Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us
instagram.com@barliasamara


Ada yang khas di setiap Lebaran. Timeline media social dipenuhi foto keluarga yang mengucapkan Selamat Idul Fitri. Para anak gadis biasanya berbusana muslimah kembaran dengan ibunya, sedangkan anak laki-laki dengan sang bapak. Apabila diperhatikan, baju muslimah berganti gaya dari tahun ke tahun. Sedangkan model kemeja pria tetap, yaitu gaya koko. Perubahan hanya terjadi pada warna dan motif.

Sejak kapan baju koko menjadi ikonik baju Islami kaum pria? Ternyata sudah cukup lama, sejak tahun 1990. Ada kisah dibalik pemilihan baju koko, menurut sumber  pengamat budaya Tionghoa peranakan, David Kwa,mengatakan bahwa baju koko merupakan hasil akulturasi budaya antar kebudayaan Tionghoa dan masyarakat Betawi. Pendapat serupa juga dikemukakan Remy Sylado, baju koko berasal dari baju tui-khim. Nah, karena yang menggunakan adalah engkoh-engkoh  lama kelamaan pelafalan dalam bahasa Indonesia menjadi koko.

Untuk mengakhiri paceklik busana muslim kaum pria, Barli Asmara mebusana Lebaran dengan rancangannya. Bergandengan dengan Dian Pelangi, keduanya menggunakan brand “DP x BA” dan memilih tema lukisan dalam rancangan kolaborasinya. Seperti apa? Yuk kita lihat:

instagram.com@barliasmara


Terinspirasi dari bomber jacket dan kimono, Barli Asmara memberi kesan modern pada  cutting, permainan motif art yang semuanya adalah lukisan. Semua desain dikerjakan  oleh Barli Asmara sedangkan Dian Pelangi merancang treatment fabricnya.

instagram.com @barliasmara
 "Saya mengambil semua unsurnya yang alam. Mungkin kalau kita mengambil warnanya yang terang atau cerah banget, saya takut membuat suatu baju yang akhirnya tidak diminati dan dikhawatirkan laki-laki tidak begitu suka," kata Barli Asmara.Desain Barli Asmara menyiratkan modernitas perkotaan,  tidak konvensional, namun nyaman digunakan.

instagram @barliasmara


Hem-hem panjang dengan leher bulat seperti gamisnya pria, nampak modest. Barli Asmara juga memilih warna netral agar kaum pria merasa nyaman.

tempo.co


Siapa Barli Asmara? Pria berusia 38 tahun ini sudah 15 tahun malang melintang di dunia fashion. Bahkan salah satu rancangannya digunakan presiden RI, Jokowi hingga kini. Dikutip dari berita.agar.id,  Barli Asmara mengajukan rancangan beberapa waktu sebelum Jokowi dilantik sebagai presiden.
Hanya satu yang dipilih, yaitu kemeja putih dengan dua kantong di dada agar nampak bervolume. “Pak Jokowi kan agak kurus”, kata Barli. Karena kepribadiannya yang sederhana, selanjutnya Jokowi rupanya mereplika rancangan Barli untuk kemeja lainnya.



Nah ingin meniru jejak Jokowi yang terinpirasi rancangan Barli Asmara? Karena baju muslim dengan brand “DP x BA” diproduksi terbatas, nampaknya boleh juga mengambil ide rancangan Barli untuk baju lebaran Lebaran. Sebab baju rancangan seorang desainer kondang unggul pada cutting yang membuat pemakainya nyaman dan fashionable, salah satu hal yang yang tidak bisa ditiru baju KW alias tiruan






source: romo ys witokaryono

Salah satu yang saya cari kalo sedang di Jogjakarta adalah wedang uwuh. Apaan tuh wedang uwuh? Minuman sampah? Iya sih jika diterjemahin satu persatu wedang = minuman ; uwuh = sampah, jadilah minuman sampah. Padahal bukan seperti itu, mungkin karena terdiri dari banyak daun ya?

Hasil gugling disini ternyata ada drama dibalik awal mula wedang uwuh.  Kisahnya berawal dari Sultan Agung, Raja Mataram yang sedang semedi di Bukit Merak Imogiri (Bantul). Ketika malam menjelang sang raja menyuruh pengawalnya membuatkan minuman untuk menghangatkan badan. Pengawal kemudian membuatkan wedang secang dan meletakkannya di bawah pohon berdekatan dengan sang raja semedi. Yah, namanya juga dibawah pohon, berterbanganlah dedaunan dan ranting di sekitar sang raja, beberapa diantaranya masuk ke wedang secang. Malam yang gelap membuat sang raja tidak mengetahui bahwa wedangnya bercampur dengan dedaunan, ia minum dengan nikmatnya.

Esoknya sang raja meminta pengawal untuk membuat minuman sama persis dengan yang diminumnya semalam. Beliau mengatakan minuman itu sangat enak, dapat menghangatkan tubuh dan belum pernah diminumnya.
Penasaran dengan perkataan tuannya, sang pengawal mengambil bekas minuman sang raja dan terkejut mendapati banyak daun dan ranting yang tidak dia masukkan sebelumnya.
Setelah mengamati bahan-bahan tersebut, sang pengawal meracik wedang yang akhirnya menjadi minuman favorit raja Mataram.

Tentang kebenaran kisah, tentu saja wallahu a’lam bishawab, mungkin hanya sekedar dongeng menjelang tidur. Yang menarik justru kenyataan kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia ternyata bisa diracik untuk bermacam tujuan seperti makanan, obat, sandang hingga sekedar dinikmati sebagai minuman (wedang)

source : 1000macammanfaat.com

Artinya ya seperti yang saya cari di atas, hanya sekedar untuk menikmati sensasi rasanya. Ketika ternyata berkhasiat, itu nomor dua. Banyak jenis dedaunan, irisan kayu dan rimpang yang dimasukkan ke dalam wedang uwuh yaitu :  daun pala, daun kayu manis, daun cengkeh, batang cengkeh, jahe, kayu secang, kayu manis, pala, akar sere, daun sere, kapuloga dan gula batu. Wedang uwuh banyak di jual di toko makanan/oleh-oleh di Kota Jogjakarta maupun disekitarnya. Penjual online juga banyak. Kemajuan teknologi informasi membuat segalanya mudah.
Bagaimana cara membuat wedang uwuh? Gampang banget, jahe dibakar kemudian digeprek. Bersama bahan lainnya masukkan jahe ke dalam gelas dan siram air panas. Tunggu sejenak sebelum dinikmati. Boleh disaring. Saya sih langsung minum layaknya teh tubruk.

Oh iya banyak banget manfaat wedang sencang seperti  menyembuhkan batuk ringan, pegal-pegal, perut kembung dan masuk angin, menurunkan kolesterol, sebagai anti oksidan, menyegarkan badan, menghilangkan capek-capek, melancarkan aliran darah, menyembuhkan dan mencegah masuk angin, serta dapat menghangatkan badan, meningkatkan kekebalan tubuh dan memperlancar aliran darah.

Tapi kembali ke niat semula, mau mencari sensasi minum wedang secang? Mendapatkan khasiatnya? Atau keduanya? Ups pertanyaan yang ngga memerlukan jawaban  😁😁




source: www. pinkdaddy.com

Di bulan Ramadan, kaum perempuan menjalani saat-saat sibuk.  Selain harus mengurus rutinitas harian juga harus menyiapkan menu sahur dan buka puasa yang biasanya berbeda dengan hari-hari biasa. Ditambah kebutuhan untuk menambah waktu beribadah membuat kita sering mengalami kurang tidur.
Akibatnya kulit nampak kusam, berkeriput dan kehilangan elastisitasnya. Padahal penanggulangannya sangat mudah, yuk ikuti tipsnya:

1.    Minum air putih
www.pondokibu.com


Cara paling mudah dan konservatif dalam mempertahankan kekenyalan kulit wajah adalah cukup mengonsumsi air putih. Tubuh membutuhkan asupan air putih yang sayangnya sering terabaikan di bulan Ramadan. Agar tidak lupa, coba terapkan pola 242, yaitu minum 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur dan 2 gelas saat sahur.

2.    Mencuci wajah sebelum tidur

www.empatsehat.com

Walaupun badan terasa sangat lelah, jangan abaikan mencuci wajah sebelum tidur. Disitat dari suara.com/lifestyle (13/6/2016) sisa make-up dan kotoran yang tidak dibersihkan akan menyumbat pori-pori, menimbulkan masalah seperti kulit tidak brersinar, kulit bersisik, warna kulit yang tidak merata.serta jerawat.
Mencuci wajah sebelum tidur juga membantu regenerasi kulit yaitu hilangnya kulit mati di wajah dan diganti dengan kulit baru yang lebih sehat. Proses penyembuhan kulit yang rusak juga hanya dapat terjadi pada kulit yang bersih dari kotoran.

3.    Pelembab.

www.lionesseGem.com

Dikutip dari Kompas.com/Lifestyle ( 13/6/2016) Dr. Lilik Norawati, Sp KK  menganjurkan penggunaan pelembab sebagai produk perawatan kulit yang harus diprioritaskan karena manfaatnya mencegah penuaan dini. Dipakai segera sesudah mandi dan sehabis cuci muka sebab pada saat itu kulit dalam keadaan lembab, sehingga penyerapannya akan maksimal.

4.    Konsumsi buah dan sayur

www.vivianaball.com

Hindari gorengan dan ganti  dengan buah dan sayur yang relatif mudah didapat seperti mentimun. Dilansir dari liputan6.com/health (13/6/2017) mentimun segar yang ditambahkan dalam makanan membantu menghasilkan kulit bersih berkilau serta mengurangi jerawat. Kandungan silica pada mentimun meningkatkan produksi kolagen kulit, mengurangi kerut dan menjadikan kulit elastis serta awet muda.
Semua jenis sayuran dan buah bermanfaat bagi kesehatan kulit, bedanya ada yang harus direbus untuk memperoleh manfaatnya, adapula yang bisa dikonsumsi mentah. Contohnya wortel yang kaya akan beta –karoten. Mengonsumsi wortel mentah bisa membuat kulit tetap kenyal dan muda. Secangkir jus wortel juga berkhasiat membuat kulit bagus dan bersinar.

5.    Masker mentimun
www.medicinanatural.com



Mentimun tidak hanya murah harganya, penggunaanya pun sangat mudah. Cukup dengan membuat irisan tipis atau memarutnya, kita memperoleh masker mentimun yang sangat banyak khasiatnya. Dikutip dari cantikalamiah.com (13/6/2017) masker mentimun bisa mengurangi lingkaran hitam di sekitar daerah mata yang timbul karena kurangnya waktu tidur,  mengurangi bintik hitam dan mengencangkan pori-pori wajah.


Nah bagaimana? Mudah bukan? Tidak membutuhkan usaha dan waktu yang berlebih untuk memperoleh wajah cantik alami di bulan Ramadan. Karena wajah yang segar dan cantik akan menambah percaya diri sehingga apapun dapat dikerjakan dengan hasil maksimal.

bubur Kampiun


Sedang beranjangsana di Kota Bandung? di bulan Ramadan ini jangan lewatkan kesempatan menikmati kuliner dadakan di sepanjang Kota Bandung. Dikatakan dadakan karena hanya dapat ditemui  di bulan puasa. Bermodalkan meja seadanya mereka menggelar dagangan di sepanjang jalan-jalan strategis dan kawasan pemukiman.

Selain  penjual dadakan, ada pula pedagang yang mengubah barang jualannya, menyesuaikan dengan minat pembeli. Pedagang ketupat tahu misalnya menjadi pedagang kolak. Sedangkan pedagang seblak di dekat pemukiman saya tinggal , mengubah dagangannya menjadi gorengan seperti tahu isi, bala-bala/bakwan, pisang goreng dan kroket.
Seperti apa kudapan yang  mereka tawarkan? Cekidot.

gorengan

1.    Gorengan

“Siapa yang buka puasa dengan gorengan seperti saya”tanya AHY dalam salah caption Instagramnya ketika belum maju ke gelanggang pilkada DKI. Tentunya dengan tebar pesona ala AHY. Yang menarik ibu Ani Yudhoyono ikutan komen : “Jangan lupa minum air putih yang banyak”. Duh sweet memo ^^

Lha kok jadi ngomongin AHY dan memonya. Ghibah ngga ya? ^^ Tapi gorengan memang menarik untuk dibahas. Beberapa status di facebook memuji komoditas ini laris manis tanjung kimpul, membuat saya mulai memperhatikan jualan yang  menurut saya biasa-biasa saja, hingga bertemu penjual gorengan yang menyertakan sambal kacang.

“Cuma di bulan puasa saya menjual ini”, kata si teteh yang menjual gorengan dibantu suaminya. Di hari biasa, dia menjual nasi kuning. Sedangkan  khusus bulan Ramadan, dia berjualan kolak, asinan dan gorengan bersambal.

Apa saja jenis gorengan yang dijualnya? Banyak sekali, ada pisang goreng, tahu goreng, tempe goreng, cireng dan  bala-bala. Selain pisang goreng, semua gorengan boleh dicocol dulu ke sambal kacang sebelum dinikmati, dan rasanya sungguh  berubah. Hummm …. yummyyyy

asinan


2.    Asinan.

Walau merupakan daaerah asal rujak, jarang sekali menemukan penjual asinan sayuran di Kota Bandung. Tidak demikian halnya di bulan Ramadan, hampir di setiap pelosok ada penjual asinan. Bermacam sayuran seperti kol, mentimun dan buah-buahan (jambu, nenas, bengkuang) diserut atau diiris tipis-tipis kemudian direndam dalam larutan asam jawa, gula merah, cabai, cabai rawit dan kacang tanah goreng yang telah digerus.

Disajikan dengan taburan kacang merah. Rasanya? Asam, manis dan pedas yang menyegarkan,  terlebih jika disimpan dulu di lemari es.  Sayangnya kebanyakan penjual membuat asinan secara dadakan, tidak dibuat dulu sehari sebelumnya dan masuk lemari pendingin. Alasannya karena ingin menyajikan asinan yang fresh, juga lemari es mereka tidak mampu menampung asinan yang demikian banyak.

kerupuk berbumbu



3.    Kerupuk berbumbu
Jujur, saya baru mencoba jajanan ini di bulan puasa tahun ini. Semenjak tahun lalu jajanan ini sungguh menggoda. Kerupuk aci berwarna kuning yang kerap menjadi teman asinan dan kerupuk pink ngejreng  yang sering ditangkupkan pada sepiring lotek-lotek atau gado-gado, disini dinikmati dengan saus oncom. Sebetulnya agak sulit dinamakan saus karena bentuknya encer, terbuat dari bawang merah, bawang putih, cabai, cabai rawit, gula, garam, oncom yang dicincang kasar dan taburan daun bawang.

“Terserah aja cara makannya sih, bisa dicocol atau diojaykeun”, kata si teteh penjual kerupuk berbumbu. Yang dimaksud diojaykeun adalah disuruh berenang, jadi kerupuknya disuruh berenang dalam cairan saus oncom. Ah si teteh mah aya-aya wae. Penasaran dengan promosi si teteh membuat saya membeli kerupuk kuning yang dihargai Rp 1.000/buah dan kerupuk pink ngejreng Rp 1.500/2 buah.

Awalnya saya coba makan kerupuk sambil dicocol ke saus oncom. Hmm….kurang menggigit. Akhirnya saya remuk kasar (tidak terlalu kecil potongannya) hingga menjadi gunungan kerupuk di mangkok, kemudian siram saus oncom diatasnya. Nah sekarang rasanya barulah ,….. endes pisan…maknyuuss pokona mah ^^

kolak kampiun


4.    Kolak Kampiun

Nah kalau yang ini hanya ada di rumah makan Padang “Sari Bundo”. Ada 2 di Bandung yaitu di jalan Merak dan jalan Taman  Pramuka. Dikedua rumah makan itu kolak kampiun sudah bisa dibeli dan dibawa pulang sejak jam 15.00, karena mereka tidak menerima pembeli yang makan di tempat kecuali waktu Magrib, waktu berbuka puasa tiba.

Apa sih kolak kampiun yang hanya dijual di bulan Ramadan? Hasil searching menyebutkan bahwa di daerah asalnya dinamakan bubur kampiun. Merupakan kreasi nenek penjual bubur bernama Amai Zola yang mengikuti lomba kreasi membuat bubur tanpa persiapan apa-apa. Karena itu sang nenek memasukkan bubur-bubur yang tidak habis dijualnya dalam beberapa mangkok untuk dicicipi juri. Tak disangka, bubur kreasi dadakan berhasil  memenangkan perlombaan. Ketika ditanya, apa nama buburnya? Dengan spontan sang nenek menjawab bubur Kampiun (Champion), nama yang digunakan hingga kini. 

Di Kota Bandung, bubur yang terdiri dari ketan hitam, ketan putih, bubur sumsum, potongan roti, kacang hijau dan kolak ini dinamakan kolak kampiun. Mungkin  karena menonjol bentuk kolaknya ya? Entahlah, yang pasti bubur ini enak banget, bahkan gurih santannya sangat menyolok, membuat saya tidak bisa meneruskan makan makanan berat karena terlanjur kenyang.

Pastinya masih banyak kudapan khas Ramadan di Bandung yang belum saya ketahui sehingga belum masuk postingan ini. Mungkin teman-teman bisa menambahkan?


 semua foto milik pribadi



Terjemahan bebas:
Aya-aya wae : ada-ada saja

Endes pisan : enak sekali
source: detoks.co


Ramadan bulan yang dinanti. Banyak hal menyenangkan yang dapat dilakukan di bulan Ramadan. Salah satunya menyucikan hati dan membersihkan tubuh. Yang dimaksud menyucikan hati tentunya rangkaian ibadah  sholat tarawih, berdzikir berpuasa, tadarrusul Qur’an, Qiyamul lail, bersedekah, mengeluarkan zakat dan lainnya
Sedangkan membersihkan tubuh disini adalah detoksifikasi atau membuang racun dari dalam tubuh. Seperti yang dikatakan konsultan Andang Gunawan, penulis buku Food Combining, yang dilansir tempo.co (06/06/2017)  “Detoks yang betul ya puasa”.
Selanjutnya Andang menjelaskan bahwa detoksifikasi harus dilakukan ketika tubuh mulai menunjukkan gejala tidak nyaman setelah bangun tidur. Sering merasa lelah, lesu, bau napas tidak sedap, gangguan kulit dan sakit kepala yang berulang. Tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa detoksifikasi alamiah tubuh melalui keringat, urine dan feses tidak bekerja dengan benar. Penyebabnya tubuh telah terlalu lama dicekoki makanan tidak sehat.
Nah sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui, yuk berpuasa dengan benar untuk membuang racun yang tertimbun selama 11 bulan di dalam tubuh. Berikut beberapa kiat agar detoksifikasi berhasil.
1.    Mengurangi konsumsi gula
Rasullulah memberi contoh berbuka puasa dengan beberapa buah kurma. Tetapi apa yang kita praktekkan ? Ya ampun ada cendol, kolak, es campur, es lidah buaya.  Duh, semua jenis cemilan yang harus dihindari. Terlalu banyak mengonsumsi gula akan pankreas bekerja berat menghasilkan insulin. Pemanis buatan juga sebaiknya dihindari.

source : act.com

2.    Perbanyak minum air putih
Agar terhindar dari dehidrasi, tubuh membutuhkan 2 liter air putih atau kurang lebih 8 gelas. Namun jangan berlebihan. Minum terlalu banyak dalam waktu singkat akan menyebabkan pengenceran darah dan hiponatremia (kadar natrium dalam darah turun dari normal. Sebaiknya terapkan pola 242, yaitu minum 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas saat makan malam hingga menjelang tidur dan 2 gelas saat sahur.


burangin.com

3.    Minum perasan air jeruk nipis/lemon
Asam dalam jeruk nipis/lemon sangat bermanfaat untuk membuang racun dari saluran usus serta melancarkan pencernaan makan. Air jeruk juga merupakan sumber kalium yang baik untuk mengatur irama jantung dan menjaga pembuluh darah agar rileks sehingga mengurangi risiko hipertensi. Manfaat lainnya, air jeruk nipis/lemon mengandung senyawa limonoid yang terbukti membantu melawan kanker lambung, paru-paru, payudara, kulit dan usus besar.

source: indoindian.com

4.    Lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah
Alih-alih berbuka dengan camilan manis, ganti saja dengan potongan buah atau bisa juga jus buah/sayur. Kandungan seratnya membantu tubuh menghilangkan racun. Jus sayuran dan buah dipilih karena sulit menghabiskan banyak sayuran dan buah di jam-jam berbuka dan sahur.
Selain itu ada beberapa macam bahan makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian mentah, sayuran mentah dan buah-buahan yang bermanfaat sebagai  raw diet atau diet makanan mentah.



5.    Saatnya menghentikan kebiasaan yang tidak baik
Perokok dan pecandu kopi dapat menghentikan kebiasaannya untuk sementara. Karena asap rokok merupakan racun bagi tubuh. sedangkan kopi mengandung kafein yang dapat meracuni tubuh. Kebiasaan minum kopi bisa diganti dengan secangkir teh hijau yang bermanfaat karena mengandung polifenol, sejenis antioksidan yang dapat menghilangkan racun dari dalam tubuh.



6.    Berolahraga
Saat berkeringat, tubuh mengeluarkan kandungan arsenic, cadmium timbale dan merkuri. Olahraga merupakan salah satu cara sehat untuk mengeluarkan keringat dan menjaga tubuh tetap bugar.
Pilih olahraga ringan agar kebutuhan energi selama puasa tercukupi. Menurunkan sedikit kecepatan olah raga juga bisa menjadi alternatif, guna menyelesaikan pekerjaan lain yang membutuhkan energi.
Durasi olah raga bisa dipilih 3 kali seminggu, namun bukan berarti menghilangkan kebiasaan yang telah rutin 4-5 seminggu, teruskan saja. Saatnyalah yang digeser menjadi beberapa waktu sebelum  berbuka puasa agar tidak perlu khawatir capek dan tidak berenergi.



7.    Cukup tidur
Perubahan jam tidur di bulan puasa jangan dijadikan alasan untuk menambah jam tidur atau menguranginya. Tidur cukup akan membantu tubuh mengurangi racun yang terbentuk dalam tubuh, karena pada saat tidur organ-organ tubuh tidak bekerja sekeras waktu bangun.



 
source : http://bit.ly/2rWZysr
Yang dimaksud  Zero Waste Lifestyle adalah perilaku  meniru siklus alam yang berkelanjutan. Tidak ada sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah atau incinerator. Melaksanakan Zero Waste bermanfaat  menghilangkan semua pelepasan ke tanah, air atau udara yang merupakan ancaman bagi kesehatan planet, manusia, hewan atau tumbuhan.

Pernah lihat orang yang membuang sampah sembarangan? Plung, gitu aja dari balik jendela mobil , atau berjalan sambil makan trus sampahnya dibuang sembarangan?
Rasanya ingin ikut menyumpahi dengan kata: katrok!! ….. norak!! …..  Mereka pikir siapa yang harus membereskan sampah yang mereka tinggalkan? Petugas kebersihan kota? Relawan GPS (Gerakan Pungut Sampah)? Arogan sekali!  Sikap feodal yang menyebabkan masalah sampah tak pernah selesai.

Tapi kemudian saya teringat ucapan seorang sesepuh sungai Cikapundung:”Jika ada orang yang melanggar peraturan, maka kita turut berkontribusi”. Maksud perkataannya adalah jangan menyalahkan orang yang ngga paham, percuma! Tegur dan beritahu apabila memungkinkan. Level penjabat bisa bertindak lebih jauh, misalnya memasang CCTV dan memberi sanksi pembuat keonaran.

Tapi siapa kita?  ☺☺👵 👱👰👯☺☺   Tentu saja tidak memiliki kewenangan seperti itu. Jadi bagaimana kalo mulai dari diri sendiri dengan mencoba zerowaste lifestyle?

Ala bisa karena biasa, jurus apa saja yang bisa dipraktekkan?

Ini dia:


1.      Jangan tinggalkan rumah tanpa tumbler.
Tidak hanya dompet dan ponsel yang harus dibawa ketika meninggalkan rumah, tapi juga tumbler tempat air minum. Tahukah sampah yang menyumbat gorong-gorong dan mengakibatkan banjir, salah satunya berasal dari  kemasan air minum?  Baik sampah kemasan air mineral maupun minuman manis.
 Banyak orang berpikir bahwa sampah kemasan akan diambil pemulung untuk dijual dan didaur ulang. Kenyataannya hanya 30 persen yang masuk pabrik daur ulang, sisanya mengotori lahan tidur, saluran air dan bermuara di lautan. Tak heran Indonesia dinobatkan sebagai negara penyumbang sampah kedua terbesar di dunia. Duh nyumbang tuh uang atau makanan dong ya? Jangan sampah.


2.      Mulailah beralih ke saputangan.
Pernahkan terpikir bahwa jika kita influenza dan membuang ingus dengan tisu maka virusnya akan menyebar hingga tempat pembuangan akhir (TPA)?  Berbeda halnya dengan sapu tangan, karena bersifat pribadi maka seusai digunakan biasanya akan masuk tas untuk dicuci di rumah.
Dengan menggunakan sapu tangan, berarti kita juga telah menyelamatkan hektaran hutan. Sebatang pohon pinus dewasa menghasilkan  84.000 lembar kertas berukuran 21 x 28 cm. Bisa dihitung berapa banyak pohon yang harus ditebang untuk memenuhi kebutuhan 10 % penduduk Indonesia. Belum termasuk cemaran yang dihasilkan dan sumber air dan zat kimia yang harus digunakan untuk memproduksi kertas termasuk kertas tisu. Sungguh wow sekali.
Bagi penyuka drama korea mungkin masih ingat adegan Yoon Ji Hoo membantu Gem Jan Di dengan saputangannya? Nah mungkin juga atraksi serupa bisa menjadi modus pedekate ke gebetan? Ahayyy…… ^^


3.      Buatlah Post it dengan kertas bekas struk, nota pembelian dan berbagai kertas lainnya.
Sebetulnya  post it yang berasal dari kertas bekas adalah symbol bijak menggunakan ulang kertas bekas. Tentunya tindakan paperless akan lebih baik lagi,  ketika mengadakan event, peserta mengisi daftar hadir langsung ke perangkat computer.
Gerakan menghamburkan kertas akan menjadi alasan produsen kertas untuk memperluas alih fungsi hutan. Sesuatu yang tidak kita sukai bukan?


4.      Gunakan  rantang/ misting, tolak kertas pembungkus nasi.
Tahukah bahwa kertas nasi yang berwarna coklat sebetulnya berasal dari sampah kertas, kardus dan beragam kertas lainnya?  Kertas sekali pakai ini dilapisi plastik tipis sehingga seharusnya terlarang untuk  membungkus makanan yang masih panas. Dengan alasan lebih praktis, pedagang makanan memilih kertas nasi dibanding daun pisang bukan disebabkan harga. “Harganya mah sama aja, neng”, katanya.
Sebagai konsumen kita memilih cara aman dong ya? Menolak makanan tercermar yang baru terasa akibatnya setelah sekian tahun.  sungguh suatu pilihan bijak jika kita makan di tempat atau menggunakan  misting/rantang untuk membawa jajanan pulang ke rumah.


5.      Gunakan reusable bag (tas pakai ulang).
Mengapa muncul ajakan menolak kantong plastik (keresek)? Karena produsen produk plastik bukan main senang hatinya  jika konsumsi keresek sangat tinggi. Semakin banyak produksi keresek berarti menaikkan omzet penjualan yang akan berimbas pada profit.  Mereka tidak peduli sampah yang dihasilkan baru akan terurai ribuan tahun kemudian atau hanya sekedar hancur menjadi mikroplastik.   EGP kata mereka.
Jadi kuncinya adalah kita, konsumen. Mau mengikuti kemauan produsen atau memilih menyelamatkan lingkungan hidup yang begitu terbatas. Penggunaan tas pakai ulang tidak terbatas pada reusable bag yang harus kita beli. Keresek yang dimiliki juga bisa digunakan ulang untuk berbelanja. Sekarang banyak konsumen yang membawa keresek dari supermarket lain ketika berbelanja di Superindo, salah satu retail modern yang konsisten menerapkan “kantong plastik tidak gratis”

Perilaku nol sampah atau zero waste lifestyle ternyata tidak hanya berpengaruh pada pengurangan sampah yang dihasilkan tapi juga penghematan isi dompet. Kita tidak harus mengeluarkan rupiah untuk membeli minuman dalam kemasan yang ternyata menimbulkan jejak ekologis tinggi dalam mendaur ulang. Terlebih sampah plastik yang tidak di recycle ternyata berakhir di saluran air dan mengakibatkan kematian biota air.

Rasanya sepadan bukan? Perilaku nol sampah yang semula dirasa berat ternyata berdampak positif di berbagai lini. Yuk atuh mulai berjerowes, asyik lhooo .....😊😊
Newer Posts Older Posts Home

Pageviews last month

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
  • Dating in the Kitchen, Saat Paman Jatuh Cinta Pada Keponakan
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!

Featured Post

Roti Susu Kental Manis, Gampang Bikinnya Legit Rasanya

    Saya sedang mengudap roti susu kental manis (SKM), lho. Sambil ngetik tulisan ini, ada secangkir kopi kental dan seloyang roti sisir...

Categories

  • lifestyle 193
  • review 111
  • drama korea 78
  • kuliner 74
  • healthy 53
  • blogging 49
  • review kuliner 37
  • finansial 35
  • budaya 26
  • travelling 19
  • Environment 17
  • beauty 14
  • fiksi 14
  • Zero Waste Lifestyle 13
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ►  2021 (8)
    • ►  January (8)
  • ►  2020 (188)
    • ►  December (11)
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ►  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (54)
    • ►  December (4)
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ▼  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ▼  June (6)
      • Akhirnya, Ini Dia Tren Baju Muslim Pria
      • Wedang Uwuh = Minuman Sampah?
      • 5 Tips Kulit Wajah Cantik Alami di Bulan Ramadan
      • Ke Bandung? Jangan Lewatkan 4 Kuliner Khas Ramadan...
      • Detoks di Bulan Ramadan? Mengapa Tidak?
      • Zero Waste Lifestyle Ternyata Mudah Lho, Yuk Ikuti...
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
    “Kau adalah kegagalan” “Aku bahkan tak bisa membuangmu” Pernah melihat atau mendengar seorang ibu berkata begitu kejam dengan ...
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
    “Mbak, beli nasi tutug oncomnya ya?” Begitu sapaan Suzy setiap berpapasan di area Taruna Bakti Bandung, lokasi anak-anak saya dan...
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
    “Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah Azizah, tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.   Baru pulang dari tugasnya berbu...
  • 5 Rekomendasi Channel Food YouTuber Untuk Usaha Kuliner
      “Apa yang bisa membuatmu merasa happy?” Jika saya mendapat pertanyaan tersebut, jawabannya adalah ilmu/wawasan baru. Ilmu/wawasan baru...
  • Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Simak 5 Langkah Awalnya!
      Rebecca (Becky) Bloomwood dalam novel Confessions of a Shopaholic yang ditulis Sophie Kinsella, mendapat nasehat dari ayahnya: “Berhemat...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates