget ngobrol ketika sedang pakai masker.

Maskerpun mengalami trend, sejumlah produsen masker kesehatan di Jepang meluncurkan koleksi masker yang dihiasi manik-manik. Malah ada yang merilis  masker yang tidak mudah kena noda lisptik.

Sedangkan Zawachin, penata rias AKB48 mengeluarkan masker yang diklaim mampu memberi efek tirus pada wajah.

Tidak hanya Jepang, Vogmask dari Amerika Serikat memproduksi masker kesehatan kelas premium. Christian Xu, salah seorang peneliti tren budaya AS dan Cina, meramal kelak  bakal setara dengan kacamata hitam dengan bentuknya yang beraneka ragam, begitupun dengan harganya.

Wow ternyata ya?

Berarti bisa banget jadi pengusaha masker paska pandemi Covid-19. Karena masyarakat terlanjur teredukasi pola hidup sehat dan bersih. Mereka terbiasa menggunakan masker yang tidak hanya mengantisipasi virus, juga debu dan polutan.

Selalu ada hikmah dibalik bencana.

Baca juga: Ignaz Semmelweis, Bapak Cuci Tangan Dunia



Saiful Hidayat geram!

Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua DPP PDIP gusar karena salah satu kadernya, Krisdayanti pelesir  ke luar negeri di tengah wabah virus corona.

Padahal sebagai salah seorang wakil rakyat, KD mendapat tugas memberi sosialisasi dan edukasi virus corona kepada masyarakat.

Menanggapi kemarahan partai,  juga netizen seIndonesia Raya, Raul Lemos suami KD pasang badan, menyampaikan permintaan maaf dan berjanji melakukan isolasi selama 14 hari.

Memang dilematis ya. Perempuan yang kebetulan memiliki jabatan publik kerap berada di persimpangan. Harus nurut suami atau mengerjakan tugas yang kebetulan bertabrakan dengan rencana suami. Nampaknya suami pejabat seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani merupakan sosok hebat. Dia memahami  tugas istrinya. Di lain pihak, sang istri  juga harus menghargai suami dan pandai menempatkan diri. Jangan ngelunjak.

Kita tinggalkan dulu perdebatan mengenai KD yang lalai karena harus patuh pada suaminya.

Ada yang lebih menarik! Yaitu  janji Raul Lemos  mengisolasi keluarganya dan otomatis menerapkan social distancing.

Sangat sulit membayangkan keluarga tersebut benar-benar bisa melakukan social distancing. Pastinya mereka berhubungan dengan asisten rumah tangga, driver dan lainnya. Sehingga andaikan, bukan mendoakan ya, salah satu diantara keluarga KD positif Covid-19, maka bisa merambat ke kawasan lain.

Saya mencoba searching untuk mengetahui peraturan yang diberlakukan pemerintah Indonesia. Ternyata nggak ada. Social distancing hanya penjelasan standar, jangan menyentuh barang di area publik, seperti  bolpen, gagang pintu  dan lain-lain.

Nampaknya nggak ada aturan khusus penerapan social distancing bagi pendatang  di Indonesia!

Saya justru menemukannya di video YouTube Korea Reomit milik  Hansol, seorang warga negara Korea Selatan yang pernah lama bermukim di Indonesia. Sehingga mampu menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan lancar.

Hansol juga kerap memberi penjelasan yang lebih masuk akal. Salah satu contoh kasus adalah penggunaan masker, yang saya tulis disini:

Baca juga: Masker yang (Pernah) Jadi Polemik Saat Pandemi Covid-19

Untuk penerapan social distancing di Korea Selatan, saya membagi dalam 3 sub, yaitu: “Denda 1 Milyar Bagi Pelanggar” mengenai peraturan yang berlaku bagi siapapun (warganegara maupun pendatang).

