Cancer
Is Big Business
“We
have a multi-billion dollar industry that is killing people, right and left,
just for financial gain. Their idea of research is to see whether two doses of
this poison are better than three doses of that poison.
–
Glen Warner, M.D. oncologist
Ibu rumah tangga
menjerit.
Menjelang bulan puasa
tahun 2019, harga bawang putih melonjak naik. Biasanya hanya Rp 30K/kg, kini tiba-tiba
meroket, naik dan naik terus hingga Rp 100K/kg.
Pangan dan kesehatan
merupakan 2 industri besar. Bedanya, masyarakat bisa protes ketika harga bahan
pangan melonjak naik. Tidak demikian dengan biaya perawatan kesehatan.
Penderita dan keluarganya hanya bisa nrimo
ketika dikenakan tagihan tinggi. Besarnya tagihan tidak saja menguras isi
kantong, terkadang ada yang menjual tanah serta rumah demi kesembuhan pasien.
Salah satu penyakit yang
menguras tabungan keluarga adalah kanker. Pembunuh nomor tiga di Indonesia. Menurut
data Global Burden of Cancer (Globocan),
sebuah organisasi di bawah WHO, 12,8 per
100 ribu penduduk usia dewasa mengidap kanker dengan tingkat kematian 9,5 persen dari
seluruh kasus kanker.
![]() |
source: cnnindonesia.com |
Dikutip dari laman collective-evolution.com,
hingga saat ini penderita kanker umumnya mendapat pengobatan Erlotinib, obat
kemoterapi yang digunakan untuk menekan kanker yang bermetastasis. Penderita kanker yang mendapat pengobatan Erlotinib (nama dagang Tarceva) harus merogoh kocek sekitar $ 7.700 per bulan (150 mg sehari), tergantung
pada dosis obat yang digunakan.
Laman yang sama
membandingkan pengobatan Erlotinib dengan harga ekstrak daun Noni, yang hanya 12 sen per
250 mg ekstrak. Wow banget bukan?
Tak heran banyak pakar
mengkritik perusahaan farmasi yang mendapat keuntungan besar dari penderita
kanker, bahkan secara spesifik mengatakan sebagai industri kanker. Dengan
berang, Linus Pauling, pemenang Hadiah
Nobel dua kali, mengatakan kepada dunia bahwa sebagian besar penelitian kanker adalah mengada-ada. Hiks
Nah, ketika negara maju
sedang berantem, memperdebatkan keharusan adanya penelitian agar penderita
kanker mendapat pengobatan dengan harga terjangkau. Di Indonesia, penduduk Betawi
sudah menggunakan daun Noni sebagai campuran nasi goreng.
Noni atau Mengkudu atau
Pace atau Kodhuk, tergantung di daerah mana pohon tersebut tumbuh, sebetulnya
memang memiliki banyak manfaat. Umumnya
tanaman yang memiliki nama cantik “Morinda
Citrifolia”, dipanen buahnya untuk dijus sebagai anti kanker, anti peradangan dan anti alergi.
Ternyata daunnyapun mempunyai
khasiat sebagai anti kanker, juga 4 manfaat lain, yaitu:
1.
Menyehatkan Kulit. Dikonsumsi
secara rutin sebagai minuman yang dicampur dengan teh, daun mengkudu dipercaya
dapat melembapkan dan menyehatkan kulit,
terutama wajah. Bahkan bisa membantu terhindar dari penuaan dini.
2.
Mengatasi Peradangan. Mengandung
anti inflamasi, daun mengkudu dapat membasmi bakteri dan virus penyebab
peradangan.
3.
Mengusir Jerawat. Untuk
mengusir jerawat, umumnya daun mengkudu direbus, kemudian airnya diminum secara
teratur. Hasilnya produksi minyak pada
wajah akan berkurang, namun wajah tetap lembap. Daun mengkudu juga bisa
digunakan sebagai masker perawat wajah.
4.
Mencegah Aterosklerosis. Aterosklerosis
merupakan gangguan kesehatan yang
disebabkan penyempitan pembuluh nadi. Gangguan ini berdampak fatal jika
dibiarkan, seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri lainnya. Memiliki
kandungan antioksidan yang sangat tinggi, daun mengkudu dapat membantu mencegah
penyempitan pembuluh nadi tersebut.
Ketua Umum Yayasan
Kanker Indonesia (YKI) Profesor Aru Wisaksono Sudoyo dalam ajakannya melakukan
langkah preventif menghindari kanker, mengatakan bahwa 90-95 persen penyebab kanker dipengaruhi
lingkungan dan gaya hidup. Setelah itu barulah disebabkan faktor keturunan atau
genetik.
Gaya hidup yang dimaksud
adalah kebiasaan mengonsumsi makanan
cepat saji yang mengandung lemak tinggi. Profesor Aru mengatakan konsumsi
makanan berlemak berlebihan tanpa diimbangi sayur bisa memicu radang kolon, dan
lebih buruk lagi kanker kolorektal.
"Lemak berlebih
memicu keluarnya asam empedu secara berlebih juga. Pencernaan akan melambat dan
asam empedu bertahan cukup lama di usus,padahal asam ini bersifat
iritatif," jelasnya.
Padahal masak sendiri
sangat mudah dan ngirit, lho. Salah satunya adalah nasi goreng yang sangat
mudah dipadu padan agar anggota keluarga mendapat cukup nutrisi.
Awal berkenalan dengan
nasi goreng, saya mendapat penjelasan bahwa selain bumbu, nasi goreng cukup
mendapat tambahan telur. Bisa telur dadar yang diiris tipis, telur ceplok, atau
telur yang digoreng bersama bumbu. Diaduk secara acak agar didapat serpihan
telur nan lezat.
Seiring waktu, nasi
goreng mendapat imbuhan daging ayam dan sayuran lain seperti tomat, kol dan
pakchoy. Namun ternyata nasi goreng bisa juga digunakan sebagai media
mengonsumsi daun mengkudu yang kaya khasiat dengan cara lezat.
Ya iyalah,
mengonsumsi air rebusan daqun mengkudu kok
serasa minum jamu. Tersiksa. Dulu semasa kecil, nenek saya punya hobi memaksa
cucunya minum perasan daun pepaya. Sekarang masa iya harus mendapat penyiksaan lagi.
Kebetulan beberapa pohon
mengkudu tumbuh di halaman rumah tempat saya tinggal. Juga di halaman tetangga.
Mungkin karena cara berkembang biaknya yang mudah. Saking banyaknya buah
mengkudu, sering orang singgah untuk meminta buah dan daun mengkudu.
Nah, orang lain aja
minta daun mengkudu, saya kok nggak nyobain sih? Begitu awalnya saya membuat
nasi goreng daun mengkudu. Secara trial and error.
Percobaan pertama gagal.
Nasi goreng terasa pahit. Tandas sih
saya habiskan. Tapi kan sebaiknya sharing resep masakan yang enak, yang sudah
melalui serangkaian percobaan.
Setelah gugling dan
mencoba lagi beberapa kali, saya temukan bahwa hanya daun muda yang digunakan
sebagai campuran nasi goreng. Daun mengkudu yang sudah tua rasanya pahit.
Selain itu, gunakan
bumbu lain seperti kencur, kunyit dan terasi agar rasa nasi goreng lebih
beragam dan rasa pahit terkamuflase.
Mau coba nasi goreng daun Mengkudu? Berikut resepnya:
![]() |
source: detik.com |
Resep
Nasi Goreng Daun Mengkudu
Bahan:
1-2 lembar daun mengkudu
muda (tergantung besar kecilnya daun), buang tulangnya, iris tipis
2
piring nasi putih
2
buah telur ayam, kocok asal tercampur
potongan
ayam/bakso/sosis (bisa diskip)
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 buah tomat ukuran
besar
5 cabai rawit merah
(bisa diganti cabai merah jika kurang suka pedas)
2 cm kencur
2 cm kunyit
`seiris, kurang lebih 1
cm terasi bakar
kaldu bubuk jamur/kaldu ayam/kaldu sapi (boleh diskip)
garam secukupnya
Cara membuat:
1.
Goreng daun mengkudu hingga teksturnya
menyerupai nori
2.
Ulek kasar bawang merah, bawang merah, cabai merah, kunyit, kencur dan terasi bakar.
3.
Tumis bumbu yang telah diulek dengan 2
sendok makan minyak goreng hingga harum baunya.
4.
Dalam wajan, pinggirkan tumisan bumbu,
masukkan telur yang sudah dikocok, aduk-aduk hingga menjadi serpihan, masukkan
daging ayam. Aduk perlahan hingga harum dan berwarna kuning. Masukkan tomat, garam dan kaldu bubuk, aduk kembali.
5.
Terakhir masukkan nasi dan daun mengkudu
goreng. Campur rata dan masak hingga nasi matang bersama bumbu. Cicipi. Koreksi
rasa. Jika kurang asin jangan tambah garam, sebaiknya gunakan kecap asin.
