![]() |
Michelle Obama sumber : www.huffingtonpost.com |
Resolusi?
Gaya betul? Bukankah setiap resolusi sering ngga konsisten sehingga sulit terwujud.
Resolusi mau menurunkan berat badan, eh masih aja menyantap masakan padang yang kaya santan dan lemak. Resolusi mau bikin buku, eh jumlah tulisan seret nambahnya.
Keburu dicuri deh leptopnya.
Namun kali ini berbeda. Saya merasa sering sakit. Mudah
flu, batuk dan pusing. Banyak penyebabnya, mulai dari kurang gerak karena
terlalu lama bekerja di depan komputer. Hingga kurang asupan makanan bergizi.
Polusi udara juga diduga membuat warga perkotaan seperti
saya, mudah sakit. Menurut data The
Guardian, polusi udara merupakan salah
satu pembunuh terbesar. Enam juta orang
meninggal per tahun. Di Indonesia, korban tewas karena polusi udara mencapai 61
ribu orang, atau rata-rata 25 orang meninggal per 100 ribu kapita.
Serem banget ya?
Karena itu resolusi 2018 saya adalah perubahan gaya hidup
agar sehat jasmani dan rohani. Untuk mencapainya harus ada perubahan pola jenis makanan dan cara olah raga yang diterapkan. Dan saya memilih cara ber-urban farming/berkebun ala
Michelle Obama sebagai pijakan agar resolusi tidak sekedar angan.
Michelle Obama? First Lady Amerika Serikat yang ke 55 dan 56?
Yups betul dia. Perempuan berkepribadian menarik, cantik
dan smart ini ternyata sangat visioner. Pada awal suaminya menjabat, tepatnya
tahun 2009, dia menggulung bajunya dan mulai memperkenalkan urban farming di
Gedung Putih. Tujuannya tidak hanya agar keluarganya sehat tapi juga seluruh
warga Amerika Serikat.
Setelah saya pelajari urban farming ala Michelle Obama ini sangat memungkinkan dipraktekkan oleh siapapun
yang ingin hidup sehat. Apa saja keuntungannya? Ini dia:
1.
Menjamin pasokan makanan sehat.
Sudah lama saya gamang jika berbelanja sayuran. Penyebabnya
ngga yakin, amankah sayuran yang saya konsumsi?
Tahu sendiri kan, sayuran yang membanjiri kota, khususnya Kota Bandung
tempat saya berdomisili, datang dari pinggiran kota? Dan, ya ampun! Sayuran tersebut
ditanam di antara buangan air pabrik yang pastinya penuh cemaran. Bau dengan
warna berganti-ganti. Terkadang merah, biru atau kuning. Mengerikan!
Bagaimana dengan sayuran organik? Kini memang banyak ya
supermarket yang menyediakan sayuran organik. Namun selain harganya mahal, saya
punya kebiasaan jelek. Setiap berbelanja sayuran organik, eh ada plus-plusnya.
Seperti minyak goreng yang sedang diskon, buah naga diskon, kopi, dan ......ya
ampun, tiba-tiba penuh deh keranjang belanjaan. Gara-gara sekalian belanja.
#hiks.
2.
Olah raga
Pernah baca disini,
ternyata berkebun mampu membakar 306 kalori per jam. Menyenangkan ya? Ngga
harus terpaku hitungan sekian jam harus berlari/berjalan memutari kompleks
perumahan. Cukup menyiram, menyiangi rumput, memunguti daun kering atau
menggeburkan tanah, tak terasa waktu berlalu, kaloripun terbakar.
Jika melihat foto-fotonya Michelle Obama, berkebunpun
bisa keren dan stylish lho. Ngga kalah dengan mereka yang jogging atau ngegym.
3.
Pemulihan eko sistem
Ada hal menarik yang dilakukan Michelle Obama, yaitu berkebun
dengan cara ori atau asli ala petani
konvensional. Bukan instalasi mahal seperti hidroponik. Sehingga isi dompet
aman, ekosistem terjaga.
Keberadaan belalang, capung, kupu-kupu bahkan cacing dan
ulat, menunjukkan ekosistem berjalan dengan semestinya. Jika belum ada, bisa
dipulihkan dengan menanam beberapa macam tumbuhan penyerap polutan. Dan hasilnya
bisa dinikmati bersama, saya dan tetangga sekitar hidup sehat, lepas dari
polutan.
4.
Ngga nyampah
Ber-urban farming di rumah berarti ngga perlu plastik
pembungkus dan kantong plastik yang umumnya diberikan gratis oleh supermarket. Sehingga
jumlah sampahpun berkurang.
Selain itu, dengan ber-urban farming, saya juga ngga harus
keluar rumah, menghabiskan BBM atau energi fosil. Penghematan bagi anak cucu. Nampaknya
sepele ya? Tapi bisa dibayangin deh jika banyak yang melakukan aktivitas
urban farming, akan banyak pula penghematan yang terjadi.
Tapiiiii......,
Bukannya urban farming ala Michelle Obama pun membutuhkan anggaran tinggi?
Ngga juga jika mau kreatif. Setelah melihat-lihat akun gardening di Instagram, saya berencana:
![]() |
urban farming sederhana (sumber ; Instagram @gardenactivist) |
1.
Alih-alih membuat kotak-kotak berkebun, saya akan menggunakan keranjang
bekas buah yang murah harganya. Juga ada beberapa plastik kemasan minyak goreng
yang bisa saya gunakan sebagai pot.
2.
Tanah dan pupuk, saya beli dari pedagang tanaman yang
sering lewat di depan rumah. Simbiose mutualisme nih, hubungan saling
menguntungkan antara saya dan penjual tanaman hias. Dia senang mendapat
keuntungan, sedangkan saya senang tidak perlu bersusah payah mencari dan membeli
media tanam.
3.
Benih. Wah, banyak banget biji cabai, tomat, pepaya
bahkan melon yang bisa ditanam. Selain itu ada toko online yang menjual bibit
seribuan.
![]() |
benih bawang merah siap ditanam |
Sip, nyaris lengkap bukan?
Saya sudah mulai mencicil. Tadi sebelum hujan turun,
pedagang tanaman mengantarkan 5 karung tanah. Di dapur, sudah siap beberapa
wadah plastik berisi biji cabai rawit dan cabai merah kering. Sayapun sudah
membeli beberapa kotak bekas buah lengkeng.
Urban farming itu deskripsinya tanaman yang ditanam di sekitar rumah dengan tanah yang minim yaa, Ambu?
ReplyDeleteAku kemarin dapet bibit sayuran dari outboundnya anak-anak.
Sudah ditanam dan tumbuh.
Untuk regenerasi gimana Ambu?
Beli bibit baru kah?
((Ambu, mau doonk kalau ada pelatihan urban farming))
Haturnuhun Ambuuu...
Wah,aki juga suka banget Ambu bercocok tanam,kematen2 senangnyaa tanaman yang berbunga,sekarang mau beralih ke tanaman yang bisa dimakan,semoga berhasil... Sama pengen tanem microgreen dan sun flower yang lagi hits di LN.
ReplyDeleteWah keren ya..Semoga sehat terus ya Ceu Mar :D
ReplyDeleteDi saat kita udah tinggal di kawasan yang penuh dengan polusi, menurut saya urban farming itu wajib banget sih dilakuin untuk orang-orang yang mementingkan kesehatan. Aku doain semoga resolusinya tercapai yah mba :) Supaya bisa terus berkarya :D
ReplyDeleteresolusinya lain dari yg lain nih,keren bun
ReplyDeletepunten baru dijawab teh Lendy, internet belum normal nih
ReplyDeleteurban farming = berkebun diperkotaan
Jadi bisa di teras, di atas tembok atau di sepanjang tembok
Khusus ala Michelle Obama karena caranya tradisional yang bisa ngembaliin ekosistem di sekitar kita. Termasuk pengadaan bibit, bisa menggunakan tanaman tua yang mengeluarkan biji2nya.
Hayuk kalo mau belajar urban farming, saya sedang menyusun drafnya
haturnuhun Prima
ReplyDeleteiya nih, kalo kebanyakan minum es di cuaca panas, langsung deh flu dan batuk
Semoga dengan berurban far4ming, bisa tahamn banting :)
Keren mbaa, ku mauu. Semenjak tanah di blkg rmh diilangin, udah nggak nanem2. Padahal enak klo ada cabe sama bayam juga..
ReplyDeleteMoga sehat2 dan lancar urban farmnya ya
keren ih urban farming, tetangga saya jg ada...
ReplyDeleteHayuk atuh mbak Nathalia ikutan berkebun.
ReplyDeleteSayuran sehat didapat. Olga juga. 😊😊
Ngga ada tanah juga bisa kok mbak Ucig
ReplyDeleteTanamnya di pot dan keranjang bekas buah.
Ga perlu lahan luas lagi.
Sebetulnya biasa kok mbak Uli
ReplyDeleteSaya yakin, ntar banyak yang berkebun di rumah.demi kesehatan keluarga.
Hahhaha teh Ida ikutan manggil ceu Mar
ReplyDeleteIni kegiatan mengasyikkan
Yuk ikutan.
Mangga aki, semoga sukses 👍👍👍
ReplyDeleteDua tahun lalu, saya juga berkebun di rumah soalnya ada halaman yang bisa ditanami. Sekarang karena nggak ada lahan tersisa, jadi cuma nanem bumbu-bumbu aja sedangkan sayurnya nggak.
ReplyDeleteMengkonsumsi sayur hasil kebun sendiri rasanya lebih nikmat dan insyaAllah menyehatkan, ya Ambu.
Berkebun itu menyenangkan banget, Ambu.
ReplyDeleteRame yaa kegiatannya bun
ReplyDeleteSaya juga sedang mencoba. Menanam sendiri, cuma masih sering ditinggal-tinggal. Jadi kurang perawatan
ReplyDeleteTrus setelah bu Obama pindah digantikan sama bu Trump, kabar farmingnya piye yo.. hmm..
ReplyDeleteMenarik ya, saya juga suka berkebun tapi di polybag hehe, jadi ga bisa tanam yang gede.
ReplyDeleteMakasih infonya yaaa, jadi termotivasi lagi hehe
iya belanja sayuran organik ke supermarket ujung2nya ga cuman beli sayuran karena pasti kegoda yang lain :D sehat2 teh
ReplyDeleteKeren banget Ambu, Urban Farmingnya. Urban Farming masih masuk daftar wishlist nih, yang belum sempat kepegang. Ntar ajarin ya.
ReplyDeleteHalo mbak Maria :) Wah...berkebun tuh menyenangkan ya apalagi kalau anak2 ikutan juga. Semoga tercapai resolusi 2018 nya aamiin. Wah ternyata Theragran-M ini banyak dijual di apotek dan toko obat lainnya ya dan kandungan multivitaminnya banyak. Aku juga mnegonsumsi ini kok, toss yuk!
ReplyDeleteKayaknya mesti nyobain urban farming juga di rumah.
ReplyDeletesy juga berkebun di sela2 rumah. jd sarana bermain anak juga, mereka ya senengnya main tanahnya. yg kecilsukanya nyabutin tanamab hadeuuhh... tp baru tahu klo michelle obama sk urban farming jg. Resolusinya insipiratif sekali. Sehat selalu ya. Btw, fotonya keren ^^
ReplyDeleteSukses buat urban farmingnya ya,Bu. Asik kayakya kalau udah paneh. Kalau saya jalanin ga akan bisa konsisten ngurusnya hehehe
ReplyDeleteMenarik ya urban farming ini. Aku juga mau nyoba ah 😄
ReplyDeleteHebat ih rajin banget teh. Mudah2an terwujud yaaa resolusinya. Sugan klo tos panen, kebagiaan hehehe
ReplyDeleteWhite House jadi hijau. Kira-kira berkelanjutan gak ya di White House, setelah Michelle udah gak jadi First Lady lagi?
ReplyDeleteseru banget tuh urban farming,
ReplyDeletebisa produksi bahan pangan sendiri buat disantap bersama keluarga
tapi klo aku sih lebih ingin menanam sayuran organik, biar bisa langsung di salad