Kemudian sub “Bukan Sekedar Paket” tentang peraturan yang harus dilakukan oleh mereka yang baru datang dari negara lain. Serta “TRUST,  Strategi Korsel  Landaikan Kurva” yang berisi penjelasan Duta Besar Korea untuk Indonesia, Kim Chang-Beom mengenai keberhasilan Korea Selatan  menekan penyebaran Virus Corona.

source: instagram.com/@hansoljang110

Denda 1 Milyar Bagi Pelanggar

Apa yang terjadi, andai Krisdayanti dan keluarga “pulang ke Korea Selatan?’

Dalam tayangannya yang berjudul “Gara-gara Virus Corona, di Korea ada yang didenda sampai 1 M?”, Hansol menjelaskan peraturan pemerintah Korea Selatan pada para pendatang (penduduk asli maupun WNA). Serta beberapa kasus yang menyebabkan pemerintah Korea Selatan bertindak lebih tegas.

  1. Pendatang  yang masuk Korea Selatan harus mengikuti test yang menentukan positif atau negatif Covid-19. Jika positif, maka akan dirawat di rumah sakit yang ditunjuk. Biayanya murah, hanya Rp 500.000, karena pemerintah Korea Selatan menanggung  sebagian besar biaya perawatan Covid-19.
  2. Apabila hasil test negatif, orang tersebut harus menjalani  isolasi mandiri.
  3. Mereka yang tidak memiliki rumah di Korea Selatan tidak boleh menggunakan fasilitas hotel. Tetapi harus menempati rumah yang disediakan pemerintah Korea Selatan dengan biaya Rp 2.000.000/hari. Jika keberatan, akan dideportasi.
  4. Mereka yang melakukan isolasi mandiri tidak boleh menggunakan fasilitas umum, terlebih kendaraan umum. Jika terpaksa harus ke rumah sakit, ya harus jalan kaki.
  5. Pelaku isolasi mandiri yang ketahuan jalan-jalan keluar rumah, akan terkena denda Rp 36 juta yang sedang dipertimbangkan menjadi penjara 1 tahun atau denda Rp 120 juta.
  6. Ada aplikasi khusus untuk mendeteksi keberadaan mereka yang sedang melakukan isolasi mandiri.

Pemerintah Korea Selatan sedang mempertimbangkan mengubah aplikasi dengan gelang tangan, karena ada beberapa kasus, orang yang sedang menjalani isolasi meninggalkan smartphone nya di rumah, pemiliknya keluyuran keluar rumah.

Kasus lain, seorang anak yang baru pulang dari Amerika Serikat merasa bosan setelah 8 hari tinggal di rumah. Diapun ikut liburan keluarga ke Pulau Jeju, selama  4 malam 5 hari. Ketika ternyata sang anak positif virus corona, pemerintah daerah Pulau Jeju menuntut ganti rugi Rp 1 milyar. Belum termasuk tuntutan dari tempat penginapan dan destinasi wisata yang dirugikan karena harus menutup bisnisnya selama melakukan pembersihan.

 

source: youtube.com @KoreaReomit

Bukan Sekedar Paket

Ketika pada tanggal 17 April 2020, kakak perempuan Hansol kembali ke Korea Selatan, selain harus menjalankan isolasi mandiri, dia juga mendapat 1 paket yang berisi:

  1. 5 masker medis
  2. 2 masker kain
  3. 500 ml cairan disinfektan
  4. 500 ml hand sanitiser
  5. 5 termometer sekali pakai
  6. Plastik sampah medis khusus berwarna orange,  dengan label yang harus diisi nama, tanggal, dan pengambil sampah, karena jika ternyata positif, sampahnya tidak boleh bercampur dengan sampah lainnya.

Hmmm .... jadi ingat kasus 2 penderita Covid-19 yang pertama kali dideteksi, pastinya sampah mereka nyampur dengan penduduk lain, bukan?

Baca juga: Hari Bumi, Petugas Sampah dan Covid-19

Selain barang-barang di atas, juga terdapat penjelasan tertulis yang diharus ditaati, yaitu:

  • Dilarang keluar rumah selama 14 hari, dan menggunakan ruang terpisah (isolasi diri).
  • Secara berkala membuka ventilasi dan cuci tangan dengan disiplin
  • Meja, handphone, keyboard komputer, serta peralatan lain harus sering dibersihkan dengan cairan disinfektan.
  • Menjaga jarak minimal 2 meter dengan anggota keluarga lain. Terlebih jika ada anggota keluarga yang lansia. Jika terpaksa berkomunikasi harus menggunakan masker.
  • Makan sendiri.  Memakai peralatan makan terpisah, dan pastinya mencuci sendiri peralatan tersebut.
  • Harus mencuci baju sendiri, terpisah dari anggota keluarga lain.
  • Menggunakan kamar mandi dan wastafel yang terpisah dari anggota rumah tangga lain. Jika terpaksa, maka harus didisinfektan usai digunakan.
  • Secara berkala, petugas puskesmas terdekat akan menelpon untuk monitoring suhu, serta menanyakan gejala Covid-19 yang mungkin muncul.
  • Jika merasakan gejala, terdapat nomor kontak, nama petugas serta fasilitas kesehatan yang ditunjuk.

Sangat lengkap dan jelas bukan?

Peraturan yang runtut , terperinci serta petugas yang sigap membuat  Korea Selatan berhasil menekan angka penderita Covid-19.

Bandingkan dengan Indonesia, salah satu suspect harus “diciduk” karena nggak menaati peraturan. Malah jalan-jalan ke pasar dan “rewang”. Penyebabnya mungkin tidak ada penjelasan rinci, apa yang boleh dilakukan dan dilarang untuk dikerjakan.

source: pixabay.com

TRUST,  Strategi Korsel  Landaikan Kurva

Tanpa melakukan lockdown dan pembatasan transportasi, Korea Selatan berhasil menangani pandemi  Covid-19.  Walau sempat ketar-ketir ketika  salah satu kota di Korea Selatan, Daegu menjadi “super spreader” setelah 31 orang tertular virus corona dari Gereja Shincheonji Yesus.

Korea Selatan juga merupakan salah satu negara dengan persebaran wabah virus corona terbesar di luar Tiongkok. Namun, seperti  dilansir dari Kompas.com, Duta Besar Korea untuk Indonesia, Kim Chang-Beom, Korea Selatan menggunakan  strategi  yang disingkat TRUST, yakni transparency (transparansi), robust screening and quarantine (skrining dan karantina yang kuat), universally applicable testing (tes yang universal), strict control (kontrol yang ketat) dan treatment (perawatan).

Pengetesan yang agresif

Korea Selatan bisa mengetes hingga 20.000 kasus per hari. Itupun hanya menggunakan PCR dengan sampel yang diambil secara swab, bukan rapid test seperti di Indonesia, karena PCR dinilai jauh lebih akurat dalam mengidentifikasikan infeksi.

Agar bisa mencapai target, Korea Selatan mengadakan pengetesan drive thru yang hanya butuh waktu kurang dari 10 menit untuk  proses pengambilan sampel. Tes drive thru juga memungkinkan lokasinya tidak perlu didisinfeksi setiap saat.

Pelacakan menyeluruh dan sigap

Korea Selatan menggunakan teknologi, seperti sejarah transaksi kartu kredit, rekaman CCTV, aplikasi dan GPS untuk melakukan pelacakan kontak. Wah berasa nonton drama Korea, salah satunya “Voice” yang oke banget dalam pelacakan seseorang.

Baca juga:

Voice, Akibat Salah Asuhan

Voice2. Mereka Pengidap Gangguan Jiwa

Deteksi Dini dan Perawatan Intensive 

Pasien Covid-19 bisa saja tidak bergejala (asimptomatik). Karenanya deteksi dini dan perawatan intensive seawal mungkin menjadi kunci penting dalam upaya penanganan wabah.

Tergantung gejalanya,  pasien dibagi menjadi empat : ringan, menengah dan sangat parah. Pasien dengan gejala ringan diakomodasi di 139 pusat perawatan yang mirip asrama, sedangkan   pasien bergejala menengah ke atas dirawat di 69 rumah sakit khusus Covid-19.

Membangun kepercayaan publik

Agar masyarakat mau bertanggung jawab dan rasional untuk kebaikan bersama, pemerintah melakukan transparansi informasi dan kecepatan perilisan data. “Hal-hal ini membangun kepercayaan publik," kata Kim Chang-Beom.

Ah, hal ini yang tidak dilakukan  pemerintah Indonesia, membiarkan seorang ulama mengatakan virus corona adalah tentara Allah. Juga ketika seorang yang tidak kompeten dibidang virus corona melakukan blunder.

Baca juga:

VirusCorona, Tak Kenal Maka Panic Buying

LunaMaya dan Blunder Covid-19

Pembentukan gugus tugas Covid-19.

Dipimpin langsung oleh Perdana Menteri , gugus tugas melibatkan seluruh pemerintah daerah dan pemerintah provinsi. Agar bisa dengan sigap mengalokasikan sumber daya sesuai kebutuhan.

"Ini semacam gotong royong," kata Kim. Andai ada satu provinsi kekurangan APD,  tempat tidur atau petugas medis,  maka provinsi disekitarnya akan membantu melengkapi.

Lebih lanjut Kim memahami bahwa Indonesia tidak bisa begitu saja menduplikasi keberhasilan Korea Selatan. Tidak hanya  kondisi geografis dan populasi yang berbeda, Korea Selatan juga mempunyai pengalaman dilanda  wabah MERS yang mengakibatkan tewasnya  38 orang pada 2015.

 Namun Indonesia bisa meniru dengan meningkatkan transparansi data mengenai lokasi pasien dan kapasitas pengetesan. Juga meningkatkan kesadaran dan ketaatan publik dalam melaksanakan social distancing.

Salah satu contoh kedodorannya pemerintah Indonesia, saya harus hunting untuk mengetahui tata cara penerapan social distancing hingga ke Korea Selatan.

 



Meghan Markle, siapa yang tak kenal dia. Cinderella berdarah Afro – Kaukasia yang berhasil menaklukan pangeran Harry, salah satu pewaris kerajaan Inggris.

Seabad yang lalu, keinginan Pangeran Harry mempersunting Meghan, yang pernah bercerai,  mungkin akan ditentang. Pasangan ini akan diasingkan seperti Raja Edward VIII yang menikah dengan Wallis Simpson seorang janda warganegara Amerika Serikat. Karena pada waktu itu Gereja Inggris, Anglikan, tidak mengakui perceraian dengan pasangan yang masih hidup.

Namun kini, justru merekalah yang mengundurkan diri sebagai anggota senior keluarga kerajaan, dan hidup bahagia di Pulau Vancouver, Kanada.

Diantara berita populer mengenai Meghan, yang juga pernah menjadi pemeran Rachel Zane dalam serial televisi Amerika, Suits, adalah kepeduliannya pada pola hidup sehat. Mungkin karena ibunya, Doria Ragland, adalah seorang  instruktur yoga ya?

Hal tersebut ditunjukkan dengan membuat banana bread dengan tambahan rempah jahe dan kayu manis. Yep, nampaknya orang asing sangat menyukai rempah yang banyak manfaatnya.

Sementara bangsa Indonesia, pemilik rempah-rempah tersebut, malah mengekspor rempahnya, dan memilih seblak serta cilok untuk kudapan sehari-hari. :D

Baca juga:

 BananaBread ala 2 Pesohor, Meghan Markle dan Farah Quinn

Ini Dia BedaCilok, Cimol, Cilor, Ciwang, Cireng, Pentol dan Bakso Aci

Padahal seperti diketahui  jahe dan kayu manis berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh. Salah satu cara preventif di masa pandemi Covid-19. Tentunya harus dibarengi pola hidup sehat, sebagai berikut:

  • Disiplin mencuci tangan dengan air dan sabun.
  • Selalu menyiapkan hand sanitizer untuk keadaan darurat
  • Ketika batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam.
  • Gunakan disinfektan untuk membersihkan handphone, laptop, meja serta barang-barang yang sering digunakan lainnya.
  • Tingkatkan kekebalan tubuh dengan pola makan sehat  dan pastikan minum air putih takaran yang dianjurkan.
  • Disiplin berolah raga dan hindari bergadang.


Manfaat Jahe dan Kayu Manis

Pernahkah terbayang betapa kayanya negara Indonesia? Saking kayanya Koes Ploes pun mencipta lirik lagu “tongkat kayupun jadi tanaman”.

Nggak percaya? Simpan rimpang jahe di wadah terbuka dan terbuka, maka tak lama kemudian akan timbul tunas, pertanda jahe siap ditanam. Bahkan seorang teman juga mendapati tunas pada jahe yang disimpan di lemari es.

Sedangkan kayu manis melimpah di hutan Indonesia, seperti Kalimantan dan Sumatera.

Nah, mari kita lihat  khasiat jahe dan kayu manis, agar berpikir ulang jika mau mengekspornya. Minimal digunakan dulu sendiri, sisanya barulah dijual.

Dilansir dari womenshealthmag.com, berikut manfaat jahe:

  1. Membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Gingerol mengatasi peradangan serta memiliki sifat antimikroba dan antijamur untuk membantu melawan infeksi dan meningkatkan kekebalan Anda.
  2. Mengurangi rasa sakit. Jahe mengandung zat yang mampu  meredakan peradangan dan mematikan senyawa penyebab rasa sakit di dalam tubuh.
  3. Menyembuhkan kulit yang teriritasi. Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu menenangkan kulit yang merah dan teriritasi.
  4. Melindungi terhadap kanker. Jahe sarat dengan antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari kanker.
  5. Berfungsi sebagai anti aging. Jahe mengandung antioksidan yang membantu melindungi kulit dari radikal bebas, yang mempercepat kerusakan kolagen dan merusak kulit. Kandungan antioksidan jahe dapat membantu menjaga produksi kolagen kulit  dan meningkatkan elastisitas dan kehalusan kulit.
  6. Membantu proses pencernaan makanan. Jahe juga membantu menenangkan perut Anda serta mencegah kembung dan gas.
  7. Mengurangi mual
  8. Mengurangi kadar kolesterol LDL (kerap disebut kolesterol jahat), sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
  9. Menangkal penyakit kardiovaskular
  10. Meringankan kram perut yang kerap terjadi pada saat menstruasi.

Media yang sama, womenshealthmag.com, juga memuat faedah mengonsumsi kayu manis:

  • Aroma khas kayu manis berasal dari minyak esensial yang terkandung dalam kulit kayu, yang disebut cinnamaldehyde. Cinnamaldehyde berfungsi sebagai antivirus, antibakteri, dan antijamur.
  • Kayu manis juga mengandung antioksidan polifenol dalam jumlah besar. Antioksidan dalam kayu manis memiliki efek anti-inflamasi.
  • Kayu manis memiliki sifat prebiotik yang mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan dan membantu menekan pertumbuhan bakteri patogen. Mengonsumsi kayu manis secara teratur akan membantu meningkatkan kesehatan usus.
  • Kayu manis mengandung mangan, kalsium dan serat, yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
  • Memngonsumsi konsumsi kayu manis secara teratur membantu menurunkan  tekanan darah pada penderita tekanan darah tinggi.
  • Kayu manis memiliki efek sedang dalam meningkatkan kontrol glikemik dan mendukung manajemen diabetes tipe 2.
  • Ekstrak kayu manis membantu meringankan masalah pencernaan baik dalam pengobatan Timur dan Barat selama bertahun-tahun. Dalam pengobatan tradisional Ayurvedic, minyak kayu manis digunakan untuk mengobati perut kembung dan ketidakseimbangan pencernaan.