Sip deh, Nasi
goreng Daun Mengkudu siap disantap.
Nikmati sensasi rasanya
yang top markotop, dan dapatkan manfaatnya sebagai anti kanker.
Mbak Maria, saya nggak tahu, gimana sih caranya membedakan daun mengkudu muda dan daun tua?
ReplyDeleteTak hanya enak berarti ada manfaat sehatnya ya..nasi goreng daun mengkudu ini. tetanggaku punya pohonnya. Nanti bisa minta dan dicoba resepnya. Makasih Mbak Maria:)
ReplyDeleteAduh daun mengkudu obat kanker? Saya baru tahu. Di kampung saya mah dilihat sebelah mata itu daun teh. Malah buahnya saja dibiarkan berjatuhan gitu saja. Mau coba juga ah kapan kapan bikin. Kalau digoreng bisa, dilalap juga bisa kali ya Bu?
ReplyDeleteDi belakang rumah orangtua saya dulu juga ada pohon mengkudu ini. Dulu buahnya jatuh begitu saja, tidak dimanfaatkan.
ReplyDeleteDan ternyata daunnya juga bisa dijadikan campuran nasi goreng.
Penasaran akan rasanya. Makasih resepnya, Ambu. Ntar coba dipraktekkan.
Nasi goreng adun mengkudu??? Wahhh rasa apakah itu? Pahit gak ambu... mengkudunya aka pahit 😄
ReplyDeleteResep baru nih ... Masak nasi goreng pake daun mengkudu, perlu dicoba nih ... Apalagi manfaat daun mengkudu untuj anti kanker
ReplyDeleteVariasi dari nasi goreng ini ternyata bisa macam-macam ya...
ReplyDeletePernah lihat juga di tivi ada nasi goreng tiga warna.
Bisa dicoba nih resep nasi goreng daun mengkudunya, bumbunya lumayan banyak juga macamnya
Aku dh pernah makan, cuma mamah mertua yg buat,, bisa bnget enak dn gk pahit jd Idola ini klo pagi sarapan ini,, jd pnasaran mau buat sndiri
ReplyDeletewuaaah... ini nih yang aku cari selama ini. Cara ngolah daun mengkudu karena di rumah tetangga punya pohonnya dan suka ditebang tebangin dahannya yang berdaun lebat biar ga ganggu. aku selalu merasa bahwa daunnya bisa digunain tapi selama ini belum ada ide mau diapain. makasih ya
ReplyDeleteEh ternyata daun mengkudu bisa diolah jadi makanan enak plus khasiatnya itu loh bisa buat kick out si kanker yaaa boleh dicoba nih
ReplyDeleteWah idenya keren nih mbak, aku belum pernah nambah bahan daun mengkudu. Ntar kapan-kapan dicoba deh resep nya, makasiiih mba
ReplyDeletePengen coba campur telur dadar mungkin enak ya
ReplyDeleteSaya pernah lalap buah nya yg masih mentil, enak juga loh
Habis ini wajib punya tanaman mengkudu, mau nyiapin buat tetangga siapa tahu butuh hehehe. Trims resepnya mbak, mau cobain ah nasgor daun mengkudu selain enak berkhasiat pula
ReplyDeleteNasi goreng dicampur daun mengkudu berkhasiat antikanker ya Mbak. Noted, tfs Mbak. Btw, ada perubahan rasa gak ya ke nasi gorengnya kl ditambahi daun mengkudu.
ReplyDeleteSaya suka nasi goreng daun mengkudu. Rada sepet tapi sepet gimana gitu. Ternyata manfaatnya banyak juga ya.
ReplyDeleteDuh saya penasaran sm rasa nasi goreng mengkudu, udah sering dengar terutama dulu tetangga yang orang betawi sering banget masak nasi goreng daun mengkudu, pengen coba ahh
ReplyDeleteWaaa aku sukali nasgor mbak.. ini jadi pengen banget langsung praktek. Tapi daun mengkudu ini ada dijual gak sih?
ReplyDeleteDulu di rumah ibu ada pohonnya mbak. Tapi kita nggak ada yang tahu kalau daunnya bermanfaat. Jadi hanya ngerujak buahnya. Hihi
ReplyDeleteSungguh aku baru tahu daun mengkudu bisa dicampur dengan nasi dan jadi kuliner unik begini.
ReplyDeleteTahunya cuma minum jus mengkudu doang.