Kiat Sukses Memotret Makanan




Sering “ ngeces” berat lihat foto makanan?

Jika ya, kita senasib. Pingin banget bisa memotret makanan seperti itu. Beruntung di Kompasiana ada komunitas hobi jepret (Kampret) yang membuat event mingguan di grup Facebook.

Agar anggota semahir para suhu, pada Sabtu 9 Oktober 2016 silam diadakan pelatihan memotret makanan di Taman Kuliner The Spring Jakarta. Gratis. Cukup bawa badan dan kamera HP. Makan minum di pusat kuliner ini juga gratis. Senang banget kan?

Dalam kesempatan tersebut, hadir 4 suhu Kampret yaitu Harja Saputra, Arif Subagor dan Widianto H. Didiet, Rob Januar. Sungguh beruntung, jika harus bayar pasti mahal banget. Karena mereka, khususnya Widianto H. Didiet berprofesi sebagai photographer profesional.

Nah pelajaran utama dari Widianto H. Didiet, salah satu suhu yang potret makanannya sukses bikin laperrr...

Kiat utamanya adalah:
Bagaimana caranya agar bisa menghasilkan foto makanan yang membuat orang ingin memakan makanan tersebut!”

Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan foto yang dimaksud, yaitu:

  • Makanan itu sendiri. ( Bentuk makanan, warna makanan, cita rasa, tata penyajian, dan cara menyantapnya).
  • Aksesoris penunjang ( piring, sendok, gelas, pisau dan sebagainya).
  • Cahaya (cahaya alam, cahaya penunjang). Cahaya penunjang digunakan jika kesulitan memindahkan objek yang membutuhkan cahaya agar hasilnya maksimal.
  • Penting diperhatikan adalah tujuannya. Apakah kita memotret untuk medsos? Menu? Iklan? Atau blog? Karena tujuan menentukan cara eksekusinya. Apakah harus secara professional dengan menggunakan DSLR dan lightingnya, ataukah cukup kamera ponsel dengan alat bantu tertentu. Jawaban untuk kita pastinya ngeblog ya, jadi kamera ponselpun jadilah. :)


Oke, tujuan sudah, teori memotret makanan sudah, yang terakhir adalah tipsnya. Ini dia, tips memotret makanan agar tampak menggiurkan:

  1. Proporsi utama dalam menentukan komposisi: Dalam memotret makanan , komposisi dan estetika sangat diperlukan. Caranya bisa bermacam-macam, bisa menggunakan konsep pengulangan ( repetisi ), memperhitungkan angle agar makanan tampak sedap mengundang.
  2. Saat mulai memotret jangan memasukkan keseluruhan property disekitar meja tersebut. Jadi jangan kaya warung yang segala ada, sehingga bikin bingung dan ngga fokus.
  3. Makanan yang difoto harus mendominasi keseluruhan komposisi. Jika ada banyak makanan harus ditentukan makanan mana yang menjadi objek.
  4. Masukkan sedikit saja elemen atau property pendukung seperti serbet, piring, mangkok, sendok , garpu ataupun pisau.
  5. Untuk makanan yang terdiri dari dua buah piring/mangkok, utamakan yang utama dari menu tersebut. Misalnya mau memotret mi ayam, utamakan mi-nya, sedangkan mangkok kuah silakan mengantri di belakang. ^_^
  6. Untuk minuman, perhatikan pinggir gelas jangan sampai over dan terputus.

Dan yang paling penting dari yang terpenting adalah:
“Memotret adalah Seni. Seni adalah Rasa. Rasa dari tiap orang yang berbeda.”
Jadi, sepanjang apapun teorinya, kembali pada “man behind gun”. Seorang yang sehari-hari hanya menyantap mie instant, tanpa mau mengeksplorasi, yah bakal standar juga hasilnya.


Usai dapat ilmu, peserta berkuliner ria sambil mulai mempraktekan ilmu yang didapat.

Beragam menu di Taman Kuliner The Spring boleh dipesan dan difoto. Mulai dari makanan Eropa (pasta dan temen-temennya), makanan Jepang (teriyaki dan saudara saudaranya) , kelompok masakan Cina yang sudah mengindonesia seperti mi ayam, mi bakso, siomai serta makanan tradisional seperti nasi bakar jambal, bebek gawat.


Termasuk minumannya yang bakal bikin perut meledak jika mau mencoba semua. Oh iya, saya berkesempatan mencoba jus caysim untuk pertama kalinya. Ternyata enak banget. Trik agar tidak kerasa “pahang”, dengan menyampur jeruk nipis/jeruk lemon. Patut dicoba di rumah nih.

Setiap merchant di di Taman Kuliner The Spring Jakarta menempati ruang bekas kontainer. Itu lho kontainer yang digunakan untuk mengangkut barang, umumnya hasil produksi pabrik, ke toko, pasar, pelabuhan dan masih banyak lagi.

Sungguh menarik. Warna-warninya seru ketika dijepret dari atas. Merah, kuning, biru, putih, hijau. Ditambah aksesori meja kursinya yang unik karena menggunakan tong bekas berwarna-warni. Ummm…., mereka yang suka hangout pasti betah disini. Makin sore makin rame.

Usai ishoma (istirahat, sholat, makan), peserta mendapat tantangan memotret makanan dan memposting di grup Kampret. Siapa yang beruntung akan dapat hadiah. Ada ketentuan untuk kontes foto ini yaitu editing hanya sebatas cropping, selebihnya terlarang.

Berhasil? Ngga karena beberapa nampak ngeblur, warna ngga pas dan tampilan makanan kurang maknyuzzz.


Hehehe pemotretnya ngga puas apalagi juri kan? Pemenangnya mbak Icoel (Sumarti Saelan/Ketua KEB) , Rahab Ganendra, Fahmi Idris dan Yulia Rahmawati yang membuktikan bahwa hasil foto ngga harus berasal dari kamera mahal yang serba wah…wah…wah.

Yang penting hasilnya membuat orang ingin menyantapnya karena perpaduan warna, penitikberatan objek dan kelihaian cropping.

Ingin mencoba?

hasil karya pemenang, Yulia Rahmawati

18 comments

  1. MEmotret seperti ini harus rajin eksplorasi dan terus mencoba ya, Ambu. Saya ini kekurangannya satu saja: MALAS ... ya ampun, kekurangan tapi kekurangan berat ya wkwkwk makanya foto-foto saya selalu saja asal-asalan.

    Oya, yang nomor 1 di atas:
    roporsi utama dalam menentukan komposisi: Dalam memotret makanan , komposisi dan estetika sangat diperlukan. Caranya bisa bermacam-macam, bisa menggunakan konsep pengulangan ( repetisi ), memperhitungkan angle agar makanan tampak sedap mengundang.


    PENGULANGAN di sini, maksudnya bagaimana ya, Ambu?

    ReplyDelete
  2. Hihi, aku termasuk yang bisa berkali-kali ambil Poto makanan mba Maria. Dari berbagai angle biar tau mana hasil yang pas..
    Emang bener Mba, tiap orang beda "rasa" akan cara memoto..

    ReplyDelete
  3. Ini dia tutorial memfoto yg aku cari, biar aku bisa memoto dgn baik gak asal2an. Makasi ya Kak ulasannya, sangat bermanfaat 👍

    ReplyDelete
  4. Saya itu kalo ada teman yg motret makanan pake kamera DSLR, saya gak iri. Tapi kalo ada teman yg bisa bikin saya ngiler dari foto-foto makanannya yg dicekrek pake hp biasa, itu baru toppppp. Makasih sharingnya Mba Maria.

    ReplyDelete
  5. “Memotret adalah Seni. Seni adalah Rasa. Rasa dari tiap orang yang berbeda.”

    Shiaaappp :))) Quote ini sekaligus menjawab kenapa kok potoku gatoooot alias gagal total melulu. Soale sense of art-ku memang paraahh sih, Ambu :)))

    ReplyDelete
  6. Wah, Mbak, kamu tahu yng kumau. Kemarin niat mau cari tips memotret makanan yang cantik. Ternyata dibeberkan di sini. Izin save ya. Agar ga lupa.

    Eh iya, selama ini saya kurang eksplor sekitar piring. Asal banget. Kadang crop ke makanan saja tanpa terihat background karena tidak elok. Ternyata malah bagus gitu, ya.

    ReplyDelete
  7. Mantabs, perlu saya terapkan nih, saya suka bingung kl foto makanan ambil sudut pandang mana hehe

    ReplyDelete
  8. wah makin keren ambu, aku mah asal jepret aja hihih, makanya ya food photgraphy itu mahal karena menghadirkan komposisi yang pas itu susah

    ReplyDelete
  9. Wah, senengnya bisa baca artikel ini. Aku juga lagi belajar otodidak food photography. Makasih infonya mbak. ^^

    ReplyDelete
  10. kalo moto makanan ya lumayan agak sering, terutama makanan yang baru pertama kali saya icip atau yang rasanya memang endeeuss alias enak banget. teknik food photography yang dishare dalam blog ini nambah wawasanku dan jadi pengen ikutan kalo ada workshopnya deh.

    ReplyDelete
  11. Aduh keren banget ya Mbak tipsnya... Agar orang yg lihat foto makanan itu bs ikutan pingin makan juga. Syiipp, informatif sekali nih, tfs

    ReplyDelete
  12. Hasil karya pemenangnya emang bikin ngiler hahaha
    motret ini soal latihan ya Mba, semakin sering makin mahirlah

    ReplyDelete
  13. Noted Mbak. Penting banget ilmunya buat aku yang masih belajar motret makanan. Harus seribg nyoba aku. Makasih Mbak.

    ReplyDelete
  14. Nama komunitasnya unik ya "Kampret" eh tapi kalau ada komunitas kayak gitu saya juga pengen deh bisa gabung buat belajar cara memotret makanan yang bagus. Ternyata untuk memotret itu juga butuh seni ya nggak sekadar skill saja.

    ReplyDelete
  15. Wah moto kebabnya aja jadi pengen kebab mbak :) hehe. Ternyata pencahayaan penting banget yak. Tipsnya kudu dicoba nih, biar skill moto makanannya semakin bagus :)

    ReplyDelete
  16. Nah ini. Kepiawaian memotret akan sukses bikin viewer ngences, Ambu.
    And you already did it well. LANGSUNG LAPER! Hehe.

    Thanks for the tips, Ambu. ������❤️

    ReplyDelete
  17. masya Allah keren banget ini, asli pengen ilmu motret makanan, ternyata ada di sini, alhamdulillah ya. Aku ikutan lapar lihat fotonya, Mbk.

    ReplyDelete
  18. Aku jadi laparrr hahaha makasih ilmunya ya mbak

    ReplyDelete