“Akan
selalu menyayangi dalam suka maupun duka”
Kurang
lebih demikian bunyi janji perkawinan yang disepakati oleh “sepasang merpati”
sebelum masuk gerbang perkawinan. Dan bukan sebaliknya: “Ada uang, abang
sayang. Tak ada uang, abang melayang”. ^_^
Agar
suasana romantis tetap terjaga, biasanya dibutuhkan komunikasi intens. Sehingga
saling memahami, saling mendukung, dan “menyayangi dalam suka maupun duka” pun
terwujud.
Tapi
bagaimana jika salah satu, suami/istri didiagnosa menderita Alzheimer, membuat pasangannya memutuskan “mingkem” ngga mau terbuka, malah kerap melontarkan
kalimat ‘bak bensin penyiram api’?
Seperti
yang dilakukan Do-Hoon dalam “The Wind Blows” pada istrinya Lee Soo Jin. Padahal
bukan tanpa alasan Kwon Do Hoon
melakukan gerakan tutup mulut alias GTM. Kwon Do Hoon didiagnosa dokter mengidap
Alzheimer. Penyakit yang akan membawa duka pada perjalanan cinta mereka, kurang
lebih demikian pendapat Kwon Do Hoon.
Alzheimer merupakan kelainan pada otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap.Penemunya, Alois Alzheimer, seorang Psikiater asal Jerman menduga terjadi pengendapan protein di dalam otak, yang mengakibatkan terhalangnya asupan nutrisi ke sel-sel otak.Walau banyak ditemukan pada orang di atas 65 tahun, tak tertutup kemungkinan pasien berusia produktif. Sayang, belum ditemukan pengobatan yang efektif menyembuhkan Alzheimer. Pasien hanya diberi obat untuk meredakan gejalanya.
Kam Woo Sung
sebagai Kwon Do Hoon.
Sosok suami khas Korea Selatan yang senang minum dan menghabiskan waktu dengan
teman-temannya sampai larut malam.
Biaya
hidup yang serba mahal membuatnya ragu-ragu memiliki anak. Karena punya anak berarti
harus mengorbankan karir istri, yang berimbas pada “take homepay”. Dia takut
penghasilannya sebagai pengusaha tidak bisa mencukupi. Ketakutannya semakin menjadi setelah dokter memvonis dirinya mengidap Alzheimer.
Kim Ha Neul
sebagai Lee Soo Jin.
Tipe perempuan mandiri yang sangat layak dicintai. Sayang, kebiasaannya muter-muter
untuk menyampaikan sesuatu membuat Do
Hoon, suaminya kerap marah.
Mau
bilang dirinya hamil aja harus menunggu waktu yang tepat.
Juga sewaktu mengalami keguguran. Tanpa memberi tahu apalagi diskusi dengan suaminya, Lee Soo Jin pergi sendirian
ke dokter kandungan. Nggak heran Do Hoon marah karena merasa disepelekan.
Hong Je Yi
sebagai Lee A Ram.
Andai tiba-tiba muncul kembang api yang memecah indah dan bersinar pada malam
gemintang, dialah Lee A Ram. Buah hati Lee So Jin dan Kwon Do Hoon.
Diawali
pertemuan ayah dan anak yang mengharu biru. Disusul penolakan Ah Ram mendapati
ayahnya “aneh”, sering memaksakan kehendak dan kedapatan mengompol. Ayah dan anak akhirnya berdamai. Bahkan Ah
Ram jugalah yang berjuang menjaga ingatan ayahnya terhadap keluarganya.
Sinopsis
“The
Wind Blows” dibuka dengan perjalanan romantis pasangan suami istri Kwon Do Hoon
– Lee Soo Jin yang seperti pasutri muda lainnya, saling berkhayal mengenai buah
hati mereka. Akan seperti apa jika lelaki? Demikian pula sebaliknya.
Sejak
episode pertama, penonton sudah disuguhi hidup perkawinan yang tak mudah.
Sewaktu masih pacaran, Do Hoon dengan heroiknya menghentikan kendaraan di
bawah letter S sekedar untuk mengobati Lee Soo Jin.
Berbeda
halnya ketika sudah memasuki gerbang pernikahan. Do Hoon sampai hati
meninggalkan Lee Soo Jin yang sedang sakit perut, dengan perkataan: “buang air
besar disana aja!” Wow, sadis ......
Demikian
pula ketika Lee Soo Jin terjebak di luar rumah. Dengan tega, Do Hoon tidak mau membukakan pintu, membiarkan
istrinya hanya mengenakan daster, kedinginan di tengah malam, hingga harus
masuk rumah sakit.
Namun
yang paling meremukkan hati tatkala Lee Soo Jin merengek minta anak, Kwon Do Hoon
dengan dingin bilang bahwa dirinya baru pulang dari rumah sakit untuk
vasektomi. Alamak!
Karena
kesal, Lee Soo Jin berstrategi, memasang perangkap agar Do Hoon mau
berselingkuh dengan dirinya!
Iya, Lee Soo Jin berdandan parah dengan tujuan bikin Do
Hoon ngga ngenalin. Kemudian memperkenalkan diri sebagai perempuan lain, terus merayu, dan ngajak Do Hoon selingkuh.
Kwon
Do Hoon rupanya mengetahui ulah istrinya tapi pura-pura bloon. Bahkan diajak
melakukan hubungan suami istripun diladeni. Tujuannya tentu saja agar Lee Soo
Jin membenci dan menceraikannya.
Ngga
disangka, “perselingkuhan” semalam berbuah anak cantik, Lee A-Ram, yang
disembunyikan Lee Soo Jin dari Kwon Do Hoon.
Selama
6 tahun pertama, keinginan keduanya terpenuhi. Lee Soo Jin memiliki
anak dari suaminya. Sedangkan Kwon Do Hoon berhasil menceraikan Lee Soo Jin, agar
perempuan yang dicintainya itu bisa hidup bahagia, tanpa keharusan mengurusi
suami yang sakit Alzheimer.
Kesalah
pahaman berbuntut panjang. Lee Soo Jin yang tak mengetahui penyakit Do Hoon
mengira mantan suaminya mau merebut Lee A Ram. Padahal sejak awal Kwon Do Hoon
sudah mengetahui keberadaan Ah Ram. Bahkan menyiapkan kamar serta menyimpan
semua perkembangan anaknya dalam sebuah album.
Sepandai-pandai
tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Terlebih jejaring perkawanan Kwon Do Hoon - Lee
Soo Jin tak berubah. Mereka juga tinggal di kota yang sama.
Haru
biru mewarnai pertemuan mereka, hingga Kwon Di Hoon berucap:
“Soo Jin, kau tahu seberapa
besar aku berusaha meninggalkanmu?
Mengapa kau kembali”.
Apa
jawabannya bisa diterka bukan?
Review
“Bahkan jika aku melupakan
semuanya
Aku tak akan melupakanmu”
Menghakimi
Kwon Doo Hon karena tak terbuka pada istrinya memang mudah. Namun dilihat dari
sudut pandang Doo Hoon, apa yang dilakukannya sangat masuk akal. Bukan sekedar
biaya, karena selain berprofesi sebagai
pengusaha, Doo Hon juga anak tunggal seorang konglomerat.
Namun
kenyataan bahwa fungsi kognitif penderita Alzheimer akan menurun drastis.
membuatnya tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Melupakan anak dan
istrinya bahkan dirinya.
Sebagai
suami yang sangat menyayangi istrinya, Kwon Doo Hon tak mau Lee Soo Jin
tersiksa.
Kehadiran
anak akan menambah berat beban Lee Soo Jin. Andai Doo Hon berterus terang, Soo
Jin pasti harus mencari nafkah sambil merawat Doo Hon, sambil membesarkan anak.
Namun,
pemikiran sepihak tetaplah salah. Mengidap Alzheimer bukan berarti kiamat
dunia.
Ada
janji suci perkawinan yang mengikat suami istri dalam duka dan suka. Mereka
harus selalu berpegangan tangan. Saling menguatkan dan melengkapi dalam suka
duka.
Terbukti
hidup mereka dilingkupi kasih sayang ibu mertua dan sahabat. Keberadaan Ah Ram.
sang anak, justru penyemangat hidup Doo Hon untuk memerangi penyakitnya.
Walau
ratingnya tidak jeblok, perolehan rating “The Wind Blows” juga tidak terlalu bagus.
“The Wind Blows” harus bersaing dengan drama bergenre romance lainnya yang
diperankan aktor dan aktris good looking berusia
20 -30 tahunan.
Padahal
seperti diketahui, akting Kam Woo Sung (lahir 1 Oktober 1970) dan Kim Ha Neul (21 Februari 1978) patut diacungi
jempol. Setiap peran yang mereka bawakan selalu prima. Terlebih dalam adegan
lambat yang membutuhkan penampilan mimik.
Akting mereka, patut diacungi jempol.
Drama
“The Wind Blows” bisa ditonton di Viu.com tanpa bayar karena sudah tidak
termasuk kelas premium. Walau harus bersabar setiap berapa menit ada iklan
lewat. ^_^
Profile
Drama: The Wind Blows
(literal title)
Revised romanization: Barami
Boonda
Hangul: 바람이
분다
Director: Jung Jung-Hwa
Writer: Hwang Joo-Ha
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: May 27 - July
16, 2019
Runtime: Mon & Tue 21:30
Language: Korean
Country: South Korea
Meski agak terlambat menyukai drama korea, (selain full house) yang aku tak pernah bosan nonton, sepertinya drakor yang satu ini bisa masuk list buat ditonton deh ^^
ReplyDeleteWah drakornya kayanya bagus ya mba tentang keluarga. Lee Soo Joon kaya aku banget, kadang suka kesulitan mengemukakan pendapat dan perasaanku, jadi kadang lebih pilih diam. Duh, kalo diam itu emas mungkin aku udah jadi juragan emas hehe
ReplyDeleteIya, drakor sekarang banyak saingannya ya mbak. Drakor yang laris biasanya bergenre drama romance dengan bintang-bintang muda korea, hehe
ReplyDeleteHaduuuuuh, melow deh abis baca reviewnya Mba Maria. Hehehe. Saya suka aktingnya Kim Ha Neul di sejumlah K-drama (duh ketahuan deh umurnya). Saya juga suka Ha Ji Won. Hehehe. Ini dramanya mirip sama A Moment to Remember yang dibintangi Son Ye Jin dan Jung Woo Sung ya mba. Drama Korea jadul juga, tentang alzheimer. Cuma bedanya yg alzheimer istrinya. Duuuuh diriku menangis terseduuuuuu setiap nonton drama itu. One of the best lah. Sekarang muncul lagi drama ini, baru pula produksi 2019, jadi minat nontonnya aku tuh. Makasih rekomendasinya mba.
ReplyDeleteBaca dari reviewnya sepertinya bagus nih, visualnya oke banget. Ah masukin wishlist buat tontonan selanjutnya deh, soalnya lagi nonton drama lain.
ReplyDeleteMeski lebih banyak menyerang lansia ternyata pada usia produktif juga bisa kena Alzheimer ya Mbak. Enggak kebayang dah, usia segitu bisa lupa semua
ReplyDeleteBaca sinopsisnya keren banget tema dan ceritanya. Mumpung tanpa bayar jadi mau kepoin di Viu
Meni detail Si Ibu bikin ulasannya. Terimakasih Bu. Saya akan memperhatikan diri takut kena alzheimer seperti itu ah, hehehe
ReplyDeleteSaya pikir ini ulasan terkait dunia kerja, ternyata membahas film ya hehehe...
ReplyDeleteSaya belum pernah lihat sih film ini. Mendapatkan sedikit bocoran jalan cerita dari sini senang sekali
Wahh jadi tertarik nonton. Sepertinya ceritanya mengharu biru ya. Kehidupan pernikahan itu selalu lebih complicated daripada sekedar pacaran.
ReplyDeleteWah, drama Korea ini jadi mengingatkanku pada sebuah novel Indonesia lama yang baru beberapa bulan lalu kubaca. Beli novel jadul, ceritanya. Siapapun ingin pernikahan berjalan langgeng hingga akhir hayat, tapi ujian di depan mata memang nggak bisa dihindari. Di novel tersebut diceritakan bahwa Alzheimer yang dialami sang suami merupakan genetik dari ibunya. Jadi ingin tahu apakah benar menurun.
ReplyDeleteDi The Wind Blows maupun novel tersebut, kesetiaan terhadap pasangan, betul-betul diuji, ya.
Sudah lama juga gak nonton Drakor, karena sama kesibukan dunia nyata. Ini boleh juga Ambu rekomendasinya, siapa tahu ada waktu yang tepat buat nonton 😁
ReplyDeleteAku udah lama gak nonton drama korea Ambu, jadi ingin nonton ini deh. Ada di VIU ternyata ya dramanya. Asli ga ngerti lagi sama sikap nyebelinnya Doo Hon tapi di sisi lain dia juga berpikiran ngga mau nyusahin istrinya. Lucu juga Soo Jin pura-pura jadi orang lain dan ngajak suaminya selingkuh hahaha. Duh itu Ah Ram manis banget sih :) Noted mau kutonton nanti
ReplyDeleteSepertinya saya pernah nonton film korea yang isinya tentang Alzheimer juga. Kalau gak salah judulnya Moment to Remember. Dan itu satu-satunya film korea yang serius saya tonton dari awal sampai akhir. Hahhaha
ReplyDeleteUdah muncul di youtube kan Mbak? Ntar nyari dah kalo yang kutonton sekarang kelar. Hahahaha
ReplyDeleteCerita yang menarik... Tadinya aku gak ngeh kalo ini judul drakor..hehe...Maapkan kekudetanku kak..
ReplyDelete