“Ih
kok beli hamburger sih? Ham kan daging babi”.
Dulu,
pastinya saya bingung sewaktu ada yang bilang bahwa ham adalah daging babi.
Bingung ngejelasin! Beda dengan sekarang. Cukup buka smartphone, ketik kata
“hamburger” maka bertaburanlah informasi mengenai makanannya orang bule ini.
Menyusul
fried chickennya Colonel Sanders, yang di Bandung pertama kali membuka gerai di
Superindo (dulu Gelael) Dago pada sekitar tahun 1980-an. Hamburger di Bandung pertama
kali diperkenalkan oleh McDonald’s. Tepatnya berlokasi di Bandung Indah Plaza
pada tahun 1990-an. Tempat yang paling empuk terkena demo rasis. #hiks
Sekarang,
keberadaan hamburger pastinya ngga jadi polemik lagi. Penjual burger
bermunculan, mulai dari pedagang kaki lima, hingga resto yang membandrol dengan
harga selangit. Silakan pilih, tergantung selera, dan pastinya tergantung isi
kantong.
Dan
kemarin, saya menjajal burger unik, rasanya mewah namun seharga fast food. Asyiknya
lagi Got Beef?, nama sang burger, dinikmati di lokasi yang strategis namun cozy
nan sejuk. Pepohonan merindangi resto, tempat burger bisa dinikmati.
Sebelum
mengupas tuntas burger tersebut, yuk kita cari tahu mengenai makanan impor ini.
Agar lebih nikmat menyantapnya karena sudah tahu filosofi dan sejarahnya.
Asal Mula
Hamburger
Mengutip
literatur karya Prof. Giovanni Ballarini berjudul The Origin of Hamburgers and
Ketchup, dikisahkan para imigran Eropa
tiba di Amerika menggunakan kapal-kapal Hamburg Lines dari Jerman pada
akhir 1800-an. Mereka biasa menyantap daging dalam bentuk patty yang dipanggang
sebentar lantas disajikan dengan tumpukkan roti.
Yang
dimaksud patty adalah daging giling dari berbagai produk hewani
(sapi/ayam/babi), yang dipipihkan dan dicetak. Biasanya dalam bentuk bulat.
Mungkin
karena para imigran ini kerap menggunakan daging babi, maka hamburger dianggap
daging babi ya?
Padahal
pemberian nama hamburger ya gara-gara yang bawa adalah imigran Eropa berasal
dari kota Hamburg Jerman, datang dengan menggunakan kapal Hamburg Lines.
Sesimple itu.^_^
Untuk
memudahkan para imigran yang harus menempuh perjalanan jauh via jalur
laut, umumnya daging burger hanya diolah
dengan cara digarami dan terkadang dibakar. Remah-remah roti dan bawang
ditambahkan pada daging cincang untuk menekan budget. Jadi jangan dibalik ya?
Juga
jangan heran jika di beberapa resto yang mengusung tema “hamburger original”
tidak menambahkan saus tomat, mayonaise, daun selada, irisan tomat terlebih
saus sambal. Itu sih hamburger ala Indonesia. Karena aslinya ya hanya daging
cincang asap dan roti.
Seiring
waktu, muncul hamburger khusus untuk pegiat gaya hidup vegan. Patty yang
biasanya terbuat dari daging cincang diganti menjadi daging nabati, biasanya
berasal dari kedelai.
Burger
bertagline “ Quality Up in Our Grill”
Usai
berolah raga di GOR Siliwangi Kota Bandung , ingin mengisi perut?
Atau
sedang pingin hang out asyik di seputaran jalan Aceh? Bisa banget mampir di Got
Beef? yang terletak kurang lebih 50 meter dari perempatan jalan Aceh, jalan
Cihapit dan jalan Menado.
Tepatnya
di jalan Menado 37, pengunjung akan disergap suasana adem dari pepohonan
rindang. Beberapa meja kursi berdesign unik nan nyaman, seolah memanggil untuk
ditempati. Kemudian membuka laptop atau gadget lainnya. Ditemani setangkup
burger dan ditemani segelas healthy drink. Duh bakal terlupakan deh semua caruk
maruk dunia.
Terlebih Got Beef? menyediakan wifi, agar kamu tetap membumi.
Mengusung
konsep “ Quality Up in Our Grill”, burger Got Beef? ingin pengunjung menikmati
burger premium dengan harga burger franchise biasa. Untuk mempertegas rasa, tidak
disediakan saus tomat dan sambal. Jika pengunjung ingin menambahkan, bisa ambil
sendiri saus tomat dan sambal dalam kemasan sachet yang terletak di meja dekat
kasir.
Kok
diberi nama Got Beef? sih?
Urban
Dictionary bilang, kata Got Beef digunakan ketika ada orang bermasalah dengan
kamu. Sambil membawa sepiring daging,
kamu mendatangi orang tersebut dan berujar:
“Got Beef?” Pertanda kamu punya nyali.
Saya
mendapat kesan, apa lu ... apa lu ... Tanpa berniat kasar pastinya. Seperti
umumnya berlaku di lingkup pergaulan. Macho, feminist, sekaligus nature.
Yang
pasti karena ketiga owner Got Beef? , yaitu Abed, Diki dan Seto sudah malang
melintang di dunia burger, maka konsepnya berbeda dengan burger biasa. Super tasty,
unik, harga terjangkau yang disajikan dengan suasana pikabetaheun, kata Urang Sunda. Atau bikin betah kata Orang Betawi.
Ada
beberapa jenis burger yang bisa dipilih, namun dalam soft launchingnya, 4
Desember 2019, baru ada 5 menu burger, yaitu:
- The Og GotBeef (35K) original gotbeef burger, yang terdiri dari burger bun, beef patty, mixed sauce, onion + cheese.
- Dope Smoke (50 K) burger & smoked brisket, yanng terdiri dari burger bun, beef patty, smoked brisket, mixed sauce, onion + cheese.
- Pastrami Punch (50 K) burger & beef pastrami, yang terdiri dari burger bun, beef patty, beef pastrami, mixed sauce, onion + cheese.
- You Got Roasted (50 K), burger & roast beef yang terdiri dari burger bun, beef patty, roasted beef, mixed sauce, onion + cheese.
- Laid Bac (50K), burger & beef bacon yang terdiri dari burger bun, beef patty, beef bacon, mixed sauce, onion + cheese.
Saya
memesan Dope Smoke, menu yang direkomendasikan. Untuk menghasilkan rasa prima
brisket beef diasap selama 12 jam, sehingga cita rasa beef diikat dan
terperangkap di dalamnya.
Gimana
rasanya?
Hummm.....yummy,
rasanya pingin beli untuk dibawa pulang. Sayang panggilan diet sedang
kenceng-kencengnya.
Namun
sensasi menyantap burger super tasty di bawah kerindangan pohon emang membuat
mager. Di pusat Kota Bandung yang sedang parah macet dan panasnya gitu lho.
Keberadaan Got Beef serasa oase yang bikin hati adem.
Detox Drink
nan Yummy
Selain
menu burger, disini kamu bisa memesan healthy drink. Abed berkisah bahwa
komposisi healthy drink di Got Beef? merupakan racikan istrinya untuk tujuan
detox. Nggak heran, walau tanpa gula, rasanya tetap manis.
Dalam
acara soft launching Got Beef? baru menghadirkan 2 jenis healthy drink, yaitu:
R
For Semangka, tercecap manis buah semangka, minuman berwarna merah tanpa campuran
gula. Rasanya segar, terlebih jika kamu meneguknya pelan, menikmati sensasi
rasa semangka.
Tropical
Sunshine. Berwarna kuning, minuman ini berbahan belimbing, jeruk sunkist dan nenas.
Rasa manis legitnya berasal dari perpaduan ke-3 buah tersebut. Setiap cecap
akan meninggalkan sensasi berbeda. Kamu harus coba.
Karena
healthy drink sesungguhnya, tanpa pemanis gula terlebih pemanis buatan, harga
healthy drink di Got Beef? dibandrol dengan harga Rp 25.000, sangat sesuai
dengan khasiatnya.
Seperti
diketahui sangat banyak manfaat detox drink, yaitu:
- Mengandung banyak gizi, mulai dari vitamin, mineral, dan lainnya yang dibutuhkan tubuh.
- Membuang berbagai jenis racun dalam tubuh.
- Meningkatkan energi, dan imunitas sehingga tidak mudah jatuh sakit.
Jadi
pas banget ya jika seusai berolah raga di seputar GOR Siliwangi, kemudian
mencecap segelas healthy drink dari Got Beef? Terlebih Abed berjanji akan
menambah menu healthy drink. Jam bukanya pun akan dimulai lebih pagi, yaitu
pukul 07.00 pagi.
Hihihi
jadi inget, saya kerap berolah raga ke GOR Pajajaran. Seputaran GOR Pajajaran bak
pasar kuliner, pengunjung bisa dengan mudah menambah kalori yang telah berhasil
dihilangkan di jogging track.
Makanan berlemak namun laziz bukan main, seperti
bakmi Tasik, bubur seafood, mie kocok,
mie bakso, cakwe, duh sebut aja, semua ada.
Di
tulisan berikutnya saya ulas yaaa ....
Wah beneran deh. Baru tahu sejarah nama.burher juga dari tulisan ini mbak Maria. Hahahha kudet. So, burger sekarang lebih aman dikonsumsi yaa harusnya karena yg dijual umum tuh dagingnya halal.
ReplyDeleteDulu akupun begitu, karena kata-kata ham, jadinya maju mundur cantik. Sekarang udah tahu, libass aja. Dagingnya Got beef tebel bangeet
ReplyDeleteDuh, pagi-pagi baca burger jadi mupeng, Bun. Punya voucher nih di rumah, cari burger ah, hehe.
ReplyDeleteAsal ga sering-sering okelah, nyam nyam!
Seperti namanya, gotbeef ini beneran gotbeef deh. Rasa dagingnya tebel banget. Aroma daging panggang juga menguar menusuk hidung begitu memesan burgernya. Karena lidah saya sangat Indonesia, sepertinya saya ngga kuasa makan burger tanpa tambahan saos tomat dan sambal. BTW, burger vegan menarik banget nih,Bu :D
ReplyDeleteTropical sunshine, koo baca deskripsinya bikin aku ngiler yaa. Hahahaha. Bener-bener kaya akan antioksidan itu maaah. Jadi habis makan burger bisa langsung diseimbangkan dengan minuman detox, ya. Btw harga burgernya juga reasonable nih. Paling murah Rp 50 ribu, ya bu? Huhuhuhuu burger2 hits di Jakarta maah sekarang harganya bisa di atas Rp 50 rb. Sedih akutuuuuu. Pengen ke Bandung aja rasanya makan burger 😆😆
ReplyDeleteWah sekarang kalau ke Jalan Aceh bisa mampir sambil menikmati burger nih. Dulu setiap main ke Jalan Aceh ke kantor Wanadri lempeng saja hehehe... Belum ada Kang Abid buka gerai burger sih waktu itu ya
ReplyDeleteSelera saya liat gambarnya...
ReplyDeleteJadi pengen beli hah. Tq infonya ya, jd tau ttg hamburger
Di beberapa lapak di kota saya, kata 'ham' dihilangkan jadi hanya burger. Mungkin untuk menghilangkan konotasi negatif sebagai daging babi ya mba..
ReplyDeleteEhmm, ngiler btw.. Itu minumannya manis tapi healthy aduuh, auto pengen nyeruput..
Wah...penasaran ini ingin nyoba.
ReplyDeleteDi sini belum ada deh.
Tapi belum tahu juga sih karena saya ga pernah makan di resto Vegan.
Saya dua hari ini juga makan siang hanya hamburger tapi bukan vegan, hehehe
Info resto baru lagi, nih mom. Suami suka banget sama burger. Jadi, kayaknya masuk list 😊👍
ReplyDeleteBaru tau saya sejarah burger, anak saya doyan banget makan burger. Btw, sepertinya menggiurkan review burgernya. Jadi pen nyoba
ReplyDeletePengen nyobain tropical sunshine ya nih, kayaknya seger banget kalau dipadu sama burgernya
ReplyDeletembaaak burgernya bikin kemeceer pengeeeen.... itu dagiiiiing berasa pengen dilahap dan berontak di mulut...
ReplyDeletejadi tahu asal usul hamburger ya kak, jadi nggak perlu takut lagi makannya, udah enak plus halal lagi.. siiippp...
ReplyDeleteOalah, Mbak. Membaca di awal tadi, aku sempat mengira judul sebenarnya adalah Goat Beef, maksudnya kambing sapi gitu. Ternyata memang betul namanya Got Beef ya? Wkwkwk ...
ReplyDeleteBaru tahu juga nih, ternyata aslinya burger itu nggak pakai bumbu tambahan seperti di sini. Buat lidah Indonesia yang terbiasa kaya akan cita rasa rempah nusantara, pasti rasanya nggak sedap dicecap lidah, makanya perlu saus dkk, hohoho ...
Asyik juga ya belajar soal sejarah kulineran begini. Apalagi kalau burgernya tiba-tiba sampai di depan mata.
Selama ini gak pernah tahu sejarah burger gimana hehehe salah satu makanan favorite anak ku
ReplyDeleteWah, ternyata begitu ya sejarahnya. Baru tahu, hehehe. Aku awalnya mikir gitu juga pakai daging babi, tapi nyatanya nggak. Namun, menurutku sih, namanya harus disesuaikan dengan kearifan lokal karena makanan yang baik itu sesuai dengan penamaan yang baik.
ReplyDeleteDuh liat penampakannya saya jadi lapar, nampak enak sekali ya bu
ReplyDeleteNgilerrrr malam2 liat hamburger 😍 burger mah salah satu makanan favorit aku mbak. Wah nanti deh kalau ada kesempatan jalan2 ke Bandung aku mau mampir kesini, soalnya harganya juga cukup terjangkau 😍 thanks for info mbak ❤️
ReplyDeleteLangsung tiba-tiba lapar setelah melihat gambarnya. Burger benar-benar salah satu makanan terfavorit.
ReplyDeleteLihat penampakan Got Burger jadi lapar nih mba. Dagingnya tebel ya, penasaran dengan rasanya. Apalagi dipadukan dengan minuman Tropical Sunshine, seger juga abis makan hamburger
ReplyDeleteBagus juga ada artikel ttg hamburger seperti ini ya Mbak,, jd nambah informasi banget. Btw syukaaa sm healthy drink nya tuuhh... So fresh yaa
ReplyDeleteDuhh enak bgt itu kayaknya...
ReplyDeleteBlm sarapan lalu lihat ini..
Auto pesen burger ni, meski bukan Got Beef..
Blm buka cabang di surabaya ya mbak
Aku mau coba ah mba, kebetulan pas weekend mau staycation di Bandung. Noted banget ah secara aku sama anakku doyan banget sama burger. Got beef? Oh yeaaah we got beef.😁 Liat burgernya bikin laper loh mba pagi ini.
ReplyDeleteHihihi...
ReplyDeleteIni dia yang suka menggagalkan diet saya nih. Tapi memang endes bat. Harus coba yang ini. Minumannya juga bikin ngiler:*)
Gotbeef daging nya tebel banget ya, aromanya bikin yummy... Kalau gini mah makan satu juga sudah kenyang, abis tebel banget gotbeef nya
ReplyDeleteIni sama kek "Ih kok makan bakso sih, bak kan babi" Secara arti kata hahaha :D
ReplyDeleteWuaahh itu gede banget burgernya , liat harganya menurutku termasuk miring bu :D
Dagingnya juga tebel banget, duh aku salah nih baca ginian dan liat potonya pagi2 haha
tes
ReplyDeleteKenapa ya hamburger itu tampak enak, dan beneran enak kalau dimakan. Padahal kategorinya junk food, huft. Kalo dipikir2 kandungannya lengkap, ada protein dan sayur2an juga lo. Hmm uenakk.. dan ini, cuma ada di Bandung kah? Waaa mupeng lah klo ke Bandung ya
ReplyDeletewadadaow...siang gini jadi laper lihat hamburger. ternyata sejarahnya hamburger seperti itu lho. saya seringnya cuma makan doang. emang sih, dulu oramg banyak yh kira ham itu babi. tp sekarang orang dah pada tahu ya. makanya harus sering cari tahu...
ReplyDeletewadadaow...siang gini jadi laper lihat hamburger. ternyata sejarahnya hamburger seperti itu lho. saya seringnya cuma makan doang. emang sih, dulu oramg banyak yh kira ham itu babi. tp sekarang orang dah pada tahu ya. makanya harus sering cari tahu...
ReplyDeleteAku baru tahu sejarahnya hamburger mbak. Kukira sekadar makanan aja ya. Ternyata seru juga. Behehe
ReplyDeleteNext kalau ke kota mau beli hamburger juga ah.
Saya pun suka humburger mbak, dan baru tahu asal muasal humburger ini dari postingan mbak,hehe.
ReplyDelete