Catat! 7 Cara Isoman Saat Terpapar Covid-19
Jabar Memimpin!
Bukan dalam hal membanggakan seperti raihan medali/penghargaan, melainkan jumlah kasus Covid-19. Per 23 Februari 2022, provinsi Jawa Barat menyumbang tambahan 14,100 kasus. (sumber)
Laporan ini merupakan bagian dari tambahan kasus Covid-19 di Indonesia, yakni 61.488 kasus positif, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 5.350.902.
Tapi aktivitas harian masyarakat Bandung, Jawa Barat kok santai aja ya? Beberapa waktu lalu, saat saya sedang memilih wortel di warung sayuran, seorang ibu dengan tenangnya mendesakkan badannya ke punggung saya.
Dan dia gak pakai masker! Demikian pula pedagang sayur dan istrinya, serta pembeli sayuran lainnya. Gak jauh dari warung sayur, PKL bubur ayam dan lontong sayur juga gak bermasker. Benar-benar gak mencerminkan ada pandemi Covid-19 di bumi Indonesia. Ironisnya, Jabar memimpin!
Baca juga:
Covid-19 itu Ada! Ini dia 5 Jurus Tega Menangkal Covid-19
Ignaz Semmelweis, Bapak Cuci Tangan Dunia
Daftar Isi:
Gaes, Pandemi Covid-19 Masih Menyerang Indonesia!
7 Tips Isoman, Ketahui Sebelum Terlambat!
- Lapor ke Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Ketua Rukun Warga (RW) atau Satgas Setempat
- Pilih Lokasi Isolasi Mandiri yang Terpisah
- Banyak Minum Air Matang/Air Mineral
- Setiap Hari Berjemur Minimal 30 Menit
- Alat Komunikasi seperti Telepon Genggam Selalu Siap Pakai
- Siapkan Vitamin Isoman dan Suplemen Lainnya.
- Buang Limbah Masker Medis dengan Benar.
Suasana berbeda baru terasa ketika pagi ini saya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Semua orang bermasker. Malah, saat saya sedikit menurunkan posisi masker agar suara saya jelas terdengar, petugas pendaftaran menegur, menyuruh tetap memakai masker.
Screening lebih ketat dilakukan RS Boromeus. Setiap pasien rawat jalan harus melakukan PCR, sementara pengunjung lainnya harus lolos screening (scan telah divaksin dan suhu normal), kemudian memasang stiker khusus pertanda lolos screening.
7 Tips Isoman, Ketahui Sebelum Terlambat!
Sudah mematuhi protokol kesehatan tapi tetap tertular virus Corona? Hal ini terjadi pada kakak kandung saya, sehari-hari selalu minum jus sayur dan buah serta menerapkan protokol kesehatan lain, eh tetap tertular.
Ironisnya, keasyikan membaca dan tekun melaksanakan cara meningkatkan imunitas tubuh, malah lupa mencari tahu kemungkinan tertular dan harus solasi mandiri (isoman). Kebetulan kakak saya isoman di Yogyakarta, sedangkan saya di Bandung, jadi hanya bisa mendoakan dan berbagi tips isoman yang disampaikan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dan Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro.
Berikut 7 Cara Isoman yang Benar Menurut dr Reisa Broto Asmoro
Lapor ke Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Ketua Rukun Warga (RW) atau Satgas Setempat
Hasil test menunjukkan positif tertular Covid19? Baik merasakan gejalanya maupun tidak, segera lapor ke Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Ketua Rukun Warga (RW) atau satgas setempat.
Karena isolasi mandiri bukan berarti sendirian tanpa bantuan orang lain. Ketua RT/Ketua RW/satgas akan membantu melaporkan ke Puskesmas setempat. Bantuan lain berasal dari dokter yang memberi pelayanan kesehatan daring/telemedis yang akan membantu selama isoman.
Pilih Lokasi Isolasi Mandiri yang Terpisah
Pilih tempat isoman yang tidak memungkinkan kontak fisik dengan anggota keluarga lain. Lokasi isoman yang terpisah juga memungkinkan untuk tidak berbagi alat makan dan alat mandi
Kebetulan kakak saya bisa menempati rumah di depan rumah utama yang bersih, serta mempunyai ventilasi dan sirkulasi udara yang bagus.
Banyak Minum Air Matang/Air Mineral
Agar tidak mengalami dehidrasi, pasien Covid-19 harus banyak mengonsumsi air matang/air bersih/air mineral. Serta hanya mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Guyubnya masyarakat Indonesia sangat terasa selama pandemi Covid-19. Warga masyarakat di lingkungan kakak saya tinggal, membuka dapur umum khusus untuk penderita Covid-19. Sehingga tidak saja terjamin, kakak saya juga mendapat asupan gizi seimbang.
Setiap Hari Berjemur Minimal 30 Menit
Dikutip dari alodokter.com, sinar UV dan panas dari sinar matahari memang dapat membunuh virus Corona, tetapi hanya virus yang menempel pada permukaan kulit saja, tidak bisa membasmi virus yang berada di dalam tubuh.
Pasien Covid-19 dianjurkan berjemur agar vitamin D dari hasil berjemur di bawah sinar matahari dapat meningkatkan kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh, menjaga fungsi otot dan saraf, serta meningkatkan daya tahan dalam melawan infeksi.
Namun dianjurkan untuk berjemur sebelum pukul 10.00 pagi, sebanyak 3 kali seminggu, selama 5–15 menit, serta jangan lupa selalu menggunakan tabir surya dan kacamata saat berjemur.
Alat Komunikasi seperti Telepon Genggam Selalu Siap Pakai
Bagaimana memutuskan masa selesai isolasi?
Bukan pasien atau satgas, melainkan dokter yang mengawasi pasien, yang memberi anjuran selama isolasi melalui alat komunikasi.
Karena tidak bisa bertemu langsung dengan siapapun termasuk anggota keluarga, alat komunikasi sangat dibutuhkan jika tiba-tiba pasien mengalami gejala berat.
Siapkan Vitamin Isoman dan Suplemen Lainnya.
Supaya terproteksi menyeluruh, Pyfahealth menyediakan bundle Vitamin Isoman yang terdiri dari:
1x Masker KF94 4ply. KF94 berasal dari Korean Filter (KF), dan 94 yang menunjukkan ukuran efektivitas masker mencapai 94%. Sehingga masker KF94 dipercaya mampu menyaring partikel kecil seperti virus hingga 94%.
1x Pyfahealth D3-1000 Suplemen Vit D3 1000 IU, berfungsi untuk memenuhi defisiensi vitamin D dengan cepat, mencegah penyakit autoimun, dan aman dikonsumsi ibu hamil dan menyusui
1x Pyfahealth C-1000 Vitamin C 1000mg, berfungsi sebagai antioksidan dan menjaga daya tahan tubuh
Seperti diketahui Bundle Pyfahealth diproduksi oleh PT Pyridam Farma Tbk, yang sudah mendapat sertifikat halal dan BPOM sesuai yang disyaratkan dr Reisa Broto Asmoro.
Kabar baiknya, sedang ada harga khusus untuk Bundle Pyfahealth Vitamin Isoman yang terdiri dari: Pyfahealth D3-1000 x Pyfahealth Vit C-1000 x Masker KF94. Dari harga normal Rp 215.000, kini dapat dibeli dengan Rp 100.000 saja.
Buang Limbah Masker Medis dengan Benar.
Agar tidak menimbulkan dampak berbahaya dan beracun bagi kesehatan manusia dan lingkungan, perlu penanganan khusus untuk limbah masker bekas pakai. dr Reisa menyarankan untuk menyemprot dengan disinfektan atau merendamnya di larutan pemutih/klorin.
Kemudian, supaya tidak digunakan ulang oleh orang lain, rusak limbah masker medis dengan merobek tali dan bagian tengah masker. Selanjutnya masukkan limbah masker medis dalam wadah/plastik tertutup rapat sebelum akhirnya dibuang ke tempat sampah.
Pembalut dan popok juga jangan langsung dibuang ke tempat sampah umum. Buang tinja/darah ke jamban yang terhubung septik tank. Cuci pembalut/popok, semprot disinfektan, sebelum akhirnya bungkus dengan kertas bekas, masukkan dalam kantong plastic khusus, tutup/ikat rapat dan buang ke tempat sampah.
Jangan lupa selalu menggunakan masker dan sarung tangan saat mengelola limbah dan segera cuci tangan serta mandi setelahnya.
Baca juga:
Dengan adanya paket vitamin C dan D, plus ada masker juga, jadi paket lengkap biar tetap sehat selama masa pandemi ini ya, Ambu. Moga Ambu juga sehat selalu...
ReplyDeleteAmbu, catatannya lengkap banget. Atu dah, saya baca ini sesudah selesai ngerawat Si Sulung 16 hari, Isoman di rumah. Moga banyak yang terbantu dengan catatan ini.
ReplyDeleteSedih jika Jawa Barat memimpin jumlah kasus Covid, smeoga segera tertangani dan menurun jumlahnya ya, Ambu
ReplyDeleteSaya penyintas Delta juga merasakan saat terpapar lalu lapor RT. Di lingkungan ada dapur umum yang meski cuma siang hari saja mengantar lauk-pauk tapi lumayan terbantu. Apalagi tetangga, saudara, teman juga bergantian mendukung pemulihan kami sekeluarga.
Dukungan dan tersedianya Vitamin Isoman akan membantu memulihkan para penderita sehingga segera sembuh nantinya
Isoman semoga lekas sehat dan perawatan benar akan memudahkan sembuh dari gejala covid dan review sosialisasi macam ini perlu
ReplyDeleteMurah jadinya harga bundle Pyfahealth Vitamin Isoman itu, Ambu ... penting banget disediakan di rumah vitaminnya.
ReplyDeleteSusahnya sekarang ini banyak orang sakit tapi merasa flu biasa dan tetap saja beraktivitas seperti semula.
Sekarang nih covid naik lagi aja ya. Harus pinter-pinter jaga diri dan menerapkan prokes.
ReplyDeleteJadi inget pas karantina sekeluarga di 2020 (karantina di gedung Asrama Haji milik pemerintah). Dulu tuh maaih agak menakutkan, jadi sama sekali gak cerita apa-apa ke tetangga/RT RW atau medsos. Alhamdulillah gejala ringan jadi seru-seruan aja di sana karantina makan ,tidur , olahraga.
ReplyDeleteNah limbah masker medisnya ini nih yang harus diperhatikan buangnya, biar gak Semarang dan menularkan
ReplyDeleteiya bener, sebelum dibuang mesti dipastikan dulu bahwa nggak bisa lagi digunakan. Saya tuh masih sering nemu masker bekas dibuang begitu aja di pinggir jalan
DeleteKalau saya pas isoman dulu selalu minum air hangat setiap pagi dan menjelang tidur, Mbak.. Enak ya sekarang sudah ada paket Pyfahealth Vitamin Isoman, jadi ga bingung carinya, cuma di satu tempat sudah dapat semua..
ReplyDeleteDi daerah tempat tinggal saya juga udah jarang yang pakai masker, pagi-pagi para ibu mengerumuni pedagang sayur. Pedagang bakso maupun jajanan yang keliling lewat depan rumah juga nggak pakai masker.
ReplyDelete7 cara isoman ini memang perlu dipahami ya, berjaga-jaga kalau suatu saat diserang juga sama si omicron
Yang agak sulit ini bagi anak kecil, bayi, yang mau nggak mau masih butuh orang dewasa dalam kesehariannya ya.
ReplyDeleteIsoman saja memang belum cukup. Harus minum supplemen untuk meningkatkan kekebalan agar bisa melawan virus secara alami. Jangan lupa, saat isoman harus positive feeling ya... Dan juga harus berjemur
ReplyDeletedi daerahku orang-orang juga udah santai, Mba. Katanya korona udah pergi, dan karena itulah banyak orang mulai lupa akan masker. Saat ini udah jarang banget saya lihat orang bermasker walau di tempat ramai sekali pu, huhuhu
ReplyDeleteItu keren banget ada dapur umum khusus buat support penderita Covid yang lagi isoman. Nah iya yang lagi isoman butuh disupport penyediaan vitamin isoman juga biar membantu pemulihan
ReplyDeleteBenar sekali kak. Ini akhirnya aku tiga orang di rumah pada kena omicron juga. Hiks sedih deh. Alhamdulillah udah membaik. Bsk selasa mau swab memastikan udah negatif. Oh ya sampah medis masker kami mau di recycle di tempat khusus. Jadi kami kumpulkan, desinfektan, lalu kirim pake kardus
ReplyDeleteTujuh cara isoman untuk klien covid itu akan membantu penyembuhan mereka dengan cepat, doa dan dukungan keluarga akan menjadi penguat
DeleteKonsumsi air hangat di pagi hari, selalu jaga kebersihan diri maupun lingkungan, serta selalu tertib prokes,, alhamdulilah sampai skarang masih aman dari covid
ReplyDeleteMemilih tempat isoman yang terpisah penting juga ini. Jadi waktu kena Delta, saya, suami dan si bungsu tinggal di lantai 1 rumah. Si sulung yang enggak terpapar di lantai 2. Kami memakai masker, dan meminimalkan penggunaan fasilitas bersama. Kamar mandi enggak nyampur, peralatan makan pakai yang buang pakai, dll. Alhamdulillah padahal saya dan suami termasuk gejala sedang ke berat , anak sulung enggak ketularan.
ReplyDeleteAh iya, saat isoman harus perlu tahu cara yang tepat ya Ambu
ReplyDeleteBiar bisa tetap sembuh sekaligus tidak menyebarkan virus pada yang lain
Terima kasih sudah menulis cara melakukan isoman di rumah ini Ambu
ReplyDeleteMau aku bagikan ke beberapa teman yg memang lagi banyak yg isoman
Nah penting ini langsung lapor ya.
ReplyDeleteBiar memudahkan juga dapat bantuan pengobatan, sehingga bisa lebih fokus untuk isoman agar lekas sembuh
Ambu kebetulan 2 anakku secara bergantian terpapar si Covid. Puji Tuhan adiknya sembuh 4 hari kemudian kakaknya.Sekarang masih isoman, Puji Tuhannya aku (-).Dari 7 panduan yang ambu berikan hanya 1 yang sulit dilakukan. Aku sudah cukup bawel mereka tuh malas untuk berjemur jangankan 30 menit beranjak ke teras yang ada sinar mataharinya susah, duh...anak-anak ya
ReplyDeleteWah iya nih bener, paket masker, vit C dosis tinggi, vit D dosis tinggi, beneran paket kudu punya dan kudu pakai jika sedang isoman.
ReplyDeleteKalau di kota sistemnya sudah jelas ya Bu. Kalau di kampung saya, enggak ada tuh seperti lapor RT atau apa, secara kalau sakit saja, masyarakat seolah telah sepakat jangan periksa ke tim medis dengan alasan nanti dicovidkan, hehehe...
ReplyDeleteBoleh percaya atau tidak, tapi masyarakat di kampung saya memang demikian...
Tentunya gak ada yang ingin terpapar. Tetapi, saya melihat seperti apa guyubnya suatu lingkungan bila ada warganya yang terpapar. Saling membantu antar warga. Kalau seperti ini memang bisa membantu banget bagi yang sedang isoman.
ReplyDeleteSetuju kak, gak ada yang ingin terpapar Covid-19 pastinya. Setuju juga kalau lingkungan warganya saling membantu yang sedang isoman ini perlu dan membantu banget ya kan. Seneng deh
DeletePakai masker mah sekarang jadi gaya hidup harian ya mbak, dan dengan memakai masker kita bukan hanya menjaga diri tapi juga keluarga dan orang lain. Vitamin C juga salah satu support terbesar untuk ikut jaga kesehatan terutama yang sedang isoman. Semoga kita sehat² selalu dan yang lagi sakit segera pulih an sehat kembali aamiinn
ReplyDeleteSuplemen kesehatan ini penting untuk menjaga imunitas tubuh yaa, Mba. Bila imun tubuh bagus, saat terpapar juga pasti gak akan parah sakitnya
ReplyDeleteLengkap banget informasi tentang cara isoman. Semoga dengan mengetahuinya, jika diperlukan jadi punya persiapan. Ternyata tidak cukup membatasi interaksi, tapi juga harus mempersiapkan vitamin yang cukup.
ReplyDeleteBalikpapan juga naik ke PPKM 3 lagi Mbak karena masuk zona merah. Duh khawatir banget. Takut karena di rumah banyak anak kecil, nggak kebayang kalau sampai sakit begini. Duh semoga semuanya sehat-sehat selalu, aamiin.
ReplyDeleteKalau saya dulu isoman di rumah setelah beberapa hari tertahan di UGD. Saya terpaksa pulang karena tidak ada kamar available untuk perawatan covid. Akhirnya isoman di rumah membawa berbungkus-bungkus obat dan vitamin dari dokter. Plus OXIMETER karena kadar oksigen di dalam darah saya sering drop. Jadi setiap habis minum obat, harus cek dulu dengan OXIMETER. Jika cenderung drop harus lapor ke dokter internist yang memang bertugas mengontrol saya. Di rumah juga sudah siap-siap tabung oksigen.
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa paham penanganannya klo dpt info lengkap begini. Yg jd permasalahan kdg, limbah medis ini banyak dipwrlakukan dengan yg tidak seharusnya. Ada saja yg buang seenaknya saja. Yg penting sdh gak didalam rumah lagi
ReplyDeleteSelama Februari kemaren banyak nih yang mulai terpapar lagi ya. Beberapa teman juga ada yang isolasi mandiri dan memang ikuti juga cara-cara yang ada disini. MInum air putih gak boleh terlewatkan pastinya dan harus rutin serta cukup memenuhi tubuh ya,mba.
ReplyDeleteOmicron ini memang lebih banyak yang isoman ya ambu, gak seperti delta yang lalu yang menyeramkan, tapi tetap ga boleh dianggap enteng, SOPnya harus tetap dijalanin sih, plus jaman now orang juga saling care begitu tau ada circlenya yang kena
ReplyDeletekebetulan banget beberapa hari yang lalu suami tiba-tiba sakit dan batuk, setelah pcr ternyata positif. terimakasih sharing nya ini lengkap banget sangat bermanfaat
ReplyDeleteTerima kasih Infonya kaka,
ReplyDeleteSalam Sehat sehat dan Semangat 😘
Aku juga pernah kak. Waktu itu anter ibuk kontrol di RSUd, niatnya nurunin masker supaya suara jelas. Eh. Malah kena yegur petugas. Aku yang salah sih
ReplyDeleteDan biasanya, di daerah rumahku, kalau isoman pakai lantai dua, sementara keluarga yang lain di lntai bawah
Di masa pandemi ini, meski sudah vaksin, prokes ketat harus terus dijalankan ya, apalagi kalau ada di tempat umum seperti pasar ya.
ReplyDeleteSelain prokes ketat, asupan vitamin juga perlu biar badan tetap sehat terus di masa pandemi ini. Paketan vitamin dr Pyfahealth bagus juga tuh buat stok di rumah.