Ke Sukabumi? Jangan Lupa Bawa 5 Oleh-oleh yang Ngangenin Ini

Ke Sukabumi? Jangan Lupa Bawa 5 Oleh-oleh yang Ngangenin Ini

Merupakan salah satu kota terkecil di Jawa Barat, kota Sukabumi pernah beken lho, bahkan tercantum di buku pelajaran siswa Sekolah Dasar. 
Beken karena AKABRI Kepolisian, perguruan tinggi untuk jenjang perwira polisi, dulu berada di kota yang berudara sejuk ini.

Sekitar tahun 1970-an AKABRI Kepolisian pindah ke Semarang. Dengan alasan agar berdekatan dengan AKABRI Darat (Magelang), AKABRI Udara (Yogyakarta) dan AKABRI Laut (Surabaya). Emang agak aneh ya,  Surabaya tempat AKABRI  Laut kan ngga deket-deket amat. Tapi mungkin aksesnya lebih  mudah dibanding ke Kota Sukabumi  yang terjepit diantara Kota jakarta dan Kota Bandung.

Akses, menjadi problem utama bagi mereka yang mau berwisata ke Kota Sukabumi karena jalan yang sempit, terjal dengan tikungan tajam. Tapii..., semua itu terbayarkan. Banyak destinasi di kota mungil nan sejuk ini. Sebutlah Selabintana, Situ Gunung hingga lokasi terjauh yaitu Pelabuhan Ratu.

Bagaimana dengan menginap? Apakah ada hotel berbintang di kota kecil Sukabumi? Ih menghina, ada dong. Sekitar 26  hotel terletak di Kota Sukabumi dan 14 lainnya di area Pelabuhan Ratu. 

Jika memilih Kota Sukabumi, bisa banget berkeliling naik delman. Sambil menikmati udara yang sejuk, banyak peninggalan era penjajahan Belanda yang bisa dipelajari. Termasuk bangunan bekas AKABRI Kepolisian seperti kisah  di atas. Bahkan rumah penduduknya khas, karena bangsa Belanda rupanya tahu bagaimana membuat bangunan di kawasan rawan gempa.

Sepulang berwisata rasanya ngga lengkap jika tanpa oleh-oleh kan ya? Sukabumi punya banyak, diantaranya yang paling terkenal: mochi!


source: covesia.com

Mochi

Seperti Yogya yang punya bakpia, Sukabumi juga punya oleh-oleh  makanan wajib beli yaitu mochi. Makanan bulat empuk berisi olahan kacang ini memang ngangenin. Rasanya pun semakin berevolusi. Jika dulu hanya rasa plain dan pandan,  sekarang ada rasa durian, pisang ambon, vanila dan masih banyak lagi.

Bakpia punya kisah kegenda, mochi juga. Kisah etnis Tionghoa yang dulu termarjinalkan hingga kesulitan mencari nafkah. Adalah  Tan Swat Giok, perempuan Tionghoa yang  memproduksi mochi pada tahun 1964. Memasarkan secara door to door dan  menerima pesanan dari kenalan serta  kerabat dekatnya.

“Nenek membuat mochi dari tahun 1964. Dulu 'kan warga keturunan harus diam di luar kota, usaha susah, ema' dan engkong saya keturunan dari China, mencoba membuat mochi, lalu di jual, buat makan”, kata Kokoy Gandhi generasi ketiga pembuat  mochi Garuda atau Mochi 39, yang diyakini sebagai produsen mochi pertama di Sukabumi.

Sempat mengalami pembakaran dan penjarahan, keluarga Kokoy Gandhi pindah dari Gang Elita, ke lokasi sekarang,  yaitu Jalan Otista no. 39. Karena itulah pelanggan lebih akrab dengan “Mochi 39” dibanding “Mochi Garuda”

Selain “Mochi 39” juga mumcul merk lain yaitu Lampion (sejak 1983), Bakat Jaya (sejak 2006), Putra Mandiri dan Kharisma, yang bermarkas di gang Kaswari Sukabumi.


source: yuzarpurnama.blogspot.com


Batik Sukabumi

Batik Sukabumi? Walah kirain batik cuma berasal dari Cirebon, Pekalongan, Solo serta Jogja. Eh ternyata, Sukabumi juga punya. Pastinya  dengan corak khas yaitu kendi, buah pala, bunga wijayakusuma, manuk julang,  daun pisang, penyu, ikan,  kenari dan air

Ada kisah legenda dibalik  motif batik kendi dan bunga wijayakusuma.  Di era  penjajahan bangsa Belanda, ada dua buah kendi yang berada di depan masjid Agung Sukabumi.  Para pejuang dimandikan dengan air kendi sebelum berangkat ke medan perang, dan diciprat menggunakan bunga wijayakusuma.

Sedangkan motif air, erat hubungannya dengan wilayah Sukabumi yang memiliki banyak sumber air, pesawahan serta berbagai aliran sungai yang jernih.

Motif lainnya adalah manuk julang. Dikenal sebagai makhluk yang memiliki semangat kerja yang tinggi. Manuk julang akan terus mencari makan dan  air , tidak akan berhenti sebelum mendapatkannya. Ngga heran motif manuk julang diresmikan sebagai motif baju batik khas Sukabumi, dengan harapan pemakainya akan memiliki etos kerja yang sama.

Yang menarik, ada perbedaan cara membatik di Sukabumi dengan batik Jawa Tengah. Apabila budaya jawa menggunakan wax alias lilin untuk membantu proses penghambatan warna, urang Sunda  menggunakan ketan. 

Pewarna alam juga digunakan di beberapa produksi batik Sukabumi. Daun pala, daun melinjo, daun alpukat, dan  jengkol digunakan sebagai pewarna batik Sukabumi. Hasilnya? Warna-warna yang kalm dan teduh.

Berapa harga batik Sukabumi? Tergantung  tingkat kesu;itan dan lama pengerjaan. Namun umumnya hampir sama dengan batik di kota lain yaitu berkisar Rp 50.000  hingga jutaan rupiah.


source : instagram.com/silvi.makanlagi


Bika ambon

“Ih, jangan-jangan bika ambonnya udah ngga produksi lagi mbak.  Bangkrut”, kata adik sewaktu saya menanyakan bika ambon langganan almarhum ibunda. Adik saya tersebut tinggal di Sukabumi. Berkat dialah saya bisa menelusuri oleh-oleh Sukabumi yang tidak ada duanya.

Salah satunya adalah bika ambon Sukabumi yang taste-nya pas banget dilidah saya. Ngga bikin eneg. Dikemas dalam wadah keranjang bambu/besek yang khas.

Ya, ngga hanya Medan, Sukabumi juga punya bika ambon. Walau menurut sejarah, bika ambon yang pertama dikenal berasal dari Jalan Ambon, Medan. Adapun nama bika berasal dari sebutan kue bingka, kue khas Melayu berbahan baku tepung sagu, terigu, gula pasir, telur, santan dan air kelapa. Karena diberi campuran ragi, kue bika ambon empuk dan berongga.

Merk yang kini terkenal adalah  Sundarasa. Tidak lagi menggunakan bambu, tapi dikemas dalam box cantik berwarna-warni. Bagian atas box ada bulatan yang terbuat dari plastik bening agar pembeli dapat melihat bagian dalam box.

Karena mendapat rempah daun jeruk dan pandan, harum bika ambon sangat khas. Walau konon sekarang ada 9 rasa yaitu: original, pandan, talas, nangka, pisang, green tea, mokka, durian dan starwberry. Saya tetap pilih rasa original. ^_^


source: qupas.id

Sagon bakar

Kuliner asli Sukabumi nih. Jajanan saya sewaktu masih kecil. Dikemas  dalam  bungkusan kertas dengan cara khas, sagon bakar yang saya kenal berbentuk bubuk.  Saya kaget sewaktu jajanan ini berubah menjadi bentuk kue.

Iya sih dengan bentuk kue, sagon bakar lebih mudah dikemas menjadi oleh-oleh kan ya?
Kenapa dinamakan sagon bakar? Sagonnya sendiri kemungkinan besar berasal dari tepung sagu. Disangrai atau dimasak diatas wajan tanpa minyak, tepung sagu,  parutan kelapa dan daun pandan akan menjadi panganan gurih berbau harum.

Panganan ini berevolusi dengan tambahan mentega, telur, gula dan santan hingga bisa dicetak dan dipanggang. Kemudian dikemas menjadi sagon bakar, oleh-oleh khas Sukabumi.

Ah, saya rindu sagon bakar bentuk bubuk yang dulu acap dijajakan di depan Sekolah Dasar Yuwati Bakti Sukabumi. Masih ada ngga ya?


source: instagram.com/bangketjahesmi

Bangket jahe

Bangket jahe menjadi bukti sejarah Kota Sukabumi lainnya. Mirip gingerbread yang menjadi kue khas hari Natal di benua Eropa, mengingatkan di masa pendudukan Belanda,  Sukabumi menjadi kawasan favorit. Bahkan nama Sukabumi diberikan oleh de Wilde, seorang administratur perkebunan kopi dan teh berkebangsaan Belanda yang memiliki lahan di Kepatihan Cikole, salah satu wilayah yang masih ada hingga kini.

Gingerbread ala Eropa beralkuturasi menjadi bangket jahe melalui banyak proses. Bahan bakunya pun bukan lagi tepung terigu, melainkan tepung sagu yang disanggrai.  Hingga teksturnya terasa lumer di lidah.

Demikian juga rasanya. Karena menggunakan gula palem, bangket jahe lebih manis dan gurih dibanding gingerbread yang berbahan baku brown sugar (campuran gula tebu dengan molases).
Gimana? Asyik bukan? Bepergian dan belanja oleh-oleh sambil memahami sejarah yang menjadi latar belakangnya.Bikin acara liburan tambah mengasyikkan. Diskon kan artinya tambah uang jajan. Tambah banyak oleh-oleh yang bisa dibeli.

Dan Sukabumi pastinya terlalu menggoda untuk hanya satu kunjungan. Anda akan kangen untuk datang lagi dan lagi. Percaya deh. ^_^

23 comments

  1. Ahh Sukabumi emang ngangenin mocinya, tempat mudik kalo lebaran dan borong oleh2 moci sama bikanya, mbuu..

    ReplyDelete
  2. Ambu, aku paling suka makan mochi! Kenyel-kenyel enak! Dan aku selama ini mikirnya bika ambon itu asalnya dari ambon ehe ehe

    ReplyDelete
  3. Wah, tenyata banyak ya kuline khas Sukabumi. 1,5 tahun tinggal di Kota Sukabumi, saya hanya tau mochi Lampion dan mi glosor, bu.hehehe..

    ReplyDelete
  4. Lha teh Nchie mudik ke Sukabumi juga?

    ReplyDelete
  5. Iya @Ery, keduanya favoritku

    eh semuanya deng :D

    ReplyDelete
  6. Wah pernah tinggal di Sukabumi juga?

    Ngangenin ya? Apalagi kulinernya :)

    ReplyDelete
  7. Favorit banget, Mochi, Bangket, dan Bika ambon. Susah skg nyari bangket jahe, Ambu... di Jakarta bahkan di Bogor itu tidak ada. Kalau pun buat sendiri, rasanya berbeda.

    Aku baru tahu kalau Suka Bumi ada batiknya Ambu. Dan jelas ciri khasnya berbeda dari batik-batik yang lain, ya.

    ReplyDelete
  8. Belum pernah ke Sukabumi. Cuma sering dengar namanya aja, hehe. Btw menarik juga ya oleh2 dari sana berasa pengen icip semuanya terutama yanh Mochi itu soalnya belum pernah coba jadi penasaran ama rasanya. Sempat sih lihat resepnya di youtube dan klu ada kesempatan mau praktikin sendiri. Tapi pastinya lebih nyummy ya kalau makan Mochi yang jadi oleh2 khas Sukabumi ini

    ReplyDelete
  9. Dulu sya kira bika ambon itu dr ambon lho, Ambu. Betapa katroknya saya, hehehe.mudahan saya bisa ke sukabumi, banyak makanan khas dan juga kain yg unik ya Ambu

    ReplyDelete
  10. Sagon bakar dulu pernah nyoba pas ke Sukabumi dateng tempat saudara yang sedang pernikahan. Rasanya saya pun suka, enak banget..sagon jawa yang terbuat dari campuran kelapa parut juga gak kalah enak hehe. Plus ditambah daun jeruk juga makin nafsu makannya karena wangi.

    ReplyDelete
  11. Sukabumi memiliki cerita apik dan terus menarik untuk kunjungan ke depan terlebih kondisi cuaca di sana dingin, oleh - oleh batiknya bagus lho untuk koleksi batik nusantara

    ReplyDelete
  12. Setiap ada teman dari Sukabumi yang berkunjung ke Bogor, pasti rame-rame nitip mochi sama dia. Langganan titipan kami adalah mochi Lampion - ukurannya besar, mantap banget mulai dari lidah sampai perut, hahaha ...

    Tapi ternyata, justru mochi aslinya tuh yang merk Garuda dan 39 ya, Ambu. Hmmm ... Memang benar, kuliner lokal pun banyak berevolusi.

    ReplyDelete
  13. Aku pernah ke Sukabumi, waktu itu hadir kondangan sahabatnya suami. Kotanya adem loh, asri, rapi, dan nyaman banget buat ditinggali. Fasilitasnya juga lumayan lengkap yah. Sayang waktu itu gak baca artikel ambu, coba kalau baca, aku pasti bakal nyari mochi karena suka banget sama mochi

    ReplyDelete
  14. Duh saya tuh kepengen banget bisa ke Sukabumi. Ada sepupu suami yang tinggal disana dan kerap ngajakin kami menginap di rumah mereka yang berada di Sukabumi kota. Saya juga penasaran mau menjelajah Sukabumi. Terutama jembatan gantung yang besar itu Mbak. Duh apa namanya ya?

    Pernah juga dibawain Mochi pas kami ketemuan saat arisan. Ya ampun. Enak bener. Sama kek mochi dari jenama ternama. Kue Bangkit nya juga enak. Mengingatkan kue yang sama saat saya masih TK dan SD. Karena rada keras, kuenya awet banget yak hahahaha.

    ReplyDelete
  15. Ya Allah aku baru tahu asal muasal Bika AMbon itu ternyata karena dibuat di Jalan Ambon, Medan. Selama ini suka heran, Bika Ambon dikenal sebagai oleh-oleh dan kuliner dari Medan, tapi kenapa namanya ada Ambon. Apa orang Ambon yang bikin di Medan. Ternyata diambil dari nama jalan.

    Seingat saya, baru 2 kali ke Sukabumi. Ipar nenek saya berasal dari Sukabumi. Ada kebun sayur di sana, kolam ikan, dan pondok istirahat di pinggir sawah. Oleh-oleh yang dibawa dari sana paling seirng mochi :D

    ReplyDelete
  16. Sukabumi tentu terkenal dengan mochinya. Dulu setiap praktikum ke sana saya selalu beli mochi, walau pun ya ambuk ampuuun, kadang suka ketipu sama isinya. Dikit bangettt. Wkwkwk.

    Bika ambon ternyata termasuk jajanan yang banyak dijual di Sukabumi ya. Saya pikir di Sumatera saja yang ramai sama bika Ambon.

    ReplyDelete
  17. Mochi, bika ambom, bangket jahe, aku doyaaaan bangeeet :) Enak, ga bosen deh makan camilan khas ini :) Tapi aku belum ngeh sama batik Sukabumi loh, ada ya ternyata? By the way mochi zaman now udah banyak variasi isiannya, ga cuma kacang tapi ada rasa buah2 lainnya.

    ReplyDelete
  18. Wah ternyata di Sukabumi ada Bika Ambon juga ya, kirain cuma di tempat saya aja Medan. Serius baru kali ini dengar lho ada di sini. Jadi kepo sama rasanya

    ReplyDelete
  19. Batik Sukabumi sih yang baru familiar daku dengar.
    Bisa jadi rekomendasi cakep juga nih, buat ganti tema buah tangan kalau nanti dari Sukabumi hehe

    ReplyDelete
  20. Sukabumi tuh saya selalu ingetnya mochi loh ambu, tapi lupa deh merek apa gitu yang enak mochinya, walaupun terakhir dikirimin sama tante saya ternyata kualitas rasa si merek mochi kesukaan saya itu sekarang sudah beda. Ternyata gak cuma mochi ya Ambu buat pilihan oleh-oleh khas Sukabumi tuh

    ReplyDelete
  21. Oleh-oleh makanannya kesukaan aku semua, terutama mochi. Uhhh jadi pengen ke Sukabumi. Kira-kira via online bisa gak ya hehe

    ReplyDelete
  22. Wah saya paling suka kue Mochi dan baru tau kalau Sukabumi pnya batik bagus2 motifnya ..jadi pengen ngebolang ke Sukabumi. Btw Bika Ambon malah banyak ya dijual di Sukabumi, setau saya malah makanan khas Medan tuh Bika Ambon heheh lezat semu makanannya ya

    ReplyDelete
  23. Wah wah, aku baru tahu nih oleh-oleh ini. Padahal sering deh ke Sukabumi. Adikku dan mama kan di Sukabumi. Nanti kalo ke sana, kudu beli nih. Penasaran dengan rasanya. Enak-enak kayaknya ya Ambu.

    ReplyDelete