Urban Farming ala Atalia Praratya Ternyata Mudah. Yuk Ikutan .. (2)


sambungan dari : Urban Farming ala Atalia Praratya Ternyata Mudah. Yuk Ikutan (1)

Mulai berkebun


Nah lengkap sudah semua yang diperlukan untuk berkebun. Penyemaian diperlukan jika bibit dalam bentuk biji yang terlalu kecil seperti bayam dan bawang. Sedangkan bibit berukuran besar misalnya kangkung, bisa langsung disebar di pot. Usai menyebar bibit sebaiknya pot/tempat penyemaian ditutup lembaran plastik (gunakan saja lembaran plastik yang sudah tidak dipakai), agar tidak terjadi penguapan berlebihan.  Sesudah 1-3 hari biasanya sudah bisa dibuka. Jangan terlalu lama disimpan di tempat terlindung karena akan muncul benih kutilang (kurus tinggi langsing), penyebab tanaman tidak bisa tumbuh maksimal.

Sebelum mengisi media tanam jangan lupa taruh pecahan batu bata/kerikil/kulit telur yang telah dikeringkan agar air sisa menyiram bisa leluasa keluar. Air yang menggenang di dalam pot bisa mengakibatkan busuk akar.
Sebetulnya berkebun itu sangat mudah. Terasa ribet jika hanya dibaca dan belum dipraktekan. Padahal manfaat berkebun banyak banget lho. Seperti kata kang Emil, ada 3 manfaat berkebun yaitu:

Edukasi:

fns.usda.gov

Banyak anak hanya menghafal bahwa suatu tumbuhan memiliki akar, batang  dan daun. Mereka juga hanya menghafal berbagai bentuk daun, jenis bunga, buah dan akar. Padahal dengan mempelajari lingkungannya, mereka  bisa berubah dari sosok pabrikan akademis menjadi lebih kreatif, kritis dan inovatif. 

Sesuai  yang dikatakan Confusius:
I hear and I forget, 
I see and I remember, 
I do and I understand.

Ekologi

pxhere.com

Rasakan perbedaannya sesudah beberapa lama berkebun. Lingkungan rumah  menjadi adem,  asri, kemudian muncul mahluk hidup  seperti kupu-kupu, dan belalang, penanda lingkungan yang sehat.

Ekonomi

finegardening.com

Jangan dulu membayangkan terlalu muluk bisa memperoleh penghasilan dari berkebun. Cukup panen untuk mengganti kebutuhan sayuran di dapur berarti menghemat lembaran rupiah yang biasanya harus disiapkan untuk belanja sayuran. Sayurpun lebih fresh dan terjamin mutunya.
Selain 3 E yang dicetuskan kang Emil, ada 2 lagi manfaat berkebun yaitu:

Berolah raga

saga.co.uk

Seperti yang dikatakan Andi Kurniawan dari Indonesia Sport Medicine Centre, berkebun merupakan aktivitas fisik yang bisa dilakukan di rumah dan murah. Berkebun selama satu jam dapat membakar kalori sebanyak 330 kalori. Jumlah ini lebih banyak disbanding bersepeda santai sejauh 10 – 12 mil per jam yang “hanya” membutuhkan 256 kalori.

 (Sumber).

 Silaturahmi
probisnis.com

Ketika tanaman cabai, jeruk limau dan tomat mulai memunculkan buahnya, bukalah pintu gerbang rumah dan biarkan tetangga ikut menikmati hasilnya. Syukur-syukur terkena virus berkebun  dan akhirnya  kelak punya rekan berdiskusi mengenai berkebun.

Relasi antar anggota masyarakat di Indonesia sangat khas. Faktor sosial, budaya dan agama membuat kepedulian tumbuh dan berkembang.  Tak heran tradisi mengirim oleh-oleh, hasil panen dan panganan lainnya masih sering ditemui. Dengan berkebun, kita bisa ikut berkontribusi dalam kebiasaan berbagi tersebut. 

Jangan pelit dan takut kehabisan, tanaman yang sering dipetik akan memunculkan tunas baru sehingga tumbuh lebih subur dan rimbun. Salah satu buah silaturahmi.


11 comments

  1. Walau enggak berkebun, tapi memelihara dan merawat tanaman seperti bunga-bunga dan pepohonan itu memang suatu yang mengasyikkan ya, Ambu.
    jadi aktivitas fisik semacam olahraga tuh nyiram-nyiram tanaman, bongkar pasang pot, ganti tanah lama dengan yang baru. Serulah.

    ReplyDelete
  2. Iya setuju mbak, di pot tanaman buah sengaja aku taruh di depan pagar. Maksudnya tetangga yang butuh bisa ikut menikmati hasil tanamannya. Aku punya pot tanaman jeruk limau yang buahnya banyak, tetangga senang bisa ikut panen untuk dibikin bahan sambel

    ReplyDelete
  3. Bagus nih Ambu,,.bener banget, anak² cm hapal scr teori bentuk² akar tanaman tp ga liat langsung gmn bentuknya. Mestinya tau jg dg liat aslinya. Wah pingin ikut urban planning

    ReplyDelete
  4. Duh, bikin jadi kepengen bercocok tanam deh. Padahal di rumahku, pekarangan lumayan luas. Mau nyari bibit dulu ah. Kabita kepengen bisa panen sayur dan buah. :D

    ReplyDelete
  5. Bu Maria, dari dulu saya pingin banget bs berkebun tp nggak tahu tekniknya. Ini bunga di depan rumah hanya disiram saja, ada saja yang layu, huhu. Saya jd sedih.
    Lihat postingan ibu baru tahu jika bata/kerikil/kulit telur yang telah dikeringkan bs jadi media tanaman, agar air sisa menyiram bisa leluasa keluar.

    Makasih pencerahannya, Bu

    ReplyDelete
  6. Banyak bngt perubay lingkungan sekitaran Juga mba klo Kita semua melakukan urban farming sejuk bnget oksigen bisa lbih fresh krn bnyk tumbuhan

    ReplyDelete
  7. Saya tadinya nggak tertarik berkebun tapi seneng liat halaman yang hijau segar penuh tanaman gitu. Tapi ternyata urban farming itu sepertinya menyenangkan juga ya. Apalagi kalau yang ditanam tanaman yang bisa dikonsumsi.

    ReplyDelete
  8. Aku pengen banget punya kebun sayur sendiri kek gini.. Apalagi jaman kayak skr.. penting banget untuk ketahanan pangan..

    ReplyDelete
  9. Kegiagan berkebun memang menyenangkan ya Mbak dan benar nih terasa berat kalau cuma dibaca saja jadi kudu dipraktikkan langsung nih

    ReplyDelete
  10. Salah satu cara menjaga ketahanan pangan keluarga bisa dengan berkebun. Kecil - kecilan aja, yang penting bisa lah untuk memenuhi kebutuhan sayur mayur di dapur. Indah banget membayangkan hal itu terealisasi,

    ReplyDelete
  11. Wah, seru banget ya, Ambu, jika hisa berkebun seperti ini. Menarik banget untuk dicoba, nih! Bisa jadi me time juga ya?

    ReplyDelete