Hunter With A Scalpel, Balas Dendam Dokter Forensik, Anak Pembunuh Berantai
"Setiap kontak meninggalkan jejak," demikian prinsip dasar ilmu forensik yang dikemukakan oleh Dr. Edmond Locard. Prinsip ini beberapa kali muncul dalam drama Korea “Partners for Justice”, yang menekankan agar para petugas kejaksaan maupun kepolisian untuk jangan mengarang cerita criminal.
Maksudnya gini lho, contohnya kasus Vina Cirebon. Mentang-mentang Vina dan pacarnya, Eky, tewas berlumur darah, sementara sepeda motor dan ponselnya utuh, maka pihak kepolisian mengarang cerita bahwa Eky diserang geng motor, dan Vina diperkosa.
Tambah ngaco ketika pihak kepolisian menangkap 9 orang buruh bangunan yang baru pulang kerja dan sedang duduk-duduk di pinggir jalan. Mereka disiksa fisik dan mental sampai akhirnya terpaksa mengaku agar siksaan dihentikan.
Andai pihak kepolisian mau menggunakan teori Dr. Edmond Locard, maka pihak kepolisian bisa menelusuri adakah jejak pemukulan pada Eky, serta DNA yang membuktikan Vina dirudapaksa.
Konon polisi menemukan adanya sperma pada jasad Vina. Sperma milik siapa? Milik 7 orang yang akhirnya dihukum seumur hidup? Atau justru milik Eky?
Karena prinsip yang dikemukakan Dr. Edmond Locard menekankan bahwa setiap interaksi, sekecil apapun, meninggalkan bukti yang dapat diidentifikasi.
Saya teringat kembali teori Dr. Edmond Locard ketika sedang menonton drama “Hunter With A Scalpel”. Dibintangi aktris cantik Park Ju-Hyun, aktor senior Park Yong-Woo serta aktor Kang Hoon yang kegantengannya bikin meleleh, semula diduga drama ini akan mengikuti kepopuleran drama Korea “Partners for Justice”.
Sayang tidak demikian, bahkan banyak mengecewakan penonton. Ini terlihat dari rating Mydramalist yang hanya 8.0/10.
Seperti apa? Yuk kita bahas:
Baca juga drama Park Ju-Hyun lainnya:
Mouse, Nasib Malang Tikus Tikus Lab
Forbidden Marriage, Akibat Larangan Menikah
Park Ju-Hyun sebagai Seo Se-Hyeon
Diterima kuliah di fakultas kedokteran Universitas Seoul pada usia 17 tahun, kecerdasan Seo Se-Hyeon jelas di atas rata-rata. Dia juga lulus sebagai dokter pada usia 21 tahun, termuda di antara lulusan kedokteran lainnya.
Tidak hanya itu, dengan gemilang Seo Se-Hyeon berhasil memecahkan serangkaian kasus melalui kerja forensik bersama NFS, instansi tempatnya bernaung.
Kurang lebih itulah yang muncul di muka publik ketika Seo Se-Hyeon diwawancara suatu televisi swasta.
Publik tak tahu riwayat Seo Se-Hyeon yang amat pahit. Tak pernah bersekolah sampai berusia 10 tahunan, Seo Se-Hyeon yang bernama asli Go Se-Eun hidup dalam ketakutan.
Ayahnya, Go Do Sam seorang pembunuh berantai yang punya kebiasaan memutilasi korbannya. Tugas Go Se-Eun membersihkan bekas mutilasi yang dilakukan ayahnya.
Go Se-Eun beruntung Go Se-Eun punya kakak bernama Go Eun-Seo yang selalu melindungi dan menyayanginya. Malang sang kakak tidak berumur panjang.
Go Eun-Seo meregang nyawa ketika keduanya melarikan diri dan berhasil mendorong ayahnya dari ketinggian. Tanpa mengetahui apakah akhirnya ayahnya selamat atau tewas.