 

Cara Mudah Konsumsi Jahe dan Kayu Manis

Ngeyel pada orang tua, namun nurut sewaktu dikasi tau teman, itulah saya.

Mungkin karena sejak kecil sudah kenyang dengan segala macam jamu, baik dalam bentuk rimpang/empon-empon, maupun dedaunan,bunga, buah serta semua yang berkhasiat, tapi rasanya ya ampun, nggak enak! suer!

Hingga suatu hari, seorang teman memposting di media sosialnya mengenai minuman panas yang sedang dinikmatinya. Yaitu campuran coklat bubuk, gula merah, jahe, cengkeh, kayu manis dan sereh/serai.

Anehnya saya kok tiba-tiba pingin, dan ikut memembuat. Padahal ramuan yang sama biasa banget dibuat eyang putri saya. Ya begitulah hidupku sebagai cucu. Nggak mantep kalo nggak melawan. :D

Sekarang ramuan tersebut mewarnai kehidupan saya.

Hasilnya? Abra kadabra, saya jarang sakit. Padahal sebelumnya tiap bulan pasti batuk. Malah pernah batuk hebat ketika sedang ngeliput Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Ridwan Kamil di gedung Pendopo Kota Bandung. Aduh, ya malu ya kesel, campur aduk.

Alhamdulilah sesudah rutin minum rebusan jahe, cengkeh, kayu manis dan lain-lain, flu/batuk/pilek malas mendekat. Dulu? Wuih, menderita batuk hanya gara-gara menyantap ice cream  dan gorengan. Batuk yang nggak pakai jeda.

Mau ikutan coba?

Dalam sebuah panci/teko, apapun sesuka hati, sesuai yang dimiliki. Masukkan bahan-bahan berikut:

  • 1 potong gula aren, kurang lebih 5 cm
  • 1 rimpang jahe ukuran 5 – 10 cm, boleh diiris atau diparut menggunakan parutan keju.
  • 3 butir bunga cengkeh kering
  • 1 cm kayu manis
  • 1 buah sereh, ambil bagian akarnya saja, geprek.

Rebus dengan 1 liter air. Sesudah mendidih, air ramuan siap digunakan menyeduh minuman kesukaan. Bisa kopi, teh, coklat atau susu.

penampakan asli banana bread buatan Meghan Markle (source: mirror.co.uk)

Resep Banana Bread ala Meghan Markle

Keunggulan banana bread Meghan Markle terletak pada komposisi pisang,  jahe dan kayu manis , yang membuat rasanya lezat sekaligus berkhasiat bagi kesehatan.

Bisa banget dijadikan kudapan di masa pandemi Covid-19. Terlebih setelah anak-anak diberi tahu manfaat menyantap kudapan yang memiliki rasa khas ini.

Bahan- bahan:

  • 125 gram mentega, lelehkan.
  • 220 gram gula palem (saya hanya 200 gram)
  • 1 sendok teh vanila extract
  • 2 butir telur (kocok lepas)
  • 400 gram pisang tanpa kulit, lumatkan dengan garpu.
  • 60 ml sirup maple  (saya mengganti dengan 30 ml madu)
  • 250 gram tepung serbaguna
  •  1 sendok teh baking powder
  • 1 sendok teh baking soda
  • 1 sendok teh kayu manis bubuk
  • ¼ sendok teh garam
  • 2 sendok teh jahe bubuk
  • 25 gram kenari panggang/kacang almond iris yang telah dipanggang/bisa diskip
  • ⅓ cup dark chocolate chips/bisa diskip

Cara membuat:

  1. Panaskan oven dan alasi loyang loaf dengan kertas roti atau olesi dengan margarin dan selapis tipis tepung terigu.
  2. Campur adonan cair: pisang yang telah dilumatkan, sirup/madu, telur yang dikocok asal rata, mentega cair, gula palem, dan vanila. Aduk hingga rata.
  3. Pada wadah lain, campur adonan kering: tepung terigu, baking powder, baking soda, kayu manis bubuk, jahe bubuk dan garam. Aduk rata, kemudian saring.
  4. Campur adonan cair dan adonan kering hingga tercampur rata.
  5. Tuang adonan ke dalam loyang. Taburi kenari/kacang almond panggang dan chocolate chips.
  6. Panggang selama kurang lebih 45 menit, tergantung oven masing-masing. Atau lebih pastinya lakukan test tusuk.
  7. Dinginkan banana bread yang telah matang sebelum diiris.

Saya sudah beberapa kali membuat resep “Banana Bread ala Meghan Markle” ini. Terkadang dengan taburan kacang mete, kacang almond, sering juga tanpa topping. Semua enak.

Namun yang terpenting, camilan ini bermanfaat  meningkatkan kekebalan tubuh.

Ya, daripada minum jamu yang ngga enak, mending banana bread dong ya?

 


Newer Posts Older Posts Home

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
  • The King: Eternal Monach, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah
  • 5 Cara Cerdas Bekali Anak Agar Siap Menghadapi New Normal

Featured Post

Energi dari Sampah, Menunggu Sentuhan Pelaku Green Jobs

  Energi Dari Sampah, Menunggu Sentuhan Pelaku Green Jobs “Sekarang saya ngirit gas, jarang beli,” kata seorang ibu di perumahan Griya Cempa...

Categories

  • lifestyle 197
  • review 120
  • drama korea 87
  • kuliner 76
  • healthy 54
  • blogging 48
  • finansial 38
  • review kuliner 37
  • Environment 21
  • budaya 20
  • travelling 19
  • Zero Waste Lifestyle 14
  • beauty 14
  • fiksi 14
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ▼  2021 (26)
    • ▼  February (10)
      • The Uncanny Counter, Kisah 4 Sekawan Penangkap Roh...
      • Selamat! Ini Dia Pemenang Lomba Menulis Zero Waste...
      • Ingin Sukses Dalam Bisnis UMKM? Asah Kemampuan Du...
      • Roti Kasur Empuk Menul Menul dan Anti Gagal, Yuk ...
      • Mr. Queen, Drama Korea yang Bikin Ngakak!
      • Energi dari Sampah, Menunggu Sentuhan Pelaku Green...
      • Run On, Sepotong Kisah Cinta yang Manis
      • Mau Bisnis Kuliner Secara Online? Pahami Dulu 5 Ma...
      • My Dangerous Wife, Selingkuh (Jangan) Dibayar Seli...
      • Doctor Prisoner, Saat Dokter Bermain -main Dengan ...
    • ►  January (16)
  • ►  2020 (188)
    • ►  December (11)
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ►  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (54)
    • ►  December (4)
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ►  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (6)
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
    “Kau adalah kegagalan” “Aku bahkan tak bisa membuangmu” Pernah melihat atau mendengar seorang ibu berkata begitu kejam dengan ...
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
    “Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah Azizah, tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.   Baru pulang dari tugasnya berbu...
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
    “Mbak, beli nasi tutug oncomnya ya?” Begitu sapaan Suzy setiap berpapasan di area Taruna Bakti Bandung, lokasi anak-anak saya dan...
  • 5 Cara Cerdas Bekali Anak Agar Siap Menghadapi New Normal
      5 Cara Cerdas   Bekali Anak Agar Siap Menghadapi New Normal “Waaaa ….. kesana yuk …” Suara anak-anak yang rame membuat saya menoleh. S...
  • The King: Eternal Monach, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah
      The King: Eternal Monarch, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah   Percaya bumi itu bulat? Atau bumi itu datar? Bagaimana dengan dunia...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates