The Matchmakers, Tentang Mak Comblang dan Kisah Cintanya
Percaya gak, ada orang yang punya kemampuan melihat jodoh? Jadi begitu melihat sepasang pria dan perempuan, dia langsung tahu bahwa keduanya berjodoh atau tidak.
Diluar kepercayaan tersebut, toh profesi itu ada. Dulu dikenal sebagai mak comblang, perannya sangatlah dibutuhkan. Maklum, budaya pergaulan zaman baheula kan beda banget dengan sekarang.
Termasuk di Indonesia, salah satunya masyarakat Betawi, yang tercatat sampai 1950-an masih menggunakan jasa mak comblang untuk mencari jodoh terbaik bagi anak-anak mereka.
Pada era tersebut, kebanyakan gadis Betawi masih dipingit. Mereka tidak bisa sembarangan keluar rumah. Harus ditemani anggota keluarga atau asisten rumah tangga (ART).
Ritual menjodohkan anak gadis dan jejaka melalui perantaraan mak comblang dapat dibaca di buku “Gado-gado Betawi: Masyarakat Betawi dan Ragam Budayanya (1996)”karya Emot Rahmat Taendiftia, termasuk percakapan saling mengunggulkan anak, yang akan ditanggapi dengan serius oleh mak comblang, seperti berikut:
“Mpok ngkali aje ude denger cerite orang. Anak saye itu perawan yang baik. Tapi itu kan kate orang.”
Bahasan tentang mak comblang saya searching ketika sedang menonton drama Korea “The Matchmakers” . Ada narasi dalam drama tersebut yang mengatakan bahwa 1 dari 10.000 orang, punya kemampuan melihat jodoh. Bikin penasaran ya?
Diperankan aktor ganteng Ro Woon dan aktris cantik Cho Yi-Hyun, drama ini sempat saya skip, sebelum akhirnya saya menonton drama Cho Yi-Hyun berjudul “Head Over Heels”.
Saya meneruskan menonton drama Korea “The Matchmakers” karena penasaran apa penyebab drama ini saya tunda.
Ternyata penyebabnya adalah…….
Yuk kita bahas:
Baca juga:
The Tale of Lady Ok, Tragedi Pengacara Perempuan di Era Joseon
The Haunted Palace, Kisah Dukun Cantik Berburu Siluman Jahat
Ro Woon sebagai Sim Jung-Woo/Gyeongunjae
Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib Sim Jung-Woo. Sebagai peringkat pertama dalam ujian kerajaan, harusnya ia bisa menggapai mimpi untuk menjadi perdana menteri.
Namun apes, puteri raja menyukainya, dan raja menurunkan dekrit pernikahan yang tentu saja tidak bisa ditolak.
Eh di hari pernikahan sang puteri mendadak meninggal. Gak ketahuan penyebabnya. Sehingga otomatis Sim Jung-Woo pun jadi duda.
Yang menyedihkan, gara-gara statusnya sebagai menantu raja, Sim Jung-Woo tidak hanya dilarang menikah lagi, dia pun gak boleh kerja karena seluruh hidupnya dibiayai kerajaan.
Termasuk rumah besar bernama Gyeongunjae di Bukchon, wilayah elit yang hanya dihuni kaum bangsawan.
Walau kaya raya tapi menganggur rupanya bikin Sim Jung-Woo gak nyaman, sehingga dia sering marah-marah dan dijuluki Tuan Pemarah (selain julukan Tuan Gyeongunjae), Sim Jung-Woo pun mengajukan permohonan agar status pernikahannya dibatalkan.
8 tahun berselang, permohonannya tak juga digubris raja Joseon, hingga suatu peristiwa mengubahnya.
Cho Yi-Hyun sebagai Jung Soon-Deok
Sebagai menantu penasihat negara kiri, Jung Soon-Deok punya talenta yang unik yaitu bisa melihat jodoh seseorang. Dan dia merasa bahagia banget ketika usaha perjodohannya berakhir sukses.
Sayangnya sebagai perempuan bangsawan, terlebih statusnya sebagai janda, membuat Jung Soon-Deok tak bisa leluasa menjalankan profesi mak comblang atau penjaja yang statusnya dianggap rendah.
Jung Soon-Deok terpaksa menyamar sebagai mak comblang bernama Nona Yeoju dengan mengubah penampilan, dan diam-diam meloncat pagar ketika ibu mertuanya sedang berpergian.
Sinopsis Drama Korea The Matchmakers
"Perempuan Tua Lembah Gunung Nam", demikian julukan yang diberikan pada 3 anak gadis almarhum Maeng Sang Chun, sosok bijak yang pernah menjadi teman bermain Raja Joseon.
Keberadaan ketiga gadis ini tidak hanya menjadi gunjingan, tapi juga menyebabkan terhalangnya beberapa peraturan, diantaranya pernikahan putra mahkota.
Sebagai solusi, Raja Joseon memerintahkan Sim Jung-Woo, menantunya yang menjadi duda setelah sang putri meninggal di hari pernikahan, untuk mencari jodoh bagi ketiga anak Maeng Sang Chun.
Tak mudah. Para mak comblang enggan melakukan karena banyaknya rumor di seputar mereka:
Maeng Ha-Na, gadis pertama dirumorkan keras kepala, bodoh, dan pilih-pilih pasangan yang menyebabkan kehilangan kesempatan. Selain itu, menurut rumor setiap malam Maeng Ha-Na dirasuki hantu lajang yang memancing sembarang laki-laki datang ke rumahnya. Bahkan Menteri Pertahanan pernah menjadi korbannya.
Maeng Du-Ri, gadis kedua dirumorkan bekerja di rumah kisaeng karena misterius. Sikap dan mulutnya juga kasar.
Maeng Sam-Soon, anak ketiga dirumorkan memiliki orientasi seksual yang berbeda. Banyak tetangga kerap melihatnya memakai pakaian pria.
Banyaknya rumor menyebabkan pria-pria lajang enggan dijodohkan dengan mereka. Demikian pula mak comblang, walau diimingi uang jasa dua kali lipat. Para mak comblang ini menyarankan Jung-Woo menemui Nona Yeoju yang terkenal kepiawaiannya dalam perjodohan.
Ternyata Nona Yeoju menyanggupi. Walau hanya diberi waktu 2 bulan, dengan sigap dia merancang strategi agar ketiganya menikah pada tanggal 25 Mei, sesuai waktu yang ditentukan.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah mematahkan rumor, karena faktanya:
Wajah Maeng Ha-Na, gadis pertama sangatlah cantik. Menteri Pertahanan tergiur untuk memperisterinya sebagai selir. Ketika ditolak, si pejabat melakukan berbagai cara licik, termasuk mengembuskan rumor bahwa Maeng Ha-Na kerasukan hantu lajang.
Maeng Du-Ri gadis kedua sebenarnya bekerja sebagai penjahit. Hasil karyanya sangat bagus sehingga tidak hanya dipakai kisaeng, juga oleh banyak keluarga bangsawan.
Maeng Sam-Soon, anak ketiga kerap memakai baju pria karena dia menulis buku dengan nama samara pria. Salah satu bukunya yang terkenal berjudul “Kehidupan Pribadi wanita”. Sangat digandrungi karena isinya “tidak senonoh”.
Awalnya strategi Nona Yeoju dan Jung-Woo berjalan mulus. Restu telah diperoleh dari ibu ketiga “perempuan tua” tersebut. Hingga skenario mereka berubah sesuai takdir perjodohan.
Demikian pula hubungan Nona Yeoju dan Jung-Woo yang berubah menjadi jalinan kasih yang terlarang. Karena raja belum mengizinkan pembatalan pernikahan Jung-Woo dengan almarhum isterinya.
Nona Yeoju pun punya masalah tersendiri. Ternyata dia bernama asli Jung Soon-Deok. Statusnya janda setelah suaminya, anak penasihat negara kiri, meninggal dunia.
Review Drama Korea The Matchmakers
“Cute but boring” demikian kata salah satu reviewer. Dan saya setuju pendapatnya. Bertabur aktris cantik dan aktor ganteng (maklum berkisah tentang perjodohan) alur kisah drama Korea “The Matchmakers” bertele-tele dan berputar-putar. Gak heran saya sempat skip drama ini.
Walau topiknya unik ya? Tentang sisik melik profesi mak comblang. Ramuan kisahnya juga menarik, tentang pencarian jodoh bagi 3 “perempuan tua” yang endingnya tak terduga, salah satunya si cantik Maeng Ha-Na yang berjodoh dengan putra mahkota, yang usianya 10 tahunan lebih muda.
Akibatnya banyak reviewers yang marah. Kok marah ya? Lha selisih usia Emmanuel Macron, presiden Prancis dengan istrinya, 24 tahun. Pasutri ini hepi-hepi aja kok. Karena gak ada keharusan, usia suami harus lebih tua. Juga gak ada keharusan jarak usia pasutri hanya 2-3 tahun, atau seumuran, dan seterusnya.
Jadi ketika perbedaan usia ini dimasukkan ke dalam ramuan konflik, kisah drama Korea “The Matchmakers” jadi lebih segar. Gak monoton.
Sayangnya, selain bertele-tele, drama Korea “The Matchmakers” juga banyak bolongnya. Dan ini bikin kesel karena sebetulnya bisa diperbaiki. Seperti adegan putera mahkota ditangkap penjahat, bahkan udah dikarungin. Kok tiba-tiba bisa melarikan diri dengan Maeng Ha-Na, perempuan biasa yang gak punya keahlian bela diri.
Drama Korea “The Matchmakers” diselamatkan oleh akting para aktris/aktornya, baik pemeran utama (walau rasanya Ro Woon sering banget dapat peran konyol ya?) maupun pemeran pendukung.
Andai drama Korea “The Matchmakers” hanya 12 episode, dan bukan 16 episode, mungkin hasilnya akan lebih bagus. Khususnya apabila penulis skenario menghapus adegan-adegan konyol yang gak perlu.
Baca juga drama Ro Woon lainnya:
Destined with You, (Bukan) Akibat Mantra Cinta
The King's Affection, Gara-Gara Kembar Buncing
Profile
Drama: The Matchmakers (English title) / Wedding Battle (literal title)
Revised romanization: Honryedaecheob
Hangul: 혼례대첩
Director: Hwang Seung-Ki, Kim Soo-Jin
Writer: Ha Soo-Jin
Network: KBS2
Episodes: 16
Release Date: October 30 - December 25, 2023
Runtime: Monday & Tuesday 21:50
Language: Korean
Country: South Korea
No comments
Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat