Hiji dua hiji dua tilu Eta terangkanlah ….. Eta terangkanlaaahhh Eta jiwa yang berkabut Eta yang penuh dosa Ampunilah ….. ampunilaaahhh Ampunilah zikiri dosa mas Tono
Familier
dengan syair lagu di atas? Hingga kini, “eta terangkanlah” bersliweran
dijagat media social, mulai dari Twitter, Instagram dan Facebook. Mirip “om
telolet om” yang viral begitu saja seolah menengahi kejemuan akan berita
korupsi, artis terjaring narkoba, kenaikan harga-harga hingga membengkaknya
utang Indonesia. Bedanya "eta terangkanlah" bisa masuk dalam percakan offline maupun online.
Tentang fenomena syair lagu "eta terangkanlah" sebenarnya bukan sesuatu yang aneh. Kita
mengenal uro-uro, nyanyian di tengah kisah pewayangan. Cerita pewayangan
seperti Mahabarata yang penuh silang sengkarut. Ada Yudistira yang menjadikan
istrinya Drupadi sebagai taruhan judi. Kali lainnya Drupadi harus menjadi istri
dari 5 orang kakak beradik (Pandawa). Kemudian Kurawa bersaudara mengusir
Pandawa ke hutan, padahal ayah Kurawa kakak adik dengan ayah Pandawa, lho.
Ribet
banget pokoknya, tapi tiba-tiba nyes
dengan munculnya uro-uro. Almarhum eyang saya penggemar kisah pewayangan yang didengar dari radio dua
bandnya. Beliau sering bercerita tentang isi uro-uro yang kurang saya mengerti
karena dinyanyikan dengan langgam Jawa Kromo Inggil. Isinya tentang
nasehat-nasehat dan peringatan secara halus yang biasanya lebih mengena pada
sasaran.
Demikian
juga dengan syair lagu “eta
terangkanlah” yang berisi nasehat hendaknya mohon ampun atas dosa-dosa. Tak
heran karena lagu ini plesetan dari lagu Opick yang berjudul Khusnul Khotimah.
Opick menulisnya di Madinah ketika
sedang di makam dan terinspirasi tentang kematian:
Terangkanlah ….terangkanlah ….jiwa yang berkabut penuh langkah Penuh Dosa Bila masa telah tiada Kereta Kencana datang tiba-tiba
Perbedaan
uro-uro, lagu Opick dengan “eta terangkanlah” terletak pada nadanya. Ketukan
nada riang sambil bernyanyi “tungtangtung….tungtangtung …..eta terangkanlah….”
, mengingatkan saya pada kesenian Sunda yaitu rampak gendang yang penuh
keceriaan. Membuat orang tersenyum dan ikut bergoyang.
Siapa
kreator “eta terangkanlah” yang menjadi booming, masih belum jelas. Budayawan
Sunda, Hawe Setiawan menduga pembuatnya adalah seseorang yang berbicara bahasa
Sunda. Dianalisis dari kebiasaan masyarakat Sunda yang menambahkan kata bantu
untuk memperkuat kata depannya. (sumber)
"Kata
'terangkanlah' sendiri bahasa Indonesia, sesuai kata 'terangkanlah' dari Opick,
kata 'eta' dari bahasa Sunda. Hampir bisa dipastikan anak yang membuat viral
video itu adalah anak yang lahir dari penutur Sunda,"
Secara
rinci Kang Hawe menjelaskan bahwa kata ‘eta’
secara harfiah artinya ‘itu’ atau kata petunjuk sesuatu. Termasuk verbal intensifiers, yaitu semacam kata
bantu penguat kata kerja di depannya yang tidak ada artinya. Contohnya ‘gek
diuk’, ‘diuk’ artinya duduk sedangkan ‘gek’ merupakan awalan yang tidak ada artinya.
"Contoh
lainnya, kalau mau pakai kata 'berdiri' dalam bahasa Sunda disebut 'nangtung'.
Sebelum ada kata 'nangtung', harus ada kata 'jung'. Jadi itu harus dihafal, itu
kebiasaan di bahasa Sunda. Di penutur bahasa Sunda selalu dipakai tidak punya
arti tapi punya fungsi," kata Kang Hawe.
Ada pertalian
budaya antara suku Jawa dan Sunda yang tidak bisa dinafikan. Misalnya panakawan
yang muncul dalam pagelaran wayang kulit
dan wayang orang di kesenian Jawa merupakan sosok yang sama di kesenian Sunda.
Hanya berbeda nama. Di kesenian Jawa panakawan bernama Semar dengan ke-3
anaknya Gareng, Petruk, Bagong sedangkan kesenian Sunda mengenal Semar, Cepot, Dawala dan Gareng.
Siapapun kreator
“eta terangkanlah”, kita bisa melihat sisi lain bangsa Indonesia yang humoris
dan agamis. Jauh dari berangasan yang sanggup mengambil nyawa orang lain.
Bangsa yang
santun, hingga menasehatipun dengan lagu. Tidak langsung tunjuk hidung dan
menuduh salah, bahkan tanpa tedeng aling-aling sanggup menyebut k … #ups ^_^.
Bandingkan
tantangan terkini di Instagram yaitu #etaterangkanlahchallenge yang mampu membuat siapapun tersenyum. Dengan
challenge buatan Rusia #BlueWhaleChallenge yang mengarahkan remaja labil untuk
bunuh diri (sumber)
Berdasarkan analisis
hashtagify.me pada 14 Agustus 2017, ada 22,7 tweet sehingga menjadi trending
topic di Twitter. Tidak saja berisi permainan kata-kata seperti:
Kenapa hakim
garis ga jadi ngangkat bendera offside-nya! #etaterangkanlah oleh
@UnitedMansion
Jika fisik
menjadi penilaian,untuk apa hati diciptakan? #etaterangkanlah oleh
@Santo_respect
Tapi juga
dimeriahkan oleh video plesetannya EXO,
Jung Yonghwa, Ultraman, Minions, Spongebob, bahkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta
presiden kita, Jokowi.
Tak percaya? Cek
saja langsung dengan tagar #etaterangkanlah di Twitter atau
#etaterangkanlahchallenge di Instagram. Dan nikmatilah hidup menjadi anak
bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
Comments