Cantik Lestari Tanpa Merusak Alam Dengan Minyak Tengkawang

 
source: freepik.com

Cantik Lestari Tanpa Merusak Alam Dengan Minyak Tengkawang

Media sosial Indonesia geger. Seorang dokter kecantikan berseteru dengan sesosok selebriti perempuan. Netizen meramaikan dengan pro dan kontra.

Apa penyebabnya?

Dokter kecantikan yang bernama Richard Lee tersebut, lewat akun YouTubenya mengomentari produk kecantikan yang kebetulan sedang dipromosikan sang selebriti. Produk ternyata mengandung hidrokuinon dan mercuri.

Mercuri sudah lama dilarang beredar di Indonesia. Sedangkan hidrokuinon masih diperbolehkan dengan kadar di bawah 2 %, itupun harus dibawah pengawasan dokter. Sementara produk yang dikomentari Richard Lee mengandung hidrokuinon 57 % dan dijual bebas.

Menurut dokter Richard, hidrokuinon memutihkan kulit dengan cara mengelupas lapisan atas kulit. Putih yang tidak wajar tentu saja. Karena prosesnya tidak alami. Agar kulit wajah senantiasa putih mulus, pengguna harus selalu menggunakan produk berbahan hidrokuinon.  

Bercak kehitaman akan muncul jika pengguna menghentikan pemakaian. Semakin lama kadar hidrokuinon yang dibutuhkan semakin tinggi. Kulit wajah pun kecanduan hidrokuinon.

Isi

  • Kisah Viral Dokter Richard
  • Cantik Lestari Tanpa Menzalimi Alam
  • Minyak Tengkawang dan Kesejahteraan Masyarakat

Ah kita tinggalkan perseteruan tersebut. Karena seperti subscribers dokter Richard lainnya, saya mendapat pemahaman baru bahwa bahwa setiap produk kecantikan harus mencantumkan komposisi bahan, izin DepKes dari BPOM dan sertifikasi halal MUI.

Selama ini sebagai konsumen salah satu klinik kecantikan di Bandung, saya melakukan kesalahan fatal. Tidak bertanya dan hanya nrimo saja ketika harus memakai satu set produk kecantikan, yaitu krim malam, krim pagi, dan krim untuk penghilang flek di wajah. 

Krim-krim racikan dokter klinik kecantikan tersebut tidak mencantumkan apapun, kecuali huruf dan angka, mungkin kode mereka. Parahnya, krim penghilang flek nampaknya mengandung hidrokuinon.

Dulu, pertama kali menggunakan krim penghilang flek, kulit saya memerah kemudian menjadi putih. Ketika pandemi Covid 19 melanda, saya terpaksa tidak  mengunjungi klinik yang berarti menghentikan pemakaian, kulit wajah saya pun menghitam.  
Serem ya?

Cantik Lestari Tanpa Menzalimi Alam

Kejadian ini membuat saya geram. Duh kok saya terlena dan diam saja dijadikan objek? 

Terlebih di era teknologi komunikasi yang semakin maju, seharusnya saya bisa menjadi konsumen yang cerdas. Tidak hanya memilih produk yang aman bagi wajah saya,  juga untuk lingkungan.

Lebih tepatnya:

 Jika ingin cantik lestari atau cantik berkelanjutan, harus menggunakan produk yang aman bagi manusia dan planet bumi.


Dari hasil browsing saya menemukan beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum menentukan pembelian produk kecantikan:


sumber: mongabay.go.id

Produk Kecantikan Menggunakan Komoditas Berkelanjutan

Apa sih yang dimaksud komoditas berkelanjutan?

Ada 3 sustainable rules /hukum keberlanjutan yang dikemukakan bapak pembangunan berkelanjutan, Herman Daly. Khusus tentang pemakaian sumber daya alam, bunyinya sebagai berikut:

Jangan menggunakan sumber daya alam lebih cepat dibanding kemampuan alam menyediakannya lagi (regenerasi).

Contohnya adalah cara industri memperoleh minyak sawit dan produk turunannya sebagai bahan baku kosmetik. Berhektar-hektar hutan beralih fungsi  menjadi perkebunanan kelapa sawit.

Akibatnya, tidak saja hilangnya fungsi  hutan sebagai paru-paru dunia, juga kepunahan flora dan fauna/kekayaan hayati. Penggundulan hutan juga menyebabkan bencana banjir serta tanah longsor.

Padahal Indonesia mempunyai banyak komoditas lokal yang bisa digunakan sebagai bahan baku produk kecantikan, misalnya minyak kelapa dan minyak tengkawang.

Saya baru baca tentang minyak tengkawang. Minyak tengkawang sudah lama digunakan oleh suku Dayak di Kalimantan. Pastinya mereka akan menerapkan kearifan lokal agar minyak tengkawang terjaga keberlanjutannya.

sumber: freepik.com

Produk Kecantikan Tidak Mengandung Bahan Beracun

Mercuri serta hidrokuinon seperti kisah di awal tulisan, tentu saja harus dicoret.

Bahan beracun tidak saja mencemari air dan lingkungan pengguna produk, juga merusak lingkungan pabrik penghasil produk kecantikan tersebut. Terlebih jika pabrik tidak mengindahkan undang-undang lingkungan hidup yang berlaku, maka lingkungan (air, tanah dan udara) akan tercemar. Penduduk di sekitar pabrik  berpotensi mengalami gangguan kesehatan.

sumber: freepik.com

Produk Kecantikan Tidak Diuji Coba Pada Binatang

Salah satu syarat lingkungan yang berkelanjutan adalah terciptanya ekosistem alami atau terjadi saling ketergantungan antar sesama mahluk hidup dan benda mati (cahaya, udara, air tanah dan batu).

Keseimbangan alam akan terganggu jika salah satu jenis mahluk hidup digunakan untuk uji coba kosmetik. Hal tersebut juga merupakan tindakan zalim.

Faktanya sekitar 80 % perusahaan kosmetik melakukan uji coba dengan menggunakan binatang. Binatang yang biasanya digunakan sebagai uji coba adalah tikus, kelinci, kepik merah, kuda laut, kuda poni, dan kerang.

sumber: freepik.com

Produk Kecantikan Menggunakan Kemasan Ramah Lingkungan

Sering sebel lihat salah menumpuk? Ternyata konsumen bisa berkontribusi mengurangi sampah dengan memilih kemasan yang bisa digunakan ulang atau didaur ulang.

Sirkular ekonomi semakin gencar didengungkan agar produsen mendisain kemasan  produk yang bisa digunakan kembali atau didaur ulang. Namun keputusan akhir tetap ada pada konsumen, apakah akan menggunakan produk yang telah sesuai ketentuan atau sebaliknya tidak peduli. Setiap keputusan menentukan masa depan planet bumi yang kita huni bersama, tidak hanya untuk kini tapi juga nanti. 

sumber: mongabay.co.id


Minyak Tengkawang dan Kesejahteraan Masyarakat

Pembangunan ekonomi jangan menafikan kehidupan sosial yang hidup dan dinamis. Demikian kata Emil Salim, pakar ekonomi yang pernah menjabat sebagai menteri lingkungan hidup Indonesia.

Lebih lanjut, Emil Salim mengemukakan tentang potensi kreatif dan produktif masyarakat yang harus dikembangkan secara sungguh-sungguh.

Bincang tentang minyak tengkawang, seharusnya pelaku industri minyak tengkawang bisa ikut menikmati kue industri kosmetik nasional yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi. Tercatat kenaikan hingga 2 digit atau empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional pada 2017. (sumber kemenperin.go.id)

Serta tak kurang dari 153 perusahaan menambah keramaian industri kosmetik, sehingga jumlahnya mencapai lebih dari 760 perusahaan. Sayangnya mayoritas pelaku industri kosmetik masih menggunakan minyak sawit. Tidak ada deferensiasi.

Akibatnya hanya segelintir orang yang menikmati kekayaan alam Indonesia. Paling tidak, seperti yang ditulis wartawan kompas.com tentang 7 orang konglomerat dari hasil kelapa sawit.

Kabupaten Lestari sebagai forum kolaborasi kabupaten untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, memiliki semboyan: “Lingkungan Terjaga Masyarakat sejahtera”. Salah satunya memberdayakan masyarakat meproduksi minyak tengkawang.

 



Minyak tengkawang merupakan hasil hutan bukan kayu dari Kalimantan. Tengkawang (shorea spp) yang juga dikenal dengan illipe nut atau Borneo tallow nut, telah lama digunakan suku Dayak di Kalimantan sebagai bahan memasak, penyedap masakan dan ramuan obat-obatan.

Setelah dibantu dengan teknologi, biji tengkawang yang telah dijemur hingga kering, kemudian ditumbuk dan diperas untuk mendapatkan minyak tengkawang. Setelah diolah, minyak tengkawang bisa dimanfaatkan sebagai:

  • Bahan baku produk kosmetik, karena sifatnya yang mampu melembabkan dan memberikan tekstur yang diinginkan. Minyak tengkawang juga dapat menjadi bahan baku lilin dan sabun.
  • Green butter. Minyak tengkawang dapat digunakan untuk memasak, penyedap masakan serta pengganti lemak coklat.
  • Ampas hasil produksi minyak tengkawang untuk pakan ternak.

Keberadaan pohon tengkawang di bumi Kalimantan juga berfungsi sebagai konservasi, karena umumnya tumbuh di sekitar sungai dan sumber air.

Jangan lupa peran tengkawang sebagai bagian budaya suku Dayak. Memberdayakan masyarakat untuk  memproduksi minyak tengkawang berarti lingkungan terjaga, masyarakat sejahtera.

Apakah kita bisa berperan dalam pembangunan keberlanjutan ini? Tentu saja. Setiap blogger bisa berkontribusi dengan menulis tentang cantik berkelanjutan. Juga menerapkan hukum permintaan dalam dunia ekonomi kita. Jika kita kerap meminta penyediaan kosmetik dengan bahan minyak tengkawang, pelaku industri pasti akan menyediakan.

Produk pertama mungkin akan berharga mahal, sebelum akhirnya seimbang, sesuai hukum permintaan dan penawaran. Namun ada yang lebih penting, yaitu sikap adil kita terhadap generasi mendatang. Tidak adil rasanya mengorbankan keberlanjutan lingkungan hanya demi wajah yang cantik kinclong.

Baca juga:
Harus Bawel! Agar Indonesia Siap Menghadapi Perubahan Iklim
Sano, Mengubah Paradigma dengan “Diet Kantong Plastik”

sumber gambar cover: freepik.com

sumber data:

 https://madaniberkelanjutan.id/2020/07/21/pembangunan-berkelanjutan

 https://www.mongabay.co.id/2014/07/07/nasib-tengkawang-yang-tergilas-sawit/

 https://kemenperin.go.id/artikel/18957/Industri-Kosmetik-Nasional-Tumbuh-20

 https://lifestyle.kompas.com/read/2013/02/21/21180840/Larangan.Uji.Coba.Kosmetik.ke.Binatang.Disahkan

https://money.kompas.com/read/2020/12/20/122016226/daftar-7-konglomerat-sawit-paling-tajir-di-indonesia

Channel YouTube dokter Richard Lee


29 comments

  1. Aq baru tau ada minyak tengkawang ini bun, memang ya makin kesini penggunaan produk2 kecantikan dan kesehatan harus yang ramah lingkungan biar alam juga tetap terjaga

    ReplyDelete
  2. Minyak tengkawang, saya baru tahu tentang hal ini.
    Emang ya,produk kecantikan harus diperoleh dengan cara cantik pula, artinya tidak merusak alam dan tidak membahayakan bagi pemakainya

    ReplyDelete
  3. Wah, iya mbak...bahan2 kosmetik maupun perawatan wajah yang kita gunakan sehari2 jangan sampai mengandung merkuri, hidrokuinon dll ya. Yang natural aja dan banyak sumber daya alamnya, seperti tengkawang. Aku baru ngeh loh hehe ternyata banyak banget khasiatnya.camtik berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat tentu mesti digalakkan 😀

    ReplyDelete
  4. produk berbahan untuk estetika menggunakan komposisi panduan bppom, sertifikasi halal mui, dan tentu seklektif disesuaikan kemampuan kulit merespon kosmetika.

    ReplyDelete
  5. 2 tahun lalu saat acara Forest Talk di Kalbar, untuk pertama kalinya saya kenal buah tengkawang dan melihatnya secara langsung. Ajaib, buah-buahan itu ternyata memiliki banyak guna dan khasiat, tahunya pas dipresentasikan langsung oleh petani/penggiat tanaman hutan, bisa buat bahan kosmetik dan bahan makanan butter. Saya melihatnya langsung, bahkan sesudah itu dikasih liat krimnya buat wajah, saat sudah di Jakarta.

    Betul sekali ambu, lestarikan kecantikan dengan tetap lestarikan alam.

    ReplyDelete
  6. Kalau mba ga nulis artikel ini, saya mungkin ga akan tahu ada minyak tengkawang yg bisa dijadikan kosmetik. Lebih baik menggunakan produk ini ya mba drpd produk lain yg merusak lingkungan

    ReplyDelete
  7. Menggunakan produk kecantikan yang mengandung banyak bahan kimia, mungkin memang lebih ampuh dan hasil lebih memuaskan. Namun adanya resiko untuk munculnya efek samping (seperti gatal-gatal karena alergi), kurang ramah lingkungan, dan juga animal testing. Memang sudah saatnya menggunakan bahan alami, seperti ini, menggunakn minyak tengkawan. Saya baru tahu bahwa minyak ini cukup banyak manfaatnya untuk menjadikan produk kecantikan. Bahannya alami, ramah lingkungan, dan juga tidak menggunakan animal testing.

    ReplyDelete
  8. Baru tahu ada yang namanya minyak tengkawang. Satu diantara banyak sumber alam yang bisa terus dijaga dan diberdayakan.

    Kasus hidrokinon ini sebenarnya isu lama ya Mbak. Tapi tetap aja ada yang kecolongan.

    ReplyDelete
  9. Aku orang Kalimantan nih kak. Hehe.. but akunya bener-bener terlalu acuh kayaknya sampai nggak terlalu tahu soal beginian. Kalau orang tua aku udah pasti tau banyak nih soal bahan-bahan alami seperti ini.

    ReplyDelete
  10. Ambu, plis kita japrian bahas nama kliniknya, kuy :D Soale, aku pas ke BDG juga pernah main ke salah satu klinik kecantikan. yaaa, moga2 aja bukan klinik ntuh :)

    Btw, aku seneeengg lho ada dokter Richard yg BERANI nge-spill produk2 kayak gini. Ibaratnya, blio tuh jadi "whistle blower" dan akhirnya kita paham beberapa komponen yg HARAAAAMMM dipake sebagai bahan skincare dll.

    ReplyDelete
  11. Melihat data di atas, perkembangan perusahaan kosmetik begitu cepat sekali. Jadi harus betul-betul berhati-hati dalam mrmiliki yang sesuai. Alih-alih mau perawatan, akhirnya dirawat karena kandungan kosmetik yang berbahaya.

    ReplyDelete
  12. sebenarnya klo mau cantik bisa ya mbak pakai bahan bahan yg alami, cuma mungkin sekarang orang lebih banyak pilih yg praktis dan hasilnya instan
    aku sendiri termasuk percaya apa kata dokter, makanya klo pilih produk aku cari yg dikeluarkan oleh klinik yg resmi dan ada bpom nya, juga pilih yg obat racikannya dari bahan alami

    ReplyDelete
  13. ngeri ya efek samping skicare yang mengandung hidroquinon. aku juga pernah pakai krim pemutih yang begitu, selama pake iya muka awalnya merah trus jadi putih. begitu berhenti langsung kusam gak jelas. abis itu udah stop deh pake krim itu walau efeknya kulit kusam dan lama banget menuju warna kulit wajah asli.

    kadang bener sih, kita beli terus pakai produk kosmetik tertentu gak mikir dulu dampaknya terhadap kesehatan, gak peduli ada logo halal atau BPOM yang penting bikin putih , hayu. apalagi berpikir kalau kosmetik yang kita pakai gak ramah lingkungan.

    btw, aku baru tahu lho soal minyang tengkawang ini, di daerahku gak ada soalnya, hehehe.

    ReplyDelete
  14. Iya sangat membantu kepada produsen kecantikan yang sangat perhatikan unsur dari pembuatan kosmetiknya harus untuk keberlangsungkan bumi. Demikian juga kita pemakainya.

    ReplyDelete
  15. Wah saya baru tau ada produk minya tengkawang yang bisa digunakan untuk kosmetik juga. Nach ini harus dipromosikan agar diolah dan digunakan utk kosmetik supaya jaga alam dan petani pun sejahtera.

    ReplyDelete
  16. Kalau gak baca ini mungkin aku gak akan pernah tahu ada Minyak Tengkawang ini. Manfaat nya tenryata banyak. Semakin bangga dengan Indonesia yang kaya akan alam dan isi nya. Terima kasih mba Maria ;)

    ReplyDelete
  17. Bener bangett, apakagi bahan baku kosmetik dari tengkawang ini tergolong murah dari lainnya

    ReplyDelete
  18. Baru tau tentang tanaman tengkawang. Menarik ya, bisa jadi peluang produk berbahan dasar dari alam. Apakah tanaman tengkawang hanya tumbuh di wilayah Kalimantan, ya?

    ReplyDelete
  19. Minyak Tengkawang saat ini sedang naik daun ya. Banyak dijadikan ulasan dimana mana. Semoga Tengkawang bisa jadi solusi dalam mengatasi permasalah bahan baku di negara ini ya...

    ReplyDelete
  20. Dahsyat banget minyak tengkawang semoga dimanfaatkan dengan baik dan tak berlebihan seperti kelapa sawit ya mbak

    ReplyDelete
  21. Sebetulnya alam sudah menyediakan kebutuhan manusia secara alami, tapi memang keserakahan manusia yang merusaknya. Jadi semoga bahan baku yang alamiah seperti minyak tengkawang ini bisa diberdayagunakan dengan maksimal dan bermanfaat.

    ReplyDelete
  22. Saya baru kenal dengan tengkawang ini. Keren ternyata bumi kita juga menyediakan bahan kosmetik yang beragam. Kayaknya mulai cari minyak tengkawang dan kepo khasiatnya lebih jauh nih.

    ReplyDelete
  23. wah aku baru dengar tentang Tengkawang ini mbak
    emang sudah saatnya beralih ke kosmetik yang ramah lingkungan ya mbak

    ReplyDelete
  24. Kalau bisa dibilang sih, kalau mau cantik jangan merusak diri apalagi alam ya, karena biar cantiknya nggak hanya ke diri tapi juga ramah buat lingkungan

    ReplyDelete
  25. saya juga baru tahu nih minyak tengkawang ini. bisa jadi komoditi buat kosmetik ya ternyata minyaknya.

    ReplyDelete
  26. seperti lainnya saya pun baru kenal dengan tengkawang ,tumbuhan jenis Shorea dari suku Dipterocarpacea, mengahasilkan minyak lemak yang bernilai tinggi . hebatnya lagi hanya ada di Borneo

    ReplyDelete
  27. jadi itu to keributan yg muncul terus di beranda browserku. soal makeup berbahaya rupanya.
    ide2 besar spt ini sdh sejak lama diangkat, tp ada saja batu sandungannya

    ReplyDelete
  28. Tengkawang ini mengingatkanku akan zaman kecil. Mainannya ya biji yang begini, Ambu.
    Saling diadu.
    Siapa yang pecah duluan..itu yang kalah. Dan baru tau namanya illipe nut.
    Plus penelitian kini, bisa digunakan untuk merawat kecantikan wanita. Alhamdulillah~

    Saatnya bcak to nature.

    ReplyDelete
  29. Minyak Tengkawang baru saya baca disini mbak. Saya setuju mbak, produk kecantikan memang seharusnya tidka diproduksi asal-asalan, apalagi berdampak buruk bagi alam maupun kesehatan. Semoga makin banyak produsen kosmetik yang memanfaatkan minyak tengkawang

    ReplyDelete