Jadi Juragan Nanas Dengan Wakaf Produktif Dompet Dhuafa

Kebun Indonesia Berdaya


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ
Jika seorang anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya, kecuali 3 hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendo’akannya,”
(HR Muslim)


Jadi juragan nanas?

Lebih tepatnya menjadi juragan karena ber-wakaf. Tidak saja mendapat privilege, mengelilingi perkebunan nanas dan buah naga. Juga dijamin kavelingnya ketika kelak menghadapNya.

Duh, darimana uang untuk berwakaf? Rumah aja masih ngontrak!

Nah, ini dia paradigma salah kaprah yang harus dibenahi. Kesempatan berwakaf bukan hanya milik si kaya.  Jika menunggu kaya raya, kapan wakafnya? Sementara usia manusia tidak bisa diprediksi. Banyak kasus,  orang tua menangis seolah tak rela ketika memakamkan anaknya. Juga kakek/nenek menguburkan cucunya.

Jadi jangan menunda. Punya uang hasil arisan, atau uang THR, atau uang kaget lainnya? Daripada digunakan untuk membeli barang branded/ganti smartphone atau barang konsumtif lainnya, salurkan saja ke lembaga wakaf.

Ah, nggak punya uang jutaan rupiah!

Tapi punya uang Rp 10.000 kan? Bisa banget ikut bergabung dengan program zakat Dompet Dhuafa yang menggulirkan gerakan sejuta wakif (pihak yang melakukan wakaf).

Kurang lebih demikian penjelasan GM Wakaf Dompet Dhuafa, Bobby P. Manulang dalam Blogger Meet Up bareng Dompet Dhuafa pada tanggal 17 Oktober di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Subang, Jawa Barat.

Dompet Dhuafa giat mensosialisasikan wakaf produktif. Karena sudah saatnya umat Islam tidak hanya berkutat dengan wakaf 3 M, yaitu makam, masjid dan madrasah, tetapi beralih ke wakaf produktif.  Banyak sektor bakal terbantu dengan gerakan masif  wakaf produktif.

Mulai dari meningkatkan kesejahteraan masyarakat dhuafa, membantu pemerintah dalam ketahanan pangan. Hingga berperan dalam program dunia “Sustainable Development Goals” (SDGs). 

SDGs merupakan suatu aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.

Sumur Raumah (source: republika.co.id)

Mengenal Wakaf Produktif

Mereka yang pernah ke Madinah, pastinya mengenal hotel Utsman bin Affan (Usman bin Affan). Hotel bintang lima setinggi 15 lantai dengan 24 kamar di setiap lantai tersebut dibangun dari rekening bank sahabat nabi, Utsman bin Affan.

Sekitar 1.400 tahun silam, penduduk Madinah yang mengalami krisis air.  Untuk mengatasinya, Utsman bin Affan membeli sumber air yang terkenal dengan “Sumur Raumah” dari seorang Yahudi, agar penduduk bisa mendapat air gratis.

Secara alami, di sekitar sumur, tumbuh  beberapa pohon kurma dan terus bertambah.  Daulah Utsmaniyah memeliharanya hingga semakin berkembang, kemudian diteruskan oleh Pemerintah Saudi.

Departemen Pertanian Saudi menjual hasil kebun kurma ke pasar. Setengah dari keuntungan disalurkan untuk anak yatim dan fakir miskin, sedang setengahnya ditabung dan disimpan dalam bentuk rekening khusus atas nama Utsman bin Affan.

Begitu seterusnya, hingga saldo rekening semakin membengkak dan pemerintah Saudi memutuskan menggunakannya untuk membangun hotel  di salah satu tempat yang strategis dekat Masjid Nabawi. 

Seperti halnya keuntungan menjual kurma, setengah dari keuntungan pengelolaan hotel diberikan pada anak yatim dan fakir miskin, sisanya masuk ke dalam rekening atas nama Utsman bin Affan. (sumber)

Menakjubkan bukan? Hasil pembelian sumur ternyata menjadi wakaf produktif yang tidak saja membantu penduduk dari krisis air, tapi juga menolong kehidupan anak yatim dan fakir miskin.

Kini untunglah,  ngga harus menunggu kaya raya seperti Utsman bin Affan agar bisa berwakaf. Melalui program sejuta wakaf, calon wakif bisa berwakaf mulai dari Rp 10.000,  dan menyalurkannya pada 4 pilar wakaf yang menjadi fokus Dompet Dhuafa.

