Muis bergegas. Di
kawasan rumah tinggalnya, Pasirluyu, awan mulai menghitam. Semilir angin
mengganti posisi teriknya mentari. Pertanda sebentar lagi hujan
akan turun.
Muis menyeret kaki kirinya yang bengkak. Beberapa
hari lalu, ketika sedang mengatur parkir,
kakinya terlindas ban mobil. Beruntung dokter bilang, lukanya tidak
serius. Kini, sambil menunggu lukanya sembuh, Muis membantu istrinya mengurus
order laundry. Menerima cucian kotor,
menyucinya, menjemur kemudian menyetrika.
Bernama asli Suhendar, Muis
mendapat kesempatan berwirausaha melalui
program Kampung Berseri Astra (KBA). Muis mendapat 2 perangkat mesin cuci, penambahan daya listrik menjadi 2.200 watt, dan pasokan
cucian kotor dari 3 bengkel Astra.
Peluang pindah profesi digunakan
sebaik-baiknya oleh Muis. Dia sadar, usia membatasinya untuk bekerja serabutan. Tubuhnya yang mulai menua membutuhkan istirahat lebih lama dibanding
ketika masih berumur 30 tahunan.
Berkat keuletan dan
ketekunan Muis, UKM “Muis Laundry”
mulai mengucurkan rupiah. Jika
semula hanya sekedar balik modal, sekarang Muis berhasil mengantongi omzet 6
juta rupiah per bulan. Dia juga mampu merenovasi bangunan tempat laundry dan membeli mesin laundry yang baru.
Jejak Astra di KBA Pasirluyu Bandung, tidak hanya meliputi kewirausahaan, tapi juga pendidikan, kesehatan dan lingkungan.
Ada
Beasiswa di Rumah Pintar Nuurul Falaah
Selama rentang tahun
2020-2030, Indonesia akan mendapat bonus
demografi berupa jumlah usia angkatan kerja dengan usia 15-64 tahun mencapai 70
persen. Menyikapi berkah ini, pada tahun 2014, Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu
(SIKIB) bersama Astra meresmikan 20 rumah pintar di 9 provinsi. Salah satunya
adalah Rumah Pintar Nuurul Falaah di KBA Pasirluyu.
Yayat Rustandi,
merupakan sosok yang mewakili Rumah
Pintar Nuurul Falaah dalam peresmian
Rumah Pintar di Desa Talagasari, Balaraja, Banten. Dia menjelaskan ada
perbedaan antara Rumah Pintar dengan PAUD serta TK yang telah lebih dulu ada.
Karena Rumah Pintar memiliki beberapa sentra yaitu:
·
Sentra buku. Buku adalah jendela dunia.
Agar anak-anak dan warga bisa melihat dunia di luar Pasirluyu, Astra menyiapkan 2.000 eksemplar buku berbagai
judul. Dengan harapan, tidak saja
menambah wawasan, tapi juga termotivasi untuk berinovasi, kreatif, mandiri dan berguna untuk bangsa.
·
Sentra bermain dan permainan. Diisi
dengan berbagai Alat Permainan Edukatif (APE) bagi anak usia dini agar semua potensi dan kreativitas serta imajinasi
mereka dapat berkembang optimal.
·
Sentra komputer. Beberapa komputer berjejer rapi di Rumah Pintar Nuurul Falaah. Siap digunakan. Karena kini
komputer bukan lagi barang mewah. Setiap anak wajib mempelajari sejak dini. Bahkan
ujian nasional menggunakan komputer.
·
Sentra audio visual/panggung. Setiap
tahunnya Rumah Pintar Nuurul Falaah
menyelenggarakan olimpiade agar peserta didik tidak jago kandang. Tapi juga
mampu berpidato dan mempresentasikan hasil kretivitasnya.
·
Sentra kriya. Selain bekal akademis,
dibutuhkan ketrampilan untuk menciptakan peluang usaha dan peluang kerja di masyarakat. Salah satunya adalah ketrampilan menyablon
mug, barang yang digalakkan penggunaannya untuk mengurangi air minum dalam
kemasan (AMDK).
Ingin melanjutkan
sekolah, tapi tidak mampu. Situasi ini kerap menjadi penyebab rendahnya
pendidikan di Indonesia. Melalui yayasannya, Astra menyalurkan beasiswa sesuai
rekomendasi para pengurus dan pengajar Rumah Pintar Nuurul Falaah.
