![]() |
source: financialexpress.com |
THR?
Yeay benar-benar kata
yang menghinoptis. Kata yang mengumbar kebahagiaan. Baru denger kata THR udah
bikin tersenyum. Apalagi jika sang THR sudah dalam genggaman. Karena itu berarti bisa beli baju, beli kue, beli
hape baru, jalan-jalan, ngasih ke ortu, ngasih ke fakir miskin.
Sebentar, banyak banget
yang mau dibeli? Mana buat investasi? Mumpung ada “uang kaget”, mengapa tidak
berinvestasi?
Udah
ada tabungan. Ngapain lagi harus berinvestasi?
Nah
ini dia yang sering dilupakan masyarakat milenial. Terbuai rayuan angin
surga, terlebih belanja online mempermudah
segalanya, bisa –bisa dalam sekejap uang THR habis tak tersisa. Bahkan mungkin
nombok.
Padahal
hidup manusia di dunia rata-rata selama 60 tahun. Jika sejak dini nggak pernah
berinvestasi, yakinkah bahwa kamu bisa mencari nafkah di usia tua?
Jangan-jangan usia 50 tahun sakit-sakitan, bolak balik ke rumah sakit, tabungan
habis, rumah terpaksa dijual. Ngenes banget.
Dan
tabungan beda banget dengan investasi ya? Tabungan lebih mirip uang di dompet
yang sewaktu-waktu bisa diambil. Apesnya, setiap bulan terkena pajak dan biaya administrasi.
Jika mau tahu apa yang terjadi, coba simpan uangmu di bank, satu juta rupiah.
Kemudian jangan lakukan transaksi apapun. Akan kamu lihat, boro-boro nambah, saldo uang akan berkurang. Lama-lama habis tak
bersisa.
Beda
halnya dengan investasi, uangmu akan bertambah secara signifikan. Semakin lama
uang diinvestasikan, keuntungan akan semakin banyak.
Tapi
atuhlah, investasi kan butuh uang banyak. Sementara keperluan Ramadan dan
Lebaran, nggak bisa ditunda.
Ya
iyalah jika mau investasi rumah, uang THR mana cukup. :D :D ... Investasi kecil-kecilan aja. Sebanyak
10 – 20 % dari total THR.
Apa
saja? Ini dia:
![]() |
source: medium.com |
Investasi emas
Wah
ajaran nenek moyang nih. Beli perhiasan emas, ntar jika butuh, emasnya bisa dijual.
Tapiii ... untuk investasi sebaiknya emas batangan atau logam mulia (LM).
Karena perhiasan emas mengikuti trend, 10
tahun kemudian perhiasan emasmu akan masuk kategori jadul.
Selain
itu, pembelian perhiasan berarti harus membayar biaya pembuatannya. Pastinya
nggak murah. Tergantung njlimet nggaknya desain perhiasan.
Dan yang paling nyebelin, perhiasan emas rawan
hilang karena ceroboh atau diambil
pencuri. Ya iya, punya perhiasan kan udah sewajarnya dipakai. Dan para pencopetpun berpikir udah sewajarnya
untuk dicopet. #Eh :D
Tapiii...
Investasi
emas merupakan cara termudah bagi pemula. Harganya cenderung naik dari tahun ke
tahun. Penyebabnya sumber daya alam
terbatas, sementara peminat banyak banget. Hukum ekonomi berlaku. Semakin
langka produk tersedia di pasar, harga akan semakin tinggi.
Dan ...
Ada cara mudah mulai
investasi emas yaitu di lembaga keuangan Pagadaian dan Bank Syariah.
Perbedaannya, di pegadaian kamu bisa mulai berinvestasi dengan berapapun jumlah uang yang dimiliki. Misalnya, mulai berinvestasi LM senilai Rp
500.000. Maka pegadaian akan mengkonversi dengan nilai emas sekarang. Demikian
pula ketika kelak akan mengambil investasi yang dimiliki, pegadaian akan
mengkonversinya dengan nilai emas pada saat penarikan/pencairan.
Tidak demikian halnya dengan
bank syariah. Mereka mensyaratkan sejumlah uang sebagai uang muka, sisanya dicicil kemudian. Bisa juga
berinvestasi bareng teman-teman/kerabat, hingga mirip arisan. Hasil undian menentukan siapa yang
berhak memiliki LM.
![]() |
source: sindonews.com |
Reksadana Syariah
Apaan sih reksa dana?
Kurang lebih pengertian reksadana adalah: wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal (investor). Dana yang terkumpul akan diinvestasikan oleh manajer investasi, ke
dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksa dana merupakan instrumen investasi yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Manajer
investasi yang mengelolanya juga terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Jadi ini cara
berinvestasi yang aman menurut hukum negara. Terlebih ada reksa dana syariah
yang menambah kenyamanan berinvestasi.
Ada beberapa jenis reksa
dana syariah yang bisa dipilih, yaitu:
Reksadana Saham Syariah. Mayoritas dana investasi akan ditanamkan di
saham. Sisanya, maksimal 20 % akan dibelikan instrumen pasar uang berbasis
Syariah.
Tujuannya, return saham termasuk yang paling tinggi, rata – rata
diatas 10% sd 20% setahun, sehingga cocok untuk kebutuhan dana pendidikan, dana
pensiun atau kebutuhan lain yang menuntut tingkat kenaikan diatas inflasi.
Karena itu Reksadana Saham Syariah cocok untuk target keuangan dalam waktu 10
tahun keatas.
Reksadana Pendapatan
Tetap Syariah. Mayoritas dana akan diinvestasikan di Obligasi
Syariah (Sukuk) yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia dan/atau
Obligasi Syariah (Sukuk) yang memiliki peringkat minimum BBB (investment grade)
atau yang setara, yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau
diperdagangkan di Bursa Efek.
Tujuannya return
Pendapatan Tetap memberikan kepastian imbal hasil (tidak sefluktuatif Saham). Sayangnya
berimplikasi pada tingkat return yang tidak setinggi Saham. Reksadana
Pendapatan Tetap Syariah cocok untuk
tujuan keuangan jangka pendek dan menengah (dibawah 5 tahun) yang membutuhkan
kepastian dan risiko rendah.
Reksadana Campuran
Syariah
Khawatir fluktuasi saham
namun nggak mau return pendapatan terlalu rendah? Maka bisa dipilih Reksadana
Campuran Syariah. Investasi ini menanamkan investasi secara merata di antara
Saham, Obligasi Pendapatan Tetap dan Pasar Uang. Komposisinya bisa merata atau
lebih tinggi di beberapa instrumen, tergantung strategi pada masing-masing
Reksadana.
Tujuannya agar pemilik
investasi mendapat return antara Reksadana Saham dan Reksadana Pendapatan Tetap. Risikonya
pun berada di antara kedua instrumen tersebut. Investasi ini cocok bagi mereka yang ingin menikmati return diatas Pendapatan
Tetap tetapi dengan resiko dibawah Saham.
Perlu diingat, Reksadana Campuran
memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan Reksadana Pendapatan Tetap, sehingga
sebaiknya untuk target tujuan keuangan
diatas 5 tahun.
Reksadana Pasar Uang
Syariah. Dana diinvestasikan pada instrumen keuangan jangka pendek yang risikonya paling
rendah, seperti Surat Berharga Syariah Negara dan/atau Sukuk, Sertifikat Deposito
Syariah, Deposito Syariah.
Tujuannya tentu faktor
keamanan. Namun karena paling aman,
return yang diperoleh paling kecil. Cocok
untuk investasi dalam jangka pendek.
Ada prinsip yang harus dipegang selama
berinvestasi yaitu high risk high return, low risk low return. Prinsip untuk
memudahkan memilih jenis reksa dana.
![]() |
source: allianzsyariah.wordpress.com |
Asuransi
Unitlink Syariah
Hihihi pasti sering ya
dapat tawaran untuk berasuransi? jangan terburu-buru menolaknya. Coba pelajari,
terlebih jika agen asuransinya seorang kerabat, sehingga bisa bertanya dengan
terperinci.
Karena umumnya mereka
menawarkan paket sesuai kebutuhan. Apakah untuk membiayai sekolah anak, biaya
kesehatan, tunjangan pensiun.
Sebagian uang THR yang
disisihkan bisa digunakan untuk membayar premi awal asuransi unit link syariah. Hampir semua perusahaan asuransi memiliki produk syariah. Yang
perlu dipahami, asuransi unit link merupakan produk asuransi dengan fitur
investasi. Jadi jika mau membeli asuransi saja, premi yang disetor tidak sebanyak asuransi unit
link. Sesuai asuransi tradisional yang dananya tidak bisa ditarik dan dibayar
sesuai tempo atau sesuai kesepakatan.
Meskipun merupakan
asuransi jiwa berbalut fitur investasi,
manfaat asuransi dalam unit link tetap ditonjolkan. Investasi dalam unit link
cenderung bersifat manfaat tambahan yang bisa dirasakan pada akhir periode
perlindungan
Porsi investasi dalam
unit link sebenarnya adalah dana kelola reksa dana. Setiap penyetoran premi
akan dialokasikan dalam 2 pos. Yang pertama untuk asuransi, sementara yang
kedua, untuk membeli unit investasi. Tentunya untuk asuransi jangka panjang,
karena fokus asuransi unit link adalah asuransi jiwa.
Sip golagokin. Ternyata
banyak alternatif investasi, sebagai bekal di masa depan. Karena manusia tidak
akan pernah tahu apa yang akan terjadi kelak. Butuh persiapan untuk
menghadapinya.
Jangan pernah
mengandalkan orang lain, walau itu berarti anak-anakmu sendiri. Mereka memiliki
kebutuhan dengan perjuangan yang lebih berat untuk mencukupinya. Jika sebagai
orang tua tidak bisa membantu, minimal jangan nyusahin.
Jadi, yuk kita mulai
berinvestasi ...
saya juga lg kepikiran untuk mulai investasi syariah nih mbak. Masih memantapkan niat dulu hehhe
ReplyDelete