Caranya mudah, buka saja laman dinasi wakaf: donasi.tabungwakaf.com, kemudian memilih:

1. Pilar Pendidikan
  • Pesantren Hafidz Village, berada di kawasan Lido Sukabumi, pesantren ini berupaya melahirkan generasi muslim hafidz al-quran yang memiliki kompetensi kepemimpinan dan ilmu pengetahuan teknologi.
  • Indonesian School For Palestine. Bekerja sama dengan Rumah Zakat, Human Initiative dan Nurul Hayat, Dompet Dhuafa berencana membuat konsorsium sekolah Indonesia – Palestina. Dengan kurikulum Palestina, fasilitas pendidikan ini rencanya akan dibangun di Ras Al Amood, 700 meter dari Masdjid Al Aqsa.
  • Khadijah Learning Center, merupakan pusat belajar khusus muslimah yang ingin memiliki kemampuan berwirausaha, namun terhalang keterbatasan ekonomi. Peserta didik bisa memilih ketrampilan, yaitu menjahit, tata boga, tata rias, dan keahlian lainnya. Agar mereka menjadi pengusaha tangguh seperti  Khadijah R.A (Istri Rasulullah SAW).
  • Dompet Dhuafa University, merupakan salah satu project wakaf produktif pendidikan terbaru Dompet Dhuafa, yang memberi kesempatan masyarakat dhuafa menikmati jenjang sarjana.

2. Pilar Kesehatan
  • Rumah Sakit Hasyim Asyari untuk dhuafa, terletak di Jombang – Jawa Timur, merupakan perluasan jaringan layanan kesehatan bebas biaya. Setelah sebelumnya Dompet Dhuafa membangun layanan kesehatan bebas biaya di kawasan Jabodetabek dan Lampung.
  • Rumah Sakit Indonesian – Hebron Palestina. Berlokasi tak jauh dari Masjid Nabi Ibrahim, rumah sakit ini  dikhususkan untuk penyembuhan trauma di Hebron, Palestina, bagian Tepi Barat. Kawasan Hebrom Palestina dipilih agar ada keseimbangan  bantuan Indonesia yang sebelumnya ada di Gaza.
  • Wakaf Alat Kesehatan Rumah Sakit Dhuafa. Alat kesehatan yang lengkap menjadi penentu kerberhasilan layanan kesehatan. Banyak rumah sakit tak berhasil menolong pasien karena tidak memiliki alat. Karena itu dibutuhkan wakaf alat kesehatan yang tidak saja menyembuhkan pasien, juga menyelamatkannya dari ancaman kematian.

3. Pilar Sosial Budaya
  • Masjid Al-Majid yang terletak di jalur Lintas Sumatera Tengah, tepatnya di jalan Lintas Sumatera Tengah RT 007, Dusun 2 Sidodadi, Desa Muara Aman, Kecamatan Bumi Kemuning – Lampung Utara. Masjid dua lantai seluas 856,68 m2 ini akan menjadi sarana dakwah dan ibadah untuk warga sekitar. Juga menjadi lokasi yang nyaman bagi musafir yang sedang melintasi jalur Sumatera.

4. Pilar Ekonomi
  • Pabrik Ekstrak Buah Indonesia Berdaya di Subang. Berlokasi di Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Dompet Dhuafa memberi kesempatan pada calon wakif untuk menyalurkan donasi pada lahan pertanian seluas 10 hektar dan memiliki target integrated farming seluas 200 hektar.
  • Wakaf Ronting, merupakan wakaf perluasan tanah per 100m2 lahan sebesar 10 juta rupiah di Ronting, Manggarai Timur dan Flores. Program ini menyasar kawasan desa nelayan, Dompet Dhuafa berencana mengembangkan kawasan Desa Nelayan Terpadu
  • Wakaf Produktif Umum, merupakan wakaf dengan manfaat lestari. Dengan sekali berwakaf, maka wakif seolah-olah bersedekah berkali-kali, yaitu selama asset wakafnya terus mengalirkan manfaat (Mauquf’alaih). Sehingga Wakaf disebut sebagai “Sedekah Jariyah” atau Sedekah Menggalir.

Jadi Juragan Nanas

Tak pernah terbayangkan, saya akan berkeliling Kebun “Indonesia Berdaya” bak juragan nanas. Privilege yang hanya dimiliki para wakif. Sayang, hanya tanaman nanas yang menunjukkan buahnya. Tanaman buah naga masih asyik meliuk-liukkan daunnya. Belum waktunya berbuah.

Ada 2 jenis buah naga yang ditanam disini, yaitu buah naga berdaging merah dan berdaging putih. Membuat penasaran, karena buah naga berdaging putih yang dijual di supermarket, umumnya hasil impor.

Namun saya tak bisa berlama-lama penasaran dengan buah naga putih. Banyak hal yang bisa dieksplorasi. Mulai dari juice nanas, sate nanas dan aneka camilan rebus yang menjadi sajian pembuka dalam acara talk show yang membahas tuntas perihal wakaf produktif.

Usai talk show, kami berkeliling ke kebun nanas dan buah naga. Pastinya hanya bisa menempuh sebagian kecil kawasan seluas 10 hektar tersebut. Wow banget bukan? Menurut Bapak Bobby P. Manulang, dengan target 200 hektar, Dompet Dhuafa membeli lahan secara bertahap.

Artinya kesempatan berwakaf produktif masih sangat luas.

Destinasi berikutnya adalah peternakan kambing. Ada beberapa kandang disini yang diisi sesuai kondisi ternak. Termasuk lokasi khusus pembuatan pakan ternak. Sesuai konsep integrated farming, sampah sisa panen tanaman nanas dicacah, demikian juga rumput serta tanaman lain. Berbagai cacahan daun dicampur dedak dan cairan gula merah, sebelum diberikan pada kambing sebagai pakan.

Kandang yang bersih, pakan yang selalu dijaga kualitasnya, membuat peternakan mengalami kenaikan profit yang signifikan, yang tentunya berimbas pada penghasilan peternak.

Destinasi terakhir usai makan siang adalah RISIN atau rumah industri nanas. Menambah value hasil panen nanas, merupakan komitmen Dompet Dhuafa. Dengan adanya RISIN, tidak hanya petani yang kecipratan rezeki, juga masyarakat sekitar. Mereka bisa menjadi tenaga pengupas nanas atau tenaga produksi lainnya.

source: Dompet Dhuafa

Tentang Dompet Dhuafa

Berdiri sejak tahun 1993, Dompet Dhuafa merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan mengangkat harkat sosial masyarakat dhuafa, dengan memanfaatkan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF).

Memiliki  jaringan pelayanan di 21 provinsi di Indonesia dan 5 Mancanegara,  mengukuhkan Dompet Dhuafa sebagai lembaga dilantropi Islam terbesar di Indonesia. Berawal menghimpun dana ZISWAF sebesar Rp 80 juta, pada tahun 2016 tercatat dana yang berhasil dihimpun Dompet Dhuafa sebanyak 318 milyar rupiah.

Tak heran, pada tahun 2015,  Dompet Dhuafa diganjar penghargaan sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) nomor 1 pilihan masyarakat dari majalah SWA. Serta penghargaan Ramon Magsaysay Awards 2016, penghargaan tingkat Asia atas keberhasilan dalam pelayanan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.

Dompet Dhuafa Kantor Layanan Ziswaf
Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C 28-29
Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Ciputat – 15419
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
Phone : +62 21 7416040 (Hunting)
Fax : +62 21 7416070
Call Center : +62 21 7416050
Email : layandonatur@dompetdhuafa.org

25 comments

  1. Kemarinpun sempat k DD Dan menyaksikan sendiri ini wakaf produktif nya hebat banget bermanfaat bagi masyarakat luas

    ReplyDelete
  2. Jujur saya baru mengetahui tentang dompet dhuafa, wakaf dan lainnya setelah baca artikel mbak. Menambah informasi bagi saya yang awam

    ReplyDelete
  3. Jadi ingin ikutan berwakaf di Dompet Dhuafah.
    Kalau dulu Wakaf saya tahunya berupa tanah.
    Sekarang ada juga wakaf yang sifatnya productive.
    Ini sebagian dari ekonomi Syariah.
    Dan Ekonomi Syariah ini memang bagus bertujuan untuk kemakmuran dan kesejahteraan semua umat.

    ReplyDelete
  4. Aku blum pernah tau Hotel Utsman bin Affan, Mbaaa
    Moga2 thn depan bisa umroh lagiii, ntar kalo di luar waktu sholat, aku mau cari hotelnyaaa :D
    Dompet Dhuafa emang TOP MARKOTOPP!
    Semoga bisa mengedukasi siapapun untuk mulai berwakaf yaa

    ReplyDelete
  5. rezeki ga akan berkurang jika kita berbagi ya kan mba ? jadi juragan nenas karena rajin berwakaf, luar biasa

    ReplyDelete
  6. 10 hektar? Wow...luas sekali ya. Dompet Dhuafa memang sangat membantu memberdayakan masyarakat. Yang tadinya tidak mampu menjadi terbantu lama2 mampu akhirnya malah bisa menjadi bagian usaha yang digeluti. Siapa sangka juga ya seseorang bisa menjadi juragan nanas, buah naga dsb? Ini cakupan wilayahnya sudah ke mana2 hebat banget deh DD. Salut. TFS.

    ReplyDelete
  7. Beramal banyak jalannya, salah satunya dengan wakaf produktif ini yang tidak harus menunggu saat kita kaya. Reminder nih buat aku

    ReplyDelete
  8. Aku pernah ke Cirangkong Subang ke keebun buah naga dan nanasnya. Asik banget ya mba melihat langsung potensi wakaf dan aliran wakaf bergulir ke penerimanya. Masya Allah 😍

    ReplyDelete
  9. Wah ilmu baru, saya baru tau kalo dompet dhuafa termasuk wakaf :) terimakasih ilmunya mbaa

    ReplyDelete
  10. Keren ini.. Wakaf produktif. Bs memberdayakan ekonomi rakyat. Semestinya dari dulu² ya Mbak... Kita semua peduli dg wakaf ini..karena sangat membantu sesama juga.

    ReplyDelete
  11. Subhanallah... saya baru paham lho Ambu tentang waqaf produktif. Selama ini paling hanya menyalurkan ke masjid atau yayasan yatim. Sudah saatnya umat islam berdikari ekonomi, salah satunya melalui waqaf produktif ini ya Ambu... Sekaligus menauladani cara Rasulullah dalam bersedekah dengan memberi kail bukan menyuapi.

    ReplyDelete
  12. Yess.. saya sepakat, berwakaf bukan untuk si kaya aja. Karena sekecil apapun asal ikhlas, tentu baik hasilnya 🇮🇩

    ReplyDelete
  13. Klo wakaf bisa dikelola secara produktif seperti ini, pasti bisa meningkatkan ekonomi umat ya

    ReplyDelete
  14. Keren nih Dompet Dhuafa, program-programnya bagus-bagus.

    ReplyDelete
  15. iya, kisahnya utsman bin affan keren dan menginspirasi banget
    tanah wakafnya masih ada, masih terasa hingga sekarang, dan nilainya peh sampai tak ternilai

    ^,^

    ReplyDelete
  16. MasyaAllah ya, memang pintu kebaikan itu banyak dan Allah sudah mudahkan. Dulu selalu berpikir wakaf itu mahal karena harus punya tanah luas untuk diikhlaskan bagi kebutuhan masyarakat luas. Ternyata, saat itu aku belum paham betul makna wakaf yang sebenarnya. Selama uang dari wakaf kita tersebut digunakan untuk pembangunan yang bermanfaat bagi banyak umat dan manfaat terus berlanjut, maka pahala pun akan terus mengalir kepada wakif.

    Dompet Dhuafa ini keren banget. Inovasinya luar biasa dalam memberdayakan masyarakat sekitar. Semoga senantiasa amanah dan beroleh pahala yang luas dari Allah SWT.

    ReplyDelete
  17. Dompet Dhuafa ini concern banget membantu rakyat tak mampu. Nah bagi yang berduit tinggal pilih kalo pengen bisa ikutan wakaf ya mba. Menarik pilihan beberapa pilar wakaf ini

    ReplyDelete
  18. Wakaf merupakan nirlaba yang mempunyai jaringan dari berbagai kalangan seperti perusahaan dan perorangan. Yuk kita berwakaf melalui dompet dhuafa

    ReplyDelete
  19. MasyaAllah ini program yg luar biasa, saling berkesinambungan satu sama lain. Semoga bisa merambah daerah lain termasuk Malang ya. Aamiin

    ReplyDelete
  20. MasyaAllah ini program yg luar biasa, saling berkesinambungan satu sama lain. Semoga bisa merambah daerah lain termasuk Malang ya. Aamiin

    ReplyDelete
  21. Adanya beberapa pilar waqaf, membuat kita jadi bisa memilih keingunan waqaf seduai kemampuan kita, ya mbak.

    ReplyDelete
  22. aku ikut wakaf produktif ini sudah lama nih gabung di salah satunya dompet dhuafa ini. Bener banget, ngebantu banget buat yang keuangan terbatas kayak kita ya.

    ReplyDelete
  23. MasyaAllah, harusnya gak ada alasan lagi ya utk tidak berwakaf, dengan hanya 10rb pun kita sudah bisa gabung dalam wakaf ini. Pilar-pilar nya pun banyak ya, tinggal pilih sesuai keinginan aja.

    ReplyDelete
  24. Alhmdulillah ikut seneng bacanya.. Jadi skr wakaf sbnrnya udah lebih gampang banget ya.. kita juga bisa tahu wakafnya buat apa aja..

    ReplyDelete
  25. Aku baru tau ada bisa wakaf produktif tanpa nunggu kaya dulu wkwk. Bermanfaat sekali infonya mbak, terima kasih

    ReplyDelete