Beberapa kriteria
seorang anak mendapat beasiswa adalah:
1.
Anak yatim/yatim piatu
2.
Anak tidak mampu
3.
Anak yang tidak mendapat Kartu Indonesia
Pintar (KIP)
serta sejumlah
persyaratan lain seperti perilaku, ahlak serta nilai rata-rata rapor.
Setiap tahunnya, semakin
bertambah banyak peserta didik di
kawasan KBA Pasirluyu yang mendapat beasiswa Astra. Pada tahun 2016, tercatat
ada 50 peserta didik, meningkat menjadi 105 pada 2018, meliputi peserta didik Sekolah Dasar (SD)
dan beberapa yang telah kuliah di
perguruan tinggi.
Pijat
Bayi di Posyandu Nur’Inayah
WHO merilis laporan
bahwa di Indonesia terdapat 7,8 juta balita penderita stunting, dari dari 23 juta balita atau
sekitar 35,6 persen. Sebanyak 18,5 persen kategori sangat pendek dan 17,1
persen kategori pendek. Sehingga WHO menetapkan Indonesia sebagai Negara dengan
status gizi buruk. (sumber)
Disebabkan kurangnya
gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, stunting akan menyebabkan pertumbuhan otak
anak yang tidak optimal sehingga berpengaruh
pada kecerdasannya di masa depan.
Untuk mencegah gizi
buruk, di setiap KBA, Astra mendukung operasional posyandu. Termasuk Posyandu
Nur’ Inayah di KBA Pasirluyu yang
mendapat peralatan lengkap, seperti meja, alat penimbang tubuh bayi dan balita.
Juga peningkatan kompetensi pengurus posyandu.
Ketrampilan pengurus Posyandu
Nur’ Inayah juga bertambah dengan pijat bayi yang diajarkan pada para ibu.
Seperti diketahui manfaat pijat bayi sangatlah banyak, meliputi:
1. Membantu bayi tidur lebih nyenyak.
2. Mengurangi stres pada bayi
3. Memperkuat daya tahan tubuh bayi.
4. Membantu mengatasi rasa sakit.
5. Menguatkan otot
6. Menormalkan produksi hormon.
7. Memperkuat ikatan ibu
dan anak.
Diharapkan bayi yang
dipijat akan terhindar dari gizi buruk. Karena penelitian yang dilakukan Touch Research
Institute (sumber)
menyebutkan bahwa memijat bayi sejak lahir terbukti mampu menaikkan berat badan
bayi hingga 47%. Bayi juga menjadi lebih sehat dan responsif.
Vertikultur
Untuk Berkebun
Berkebun di lokasi urban
seperti KBA Pasirluyu, sungguh tidak mudah. Karena masyarakat urban tidak
memiliki wawasan berkebun seperti di pedesaan. Kendala lainnya adalah hampir
tidak adanya lahan serta minimnya air untuk menyiram tanaman.
Untuk menyiasati
kekurangan tersebut, dengan bantuan
Astra, Yayat Rustandi membangun vertikultur di beberapa area KBA Pasirluyu.
Tanaman sayuran dan tanaman hias di tanam dengan media sekam, tanah dan kompos dalam
dinding-dinding vertikultur. Belum
maksimal, masih berupa “trial and error” karena baru berusia sebulan.
Diharapkan hasil akhirnya tidak saja untuk dikonsumsi tapi juga bisa dijual
untuk menambah penghasilan.
Suara
Sumbang
“Harusnya perusahaan
sebesar Astra memperkerjakan penduduk lulusan SD/SMP yang rumahnya di sekitar kantor Astra. Masa cuma terima lulusan sarjana?” kata Ronny,
salah seorang warga Pasirluyu.
Suara sumbang kerap
muncul, menyertai keberhasilan program. Juga iri dengki yang disebabkan
perbedaan persepsi serta terlalu tingginya angan.
Suara-suara sumbang,
memang sebaiknya tidak dihiraukan. Selama ada perbedaan persepsi, serentang
waktu itulah suara sumbang akan terdengar.
Khusus mengenai usaha peningkatan
perekonomian di KBA Pasirluyu, apa yang dilakukan Astra sudah benar, yaitu menebar jala, bukan
membagikan ikan. Tujuannya agar warga bisa menangkap ikan sendiri.
Seperti yang terjadi
pada Muis, UKM laundry nya telah
berkembang dan memberikan nafkah bagi para tetangganya. Salah satunya menjadi penyetrika baju yang mendapat upah Rp
3.000/kg.
![]() |
sumber : thejakartapost.com |
Sustainable
Development Goals
Agar Indonesia berhasil
mewujudkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)
pada tahun 2030. UNDP dalam press release nya mengingatkan bahwa harus terjadi
kemitraan antar elemen, yaitu pemerintah, penanam modal, perusahaan,
filantropi, masyarakat madani dan akademisi.
Sebagai perusahaan, Astra membentuk 77 Kampung Berseri Astra (KBA) yang tersebar di seluruh
Indonesia. KBA merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang
diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang
mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan &
Kewirausahaan.
Hasil akhirnya diharapkan bisa berkontribusi pada 17 capaian
SDGs. Yaitu:
GOAL 1: No Poverty
GOAL 2: Zero Hunger
GOAL 3: Good Health and
Well-being
GOAL 4: Quality
Education
GOAL 5: Gender Equality
GOAL 6: Clean Water and
Sanitation
GOAL 7: Affordable and
Clean Energy
GOAL 8: Decent Work and
Economic Growth
GOAL 9: Industry,
Innovation and Infrastructure
GOAL 10: Reduced
Inequality
GOAL 11: Sustainable
Cities and Communities
GOAL 12: Responsible
Consumption and Production
GOAL 13: Climate Action
GOAL 14: Life Below Water
GOAL 15: Life on Land
GOAL 16: Peace and
Justice Strong Institutions
GOAL 17: Partnerships to
achieve the Goal
Kontribusi tersebut
menjadi bagian upaya nasional mencapai pembangunan berkelanjutan. Sebagai
komitmen pemerintah Indonesia yang bersama negara lain bertekad mewujudkan
tujuan global yaitu SDGs pada tahun 2030.
Subhanallah ikut seneng bancanya, jadi optimis kalo masih banyak manusi baik di muka bumi ini, tfs ambu
ReplyDeleteWaah, dulu rumahku di pasir salam, tetanggaan hihi... Sukses terus untuk program2nya Astra :)
ReplyDeleteBagus-bagus ya Astra programnya
ReplyDeleteKeren banget ya Ambu inovasi Astra ini buat masyarakat. Semoga berkah dan makin sukses buat Astra! 🙏
ReplyDeletesemoga Indonesia sukses dengan program berkelanjutan ini.. untuk Indonesia yang lebih baik :)
ReplyDeleteaku seneng banget kalau baca cerita sukses orang2 yang jadi penerima manfaat program CSR perusahaan.
ReplyDeleteProgram CSR Astra yang bermanfaat luas untuk masyarakat.
ReplyDeleteSemoga dananya makin banyak dan berkah sehingga jangkauannya makin banyak.
Aamiin~
Kapan za kampungku bisa dapat program seperti KBA ini, programnya keren dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar
ReplyDeleteAstra emang keren dan inovatif. Maju terus Asyra
ReplyDeleteYa ampun. Baca ini ikut terharu. Apalagi yang dibantu adalah mereka yang benar2 membutuhkan uluran tangan. Semoga makin maju bersama Astra.
ReplyDeleteKeren bgt, ini yg namanya CSR...
ReplyDeleteAngkat topi untuk para aktivis masyarakat dan Astra..
ReplyDeleteFasilitas di posyandunya lengkap banget ya, tak cuma penimbangan/ pemberian vitamin saja. Ada pijat bayinya juga. Kreatif idenya, soalnya jarang ada pijat bayi di posyandu.
ReplyDeleteFasilitas di posyandunya lengkap banget ya, tak cuma penimbangan/ pemberian vitamin saja. Ada pijat bayinya juga. Kreatif idenya, soalnya jarang ada pijat bayi di posyandu.
ReplyDeleteProgram di Pasirluyu ini banyak macemnya ya, menjangkau semua lapisan umur masyarakat. Jarang-jarang posyandu ada pijat bayinya, idenya menarik.
ReplyDeleteMasyaallah.. Semakin menginspirasi.. Apalagi kisah di Muis, jadi makin semangat ngembangkan bisnis..
ReplyDeleteKeren banget nih program KBA nya Astra. Andai semua perusahaan aware pada program SDG saya yakin masalah sosial di tanah air tidak akan bertambah buruk.
ReplyDelete