“Kami sekeluarga
penggemar mie”, kata istri dari pemilik
Ban-Da Ramen yang ramah banget. “Karena itu kami memilih ramen, kuliner serupa
mie yang sehat, halal dan gurih tanpa MSG”. Keputusannya benar-benar jitu, di
area Pecinan, lokasi Ban-Da Ramen, banyak sekali penjual mie dengan berbagai
varian tapi baru Ban-Da Ramen yang menjual kuliner khas Jepang tersebut.
Ngga heran, baru
seminggu dibuka, Ban-Da Ramen yang beralamat di Jalan Cibadak nomor 111 Kota
Bandung, sudah ramai dikunjungi. Terlebih mereka hanya buka dari pukul 17.00
hingga pukul 23.00, sehingga bisa
memuaskan lidah yang ingin kulineran malam.
Konon ramen merupakan
mie kuah asal Tiongkok yang dibuat dengan menggunakan air Danau Kan. Tokugawa
Mitsukuni (Mito Komon) sering disebut sebagai orang Jepang yang pertama kali
makan ramen. Dan kini, kuah ramen pastinya ngga diambil dari Danau Kan lagi
tapi hasil olahan daging ayam/sapi/babi yang diberi bumbu jahe, pasta fermentasi
kacang kedelai dll.
Khusus di Ban-Da Ramen,
hanya rebusan tulang dan daging ayam yang digunakan. Merebusnyapun tak
tanggung-tanggung: 10 jam!. Untuk mendapatkan kuah rasa umami tanpa MSG memang
dibutuhkan waktu yang lama untuk merebus kaldu, bahkan di negeri matahari
terbit, hingga berhari-hari!
Ada beberapa jenis
masakan Jepang yang saya coba. Apa aja, yuk ikut nyobain:
Saya memang minta menu
yang direkomendasikan Ban-Da Ramen, dan ternyata benar-benar laziz. Tekstur mie
hitamnya lunak dan rasanya gurih. Saya pilih mie hitam karena konon lebih
sehat. Warna hitam biasanya diperoleh
dari arang bambu atau tinta cumi
sehingga mengundang sensasi yang unik.
Belum lagi kuahnya nih, so
yummy, kental dan gurih. Apa Tori Paitan Ramen termasuk hakata ramen/ tonkotsu
ramen? Karena saya sering kulineran ramen, namun baru kali ini menemukan kuah
yang berwarna putih. Sebelumnya kuah
ramen yang saya temui selalu bening agak kecoklatan.
Ada 3 jenis ramen yang
terkenal, yaitu Tokyo ramen (ramen dengan kaldu asli yang jernih), Sapporo
ramen (ramen dengan kuah kental berminyak berbumbu dasar miso dan sepotong mentega
yang diletakkan diatasnya sebelum dihidangkan. Rasanya sangat kuat!) serta Hakata
ramen dengan spesifikasi mirip Tori Paitan Ramen.
Tori Paitan Ramen yang
saya cicipi sungguh sedap. Selain mie hitam ada potongan ayam yang gurih, telur kecoklatan mirip telur bacem yang
rasanya enak disebut juga Ajitsuke Tamago (味付け玉子) – kemudian
potongan nori dan sawi.
Duh jadi ingat kuliner
soto Jawa Tengah yang disajikan bareng sate. Macam- macam sate mulai dari
jeroan, kulit dan telur puyuh.
Nah di Ban-Da Ramen,
satenya bernama Yakitori. Terbuat dari potongan daging ayam, ati ampla dan
telur puyuh. Dengan olesan saus Yakitori yaitu rasa pedas (Karai BBQ), rasa
manis (teriyaki), dan rasa asin (Sho). Saya pilih ayam dengan olesan saus pedas
dan taburan bubuk cabe, sungguh napol abis. Ngga kerasa bertusuk-tusuk yakitori
lenyap ke dalam perut.
Katsu haruslah renyah di
luar dan lembut di dalam. Namanya berasal dari bahasa Jepang katsuretsu yang
berarti potongan daging. Merupakan bagian dari budaya makan yang dilakukan sambil
berdiri. Biasanya dinikmati sebagai jajanan teman minum bir.
Ada beberapa jenis katsu
di Ban-Da Ramen, sesuai bahan bakunya apakah ubi, ayam, kentang atau seafood. Saya
memilih chicken katsu dengan keju yang rasanya bikin lidah bergoyang. Beneran deh,
semua masakan disini gurih/rasa umami namun bukan berasal dari MSG tapi keju,
kaldu, telur. Karena MSG biasanya dibubuhkan untuk masakan instan dan murah. Sedangkan
pengunjung Ban-Da Ramen datang untuk memuaskan lidah, bukan sekedar
mengenyangkan perut.
Camilan satu ini
mengingatkan saya pada bala-bala atau bakwan karena sama-sama terbuat dari
tepung terigu dan campuran sayuran serta seafood. Bedanya bentuk okonomiyaki lebih tebal dengan topping saus mayonaise dan taburan ikan cakalang serta irisan nori.
Awalnya okonomiyaki
merupakan kue dalam upacara minum teh
[Funoyaki] yang diadakan oleh Sen Rikyu (Rikyu Hyakukai Ki). Terbuat dari tepung
terigu yang dilarutkan dengan air dan kemudian dipanggang. Diletakkan di atas pot kemudian dipanggang dengan sedikit pasta kacang kedelai
dan bubuk merica Jepang.
Seperti ramen,
okonomiyaki memiliki beberapa versi yaitu Youshoku Yaki dari Osaka, Issen
Youshoku dari Hiroshima, dan Moji Yaki dari Tokyo . Sebelum zaman perang
merupakan makanan rakyat jelata yang
terbuat dari tepung terigu dengan campuran air lalu dipanggang di atas plat
besi berbentuk lingkaran dan diberi tepung tempura goreng di atasnya. Usai zaman
perang, Yoshoku Yaki dimasak dengan campuran sayuran atau aneka macam ikan,
lalu disebut dengan [Okonomiyaki] karena menggunakan bahan yang disukai
(Konomi).
Sungguh menarik bukan? Kuliner
Jepang ternyata punya sejarah panjang dan makna yang dalam. Nah tunggu apalagi,
sesudah mengetahui kisahnya, yuk rasakan
sensasi masakan halal, sehat dan gurih tanpa micin. Dijamin bakal ketagihan deh
^_^
Malam-malam mampir ke sini, jadi lapeer...!
ReplyDeleteAsyik juga ya, ada tempat Ramen yang gurih tanpa micin. Halal, pula!
Buuu...
ReplyDeleteAku tergiur dan jadi pengen ikutan nge-ramen jugaaa :)
Katsuobushiii...Saya suka makan ini, Ambu.
ReplyDeleteBisa jadi kudapan sama seperti nori.
Ambu penikmat kuliner sejati.
Sampai hapal sejarahnya...mashaAllah....
Yang halal kayak gini ini yang bikin hati tenang..
ReplyDeleteBan-Da Ramen hanya ada di Bandung yah? atau sudah ada cabangnya juga didaerah lain?
ReplyDeleteKebetulan untuk yang dari jepang belum pernah nyobain, tapi yg sejenis dari korea sudah nyoba dan memang enak :)
Wah, Ban-Da ramen ini lumayan bervariasi menunya, sayang kurang ada Sushi. Apakah sudah ada cabang di jabodetabek?
ReplyDeletewoowww
ReplyDelete