Seseorang yang baik hati menemukan Go Se-Eun sedang menangis disamping makam sang kakak, dan membawanya ke panti asuhan. Di sini Go Se-Eun bertemu dengan Seo Won-Hee yang mengangkatnya sebagai anak dan mengubah nama Go Se-Eun menjadi Seo Se-Hyeon.
Kang Hoon sebagai Jung Jung-Hyun
Bertugas di kota Yongcheon yang berpenduduk 280 ribu jiwa, Jung Jung-Hyun menjadi ketua team, membawahi petugas polisi berusia senior.
Akibatnya Jung Jung-Hyun kerap mengalami perlawanan dari anak buahnya yang menganggapnya terlalu idealis dan “mencari-cari kerjaan sulit, yang sebetulnya bisa dipermudah”
Sikap ketiga anak buahnya baru berubah setelah Jung Jung-Hyun menunjukkan kepeduliannya pada anggota keluarga anak buahnya, serta kemampuannya sebagai lulusan akademi kepolisian.
Synopsis Drama Korea Hunter With A Scalpel
Apakah ini kasus pembunuhan berantai? Apa hubungan dokter Seo Se-Hyeon dengan pelakunya? Pertanyaan tersebut muncul dalam benak detektif polisi Jung Jung-Hyun setelah menemukan ada keterkaitan dari satu pembunuhan dengan pembunuhan berikutnya.
Diantaranya adalah penggunaan lax, benang merah, sikat plastik. Sedangkan kecurigaan Jung Jung-Hyun terhadap Seo Se-Hyeon, justru bermula dari rasa kagum. Dokter forensik ini begitu cerdas, teliti dan tak ragu turun ke lapangan.
Kecurigaan baru muncul setelah tanpa sengaja Jung Jung-Hyun mengetahui bahwa dokter Seo Se-Hyeon menyembunyikan fakta bahwa pembunuh menggunakan Pankuronium bromida dalam melakukan aksinya.
Pankuronium bromide kerap digunakan dalam eutanasia dan digunakan di beberapa negara bagian sebagai obat kedua dari tiga obat untuk eksekusi suntik mati di Amerika Serikat.
Jung Jung-Hyun gak salah. Ayah kandung dokter Seo Se-Hyeon adalah pembunuh berantai bernama Go Do Sam. Aksinya pernah berhenti dan sekarang muncul lagi dengan nama Yoon Jo-Kyun.
Sewaktu masih tinggal dengan ayahnya, Seo Se-Hyeon cilik yang dulu bernama Go Se-Eun, yang bertugas membersihkan bekas mutilasi yang dilakukan ayahnya.
Goo Do Sam sempat terhenti melakukan aksi kejinya setelah didorong dari ketinggian oleh kedua anaknya: Go Se-Eun dan kakaknya, Go Eun-Seo.
Sekarang Goo Do Sam muncul lagi dengan nama Yoon Jo-Kyun yang berstatus warga terhormat dan bekerja sebagai penjahit pakaian. Namun kebiasaan membunuhnya tetap sama. Dia menyuntikkan Pankuronium bromide pada tubuh korban, kemudian membawanya ke kontainer untuk dimutilasi.
Setelah selesai mutilasi, Yoon Jo-Kyun menyuruh Yoon Se-Eun, anak berusia 10 tahunan yang diculiknya entah dari mana, untuk membersihkan kontainer dari genangan darah.
Sebagai anak yang pernah hidup bersama Yoon Jo-Kyun, tentu saja Seo Se-Hyeon sangat paham akan kebiasaan ayahnya sebagai pembunuh berantai.
Dulu, Seo Se-Hyeon beruntung bisa melarikan diri dan ditampung di sebuah panti asuhan, sebelum akhirnya bisa menjadi dokter forensik terkenal, tapi bagaimana dengan nasib Yoon Se-Eun?
Seo Se-Hyeon bertekad membongkar kejahatan ayah kandungnya. Itu sebabnya dia menggelapkan data penggunaan Pankuronium bromide.
Namun, apakah Seo Se-Hyeon mampu? Mengingat ayahnya semakin licin dan licik dalam melakukan kejahatannya.
Review Drama Korea Hunter With A Scalpel
Jangan nonton drama ini sambil makan. Plis jangan. Drama Korea “Hunter With A Scalpel” lebih mengerikan dibanding leher yang ditebas pedang. Cenderung menjijikkan sih.
Banyak adegan yang nampaknya bertujuan memancing rasa mual, seperti menampilkan mayat busuk dengan mata penuh belatung yang sedang berjalan hilir mudik, tubuh tercabik-cabik, jari jemari putus, dan bagian tubuh yang telah dimutilasi lainnya.
Bayangin, lagi enak-enak makan bakso, eh ngelihat adegan seperti itu.
Adegan-adegan ini muncul di awal drama, juga adegan Seo Se-Hyeon (diperankan Park Ju-Hyun) berulangkali menusuk korban dengan pisau. Adegan yang sebetulnya hanya reka peristiwa sesungguhnya.
Mungkin diniatkan untuk menimbulkan ketegangan dan penonton mendapat cengkeraman psikologis yang kuat. Sayang hasilnya tidak sesuai harapan.
Banyak penyebabnya, yang pertama adalah akting Park Ju Hyun yang gak natural. Dia tampak memaksakan diri untuk berwajah murung dan dingin, namun tanpa kedalaman emosi.
Semakin menjengkelkan ketika pihak kepolisian santai saja menangani kasus pembunuhan berantai, seolah itu hanya kasus pencopetan kecil.
Bikin penasaran, bagaimana dengan novel aslinya? Karena drama Korea “Hunter With A Scalpel” merupakan adaptasi dari novel "Mesureul Deun Sanyangkkun" by Choi Yi-Do (published November 13, 2023 by Happy Books To You).
Sekali lagi hanya menebak keinginan penulis scenario, yang menggiring penonton merasakan suasana mencekam dan ketegangan ketika Seo Se-Hyeon memutuskan menangkap ayahnya.
Sungguh menguras emosi. Bukan disebabkan suasana yang menegangkan, melainkan frustasi karena Seo Se-Hyeon yang dikisahkan sebagai sosok yang cerdas, bisa sebodoh dan sekonyol itu.
Gak heran drama Korea Hunter With A Scalpel hanya mendapat rating 8,0/10 dari Mydramalist dan 7,1/10 dari IMDb, karena hunter with scalpel (pisau bedah yang sangat tajam dan kecil) menjadi kehilangan makna.
Oiya bagaimana akting Kang Hoon sebagai detektif polisi Jung Jung-Hyun? Gak cemerlang, juga gak buruk. Sayang banget ya? Setelah sekian lama hanya menjadi support role atau paling banter sebagai second lead, dalam drama “Hunter With A Scalpel” Kang Hoon didapuk sebagai main lead yang sayangnya berpenampilan biasa-biasa saja.
Siapa dong yang harus disalahin? Gimana kalau kita salahin aja penulis scenario? 😀😀
Baca juga drama Kang Hoon lainnya:
Dear Hyeri; Ketika Atas Nama Cinta, Pelecehan Emosional Diabaikan
The Red Sleeve, Tentang Raja yang Bucin pada Dayang Istana
A Time Called You, Tentang Perjalanan Waktu untuk Membuka Kotak Pandora
Profile
Drama: Hunter With A Scalpel
Revised romanization: Mesureul Deun Sanyangkkun
Hangul: 메스를 ë“ ì‚¬ëƒ¥ê¾¼
Director: Lee Jeong-Hun
Writer: Choi Yi-Do (novel), Jo Han-Young, Park Han-Shin, Hong-Young-Yi, Jin Se-Hyeok
Network: U+mobiletv, Disney+
Episodes: 16
Release Date: June 16, 2025 --
Language: Korean
Country: South Korea
No comments
Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat