Julukan Bandung Seribu Taman pas banget dengan Bandung.
Karena tanah secuplik kurang lebih 5 x 1
meter di jalan Surapati (depan trotoar tangki
air minum) dengan pedenya dinamakan taman. Wah mesti buka KBBI alias Kamus Buku Bahasa
Indonesia nih untuk tahu apa sih kriteria suatu lokasi dinamakan taman. Dan ternyataaa
…
ta.man
[n] (1) kebun yg ditanami dng bunga-bunga dsb (tempat bersenang-senang); (2) tempat (yg menyenangkan dsb); (3) tempat duduk pengantin perempuan (yg dihiasi dng bunga-bunga dsb)
Oh oke, ngga ada batasan ukuran ya, walau tanah se-emprit jelas ngga bisa digunakan untuk bersenang-senang. Lha mau gimana masuknya? Nginjak rumput dong? Atau sekedar dilihat sebagai tempat yang menyenangkan?
[n] (1) kebun yg ditanami dng bunga-bunga dsb (tempat bersenang-senang); (2) tempat (yg menyenangkan dsb); (3) tempat duduk pengantin perempuan (yg dihiasi dng bunga-bunga dsb)
Oh oke, ngga ada batasan ukuran ya, walau tanah se-emprit jelas ngga bisa digunakan untuk bersenang-senang. Lha mau gimana masuknya? Nginjak rumput dong? Atau sekedar dilihat sebagai tempat yang menyenangkan?
Ah, sudahlah
terserah pada yang memberi nama, yang penting area tersebut diurus daripada
terbengkelai, digunakan PKL mangkal dan berakhir kotor penuh sampah.
Sebagai kota
terpadat ke-3 di Indonesia, Kota Bandung memang membutuhkan ruang publik agar
warganya terbebas dari urban stress. Contohnya penggunaan ruang terbuka seperti jalan Saparua ini yang
sengaja ditutup dan diisi puluhan booth penjual makanan. Sehingga warga bisa
datang untuk bersantai, mengobrol sambil mencicipi makanan yang dijual
sekaligus melihat demonstrasi masak oleh para chef. Sayang, acara yang digagas
Keuken Bandung ini hanya insidentil, sementara kebutuhan warga akan ruang
publik harus selalu siap sedia. Dan jawabannya adalah taman, taman yang bisa
diakses siapapun , kapanpun dan sebisa mungkin tersebar di seluruh penjuru
kota.
Penggagas aneka
taman di Kota Bandung tentu saja Bandung Satu atau pak Ridwan Kamil yang akrab
dipanggil Pak Emil. Sebelum masuk gelanggang pilwalkot, pak Emil sudah mengidentifikasi
kebutuhan warga Kota Bandung akan ruang
berinteraksi, dipadukan dengan kepribadian warga yang someah, senang bersilaturahmi juga senang berkegiatan positif dan berkreativitas , maka taman tematik
adalah jawabannya.
Setiap taman harus
khas menunjukkan kegiatan yang berlangsung atau komunitas yang bertanggung
jawab. Lho kok komunitas harus bertanggung jawab? Ya iyalah, sebelumnya taman
indah malah menjadi tujuan gelandangan tidur, mandi dan menjemur pakaian. Diharapkan
keberadaan komunitas sebagai penanggung jawab tidak hanya membuat gelandangan
jengah, tapi komunitas juga bisa menjaga keberlangsungan kegiatan, menjaga
kerapian taman dan akhirnya tercapai ruang – ruang publik yang membantu
meningkatkan indeks kebahagiaan.
Dananya darimana? Komunitas
bisa mengumpulkan dari kantong pribadi atau mencari dana CSR (Corporate Social
Responsibility) agar taman senantiasa terawat nyaman untuk ngangenin untuk
disinggahi. Contohnya jauh sebelum
dilantik sebagai walikota Bandung, pak Emil bersama teman-teman alumninya urunan untuk mengubah Taman Tongkeng menjadi taman ramah
anak dan taraaaa ……….., inilah taman tematik pertama di kota Bandung. Oh ya, di taman Tongkeng kita bisa belajar komposting lho.
Sesudah Taman
Tongkeng, bermuncullah taman – taman lainnya seperti :
Taman Foto. Awalnya
bernama Taman Cempaka diubah menjadi taman foto karena dikelola komunitas
fotogragfi. Baik keberadaan tanaman dan kebersihann ya juga membuat kegiatan
agar taman tersebut “hidup” misalnya kopdar pecinta fotografi, dan even-even
lain yang berhubungan dengan fotografi.
Taman Lansia.
Sebetulnya Taman Lansia (Taman Lanjut
Usia) telah ada sebelum pak Emil menjabat. Mungkin ditujukan untuk para lansia
yang membutuhkan area untuk berolah raga dan melepas penat di kerindangan
pohon. Taman ini terletak di dekat Yoghurt Cisangkuy yang terkenal sehingga
sering dinamakan Taman Cisangkuy.
Tidak hanya lansia,
banyak remaja dan anak-anak yang bermain disini. Pada pergantian tahun 2014 – 2015, dibangun kolam retensi di Taman Lasia yang berfungsi
menampung air yang mengalir dari sungai untuk mencegah banjir saat musim hujan.
Taman Jomblo. Sebetulnya bernama Taman Surapati tapi terkenal dengan sebutan Taman Jomblo karena kubus tempat duduknya hanya cukup untuk satu orang. Kerennya para kubus ini bercahaya dan terkesan 'melayang' di malam hari. Sebelumnya ruang dibawah fly-over Pasupati ini hanya lahan kosong dengan tanaman hias seadanya. Sesudah didandani maka para jomblopun bisa duduk-duduk disini sambil berinternet ria karena gratis .. tis …… sayang sering lelet atau bahkan ngga ada akses.
Oh iya bersebelahan
dengan taman jomblo, ada tempat untuk bermain skateboard. Agar para jomblo bisa
menyalurkan kabisa tanpa harus ke taman lalu lintas atau di trotoar Dago yang
membahayakan mereka.
Taman
Centrum atau Taman Musik. Sebelum resmi menjadi taman , merupakan area siswa/siswi SMAN 5 duduk-duduk melepas lelah dan menyelenggarakan pensi (pentas seni) karena gedung sekolahnya bersebelahan. Nah
siapapun tahu banyak artis penyanyi ibu kota yang dulu bersekolah di SMAN5
sehingga tema musikpun dilekatkan pada taman Centrum.
Nama
Centrum diambil dari nama pemandian
Centrum di lokasi yang sama yang sudah beralih fungsi menjadi rumah makan. Peresmian
Taman Centrum pada bulan Maret 2014
menyedot banyak pengunjung dengan hadirnya beberapa band legendaris asal
Bandung seperti Java Jive dan Pure Saturday. Kini secara periodik pegelaran
musik diadakan disini, baik pemusik senior maupun yunior untuk memanfaatkan fasilitas. Bandung memang
surganya pemusik, tempat banyak talenta lahir dan tumbuh sendiri tanpa
dukungan, karena itu tak heran Bens Leo
menahbiskan Kota Bandungsebagai kiblatnya musik Indonesia.
Taman
Film Bandung. Area ini dilengkapi dengan rumput sintetis untuk menikmati film
sambil lesehan. Terdapat juga tempat duduk bertingkat yang bentuknya sangati
unik. Taman yang didominasi warna hijau ini memiliki sebuah videotron berukuran
4×8 meter. Taman ini bisa menampung hingga 500 penonton.
Kandaga
Puspa atau Taman Pustaka Bunga. Keberadaannya untuk menegaskan Bandung sebagai
Kota Kembang. Sayang karena satu dan
lain hal pengelolaannya diambil alih
pemerintah kota. Mungkin penyebabnya Taman Pustaka Bunga sekarang tak terurus, tampak tumpukan sampah
anorganik milik pemulung bertengger di area luar taman ini.
Pet
Park. Pet Park berada di jalan Cilaki tak jauh dari Taman Lansia dan Taman
Kandaga. Di dalam taman seluas 800 meter persegi ini terdapat jogging track dan
fasilitas hewan peliharaan seperti fasilitas ketangkasan hewan dan toilet
khusus sebagai antiasipasi agar taman tidak tercemar kotoran hewan peliharaan.
Taman Super Hero. Berada
diantara di Jl Bengawan dan Jl Anggrek, taman ini dulunya merupakan Taman
Anggrek. Disulap menjadi taman super
Hero, taman seluas 600 meter persegi ini menjadi destinasi favorit anak-anak. Selain berbagai
super hero impor: Spiderman, Batman dan
Superman, di dalam taman tampak super hero lokal seperti Gatotkaca dan Gundala
Putra Petir. Sungguh memanjakan warga bukan?
Taman
Persib. Dulu sering disebut Taman Ciujung atau Taman Supratman karena berada di
tepi jalan Supratman dekat SD Ciujung Kota Bandung. Di taman ini terdapat
dua buah lapangan mini dengan rumput sintetis yang masing-masing berukuran
16x26 meter, serta jaring-jaring pembatas lokasi lapangan Taman Persib. Di
bagian ujung yang menghadap markas TNI terdapat bangku-bangku taman dengan cat
berwarna merah.Selain
itu, disini tersedia pula WiFi serta museum terbuka bertemakan Persib Bandung.
Taman Persib ini didesain tidak hanya digunakan untuk bermain sepak bola, tapi
juga dapat digunakan untuk berkumpul dengan sentuhan edukasi mengenai sejarah
tim asal Jawa Barat ini. Khusus Taman Persib pengelolaannya langsung oleh Dinas
Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota BandungSayang, konsep dan
realita pelaksanaan dilapangan memang sering tidak berjalan mulus. Selalu ada
saja oknum-oknum yang herannya seolah tidak menyukai kotanya menjadi indah. Terbukti dengan
dijebolnya pagar Pet Park dan pelaksanaan kegiatan yang tidak berjalan selancar
yang diharapkan. Tapi tentunya jangan dijadikan alasan untuk mundur kebelakang,
kampanye agar warga kota menyayangi Kota Bandung harus semakin lancar
disuarakan hingga para anarkis terpinggirkan. Setuju?Sumber:Kaskusinfo bdg.,comgalamedia news.com bandung jacktour.com
iya, tujuannya supaya warga bahagia, bisa refreshing gratis ^_^
ReplyDelete