Indonesia Menuju 5 Raksasa Dunia Dengan GESID

 


Indonesia, Menuju 5 Raksasa Dunia Dengan GESID

“Beri aku 10 Pemuda niscaya akan kuguncang dunia”

Masih ingat isi pidato Bung Karno, presiden pertama NKRI yang begitu fenomenal?

Tapi …

Gimana jika ternyata 10 pemuda tersebu plongah plongoh, semasa kecil mengalami malnutrisi, sesudah remaja terkena anemia, gemar minum miras oplosan dan hobi tawuran?

Wadaw nggak banget ya?

Terlebih seperti yang dijelaskan pakar ekonomi, Faisal Basri:

“Indonesia berpotensi masuk ke 5 raksasa perekonomian dunia”

Tentunya Faisal Basri nggak mungkin asbun. Dia mengutip pernyataan World Economic Forum (WEF) yang mengambil data dari Statista, portal data yang menjadi rujukan lembaga riset seluruh dunia.

Menurut data tersebut, berdasarkan kalkulasi produk domestik bruto (PDB), pada tahun 2024 posisi 5 raksasa perekonomian dunia akan berubah. China akan menempati posisi puncak, diikuti Amerika Serikat kemudian India, Jepang dan terakhir Indonesia.

Kok bisa?

Yep, tentunya ada beberapa varian yang patut diperhitungkan. Diantaranya, PDB Indonesia harus naik 3 kali lipat,  PDB Jerman harus turun dan tentunya SDM kita harus berkualitas.

Ah susah lah, apalagi lawannya Jerman.

Nah…nah…nah…, hilangkan mental inlander. Karena menurut data itu pula,  pada tahun 2019 diam-diam Indonesia sudah menempati rangking ke – 16 dunia lho.

Level dunia gaes, bukan level Asia apalagi ASEAN.

Nah, agar semua itu nggak hanya terukur di data. Penting banget kolaborasi semua pihak untuk mewujudkannya. Sesuai yang dijelaskan Bapak Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia dalam peluncuran program GESID.

Isi:

Indonesia Masuk 5 Raksasa Dunia                

Peluncuran GESID

Edukasi Gizi dan Kesehatan Remaja

Menuju SDGs dengan GESID

sumber: Nutrisi Bangsa

Peluncuran GESID

Banyak jalan menuju Roma, banyak cara mewujudkan “Indonesia, 5 Raksasa Dunia” dan menyesuaikan gerak langkah sesuai SDGs (Sustainable Development Goals 2045) yang disepakati Indonesia.

Pada 14 Desember 2020, Danone Indonesia sesuai visinya One Planet One Health” bekerja sama dengan FEMA IPB meluncurkan GESID, singkatan dari Generasi Sehat Indonesia. Tujuannya agar remaja mendapat edukasi gizi dan kesehatan yang tepat.

Karena seperti telah disinggung di awal tulisan, Indonesia berpotensi menjadi raksasa dunia. Dilain pihak menurut data Balitbangkes 2015,  sebanyak 52,5% remaja mengalami defisensi energi berat. Konsumsi harian mereka kurang dari 70 % kebutuhan energi

Secara spesifik drg. Kartini Rustandi, M. Kes, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, membagi masalah gizi remaja sebagai berikut:

  1. Masalah gizi kurang, satu dari 4 remaja mengalami stunting.
  2. Gizi lebih, satu dari 7 remaja mengalami kelebihan berat badan.
  3. Kekurangan zat gizi mikro, salah satunya zat besi yang berdampak pada anemia dengan prevalensi 32% pada usia 15-24 tahun.

“Indonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, serta inovatif demi kemajuan bangsa. Hal tersebut hanya dapat dicapai apabila remaja sehat dan berstatus gizi baik. Hal ini juga sejalan dengan salah satu arah kebijakan dan strategi dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, melalui percepatan gizi masyarakat. Karenanya, kami sangat menghargai segala upaya kerjasama multipihak untuk memberikan edukasi gizi bagi remaja Indonesia untuk mendorong perilaku hidup sehat sehingga kebutuhan akan gizi seimbang bisa terpenuhi,” kata drg. Kartini Rustandi.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, GESID diluncurkan.  Hasil kolaborasi Danone Indonesia dengan FEMA IPB yang merangkum program dalam 3 pilar  dan terdapat dalam buku panduan GESID, yaitu:

Aku Peduli: membantu remaja untuk mengenali tubuhnya, mulai dari ciri-ciri pubertas, merawat kesehatan reproduksi, hingga tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dan bagaimana kondisi kesehatan saat mereka masih remaja ini akan memiliki dampak panjang di masa mendatang, saat mereka tumbuh dewasa dan menjadi orangtua.

Aku Sehat: memberikan pemahaman mengenai peranan gizi bagi kesehatan dan kualitas hidup, serta gizi seimbang. Remaja diajak untuk mencermati kebutuhan gizi mereka, serta berbagai permasalahan gizi yang banyak terjadi pada remaja dan bagaimana menghindari atau mengatasinya.

Aku Bertanggung Jawab: mengajak remaja memahami permasalahan sosial seperti pernikahan dini dan dampaknya. Selain itu, pilar ini juga menjelaskan proses pembentukan karakter pada remaja untuk membantu mereka membangun karakter yang positif.

Sangat lengkap bukan? Remaja tidak lagi harus browsing dan mendapatkan penjelasan yang mungkin kurang bertanggung jawab, sebab bisa menemukannya dalam buku panduan GESID.

Karena seperti yang dijelaskan Prof. Dr Ir. Sri Anna Marliyati, MSi, Ahli Gizi dan Ketua Tim Ahli Pengembang Modul “GESID”:

“Kondisi kesehatan pada usia remaja memiliki dampak jangka panjang terhadap kualitas hidup seseorang. Ketiga pilar yang tercantum dalam buku panduan GESID tidak hanya mengajarkan tentang komposisi makan yang dapat memenuhi kecukupan gizi para remaja, tetapi juga bagaimana hal itu akan memengaruhi mereka di masa mendatang dan mengajak mereka untuk bertanggung jawab atas diri mereka.”
sumber: rencanamu.id


Edukasi Gizi dan Kesehatan Remaja

Pernah merasa miris lihat jajanan anak remaja?

Duh mereka makan cilok, seblak dengan lahapnya. Atau jajan mie bakso yang dagingnya cuma secuil. Kuahnya full lemak jenuh.

Apakah mereka ngga menghitung bahwa isi jajanan hanya karbohidrat. Sementara kita tahu, agar cerdas mereka butuh protein.

Trus gimana dong? Mendatangi mereka dan menjelaskan satu persatu? Yah, belum tentu didengar, dan sampai berapa lama?

Program GESID punya cara cerdas yang efektif yaitu mengangkat duta – duta GESID. Pastinya mereka punya cara yang lebih “nyambung” dengan dunia remaja, sehingga lebih didengar. Misalnya melalui media sosial yang mereka miliki.

Salah satu duta GESID yang hadir dalam webinar adalah Sharla Martiza. Juara ajang pencarian bakat “The Voice Kids 2017” yang lahir di Jombang, 07 November 2003 ini sebelumnya sangat insecure terhadap penampilannya.

Seperti kita tahu, yang disebut cantik oleh masyarakat tradisional adalah: berparas cantik, berkulit putih, berambut panjang serta gambaran ideal lainnya. Akibatnya banyak remaja menggunakan cara-cara yang salah.

Gak heran, Tara Basro ikut turun tangan mengkampanyekan agar perempuan Indonesia mencintai tubuhnya sendiri.

Baca juga: Pesan Dari Foto Telanjang Tara Basro

Remaja perempuan/pria yang mempunyai body image negatif  akan berdampak negatif terhadap dirinya. Tidak percaya diri, harga diri yang rendah. Berlanjut terhambatnya kemampuan interpersonal, rendahnya kemampuan untuk membangun hubungan yang positif dengan remaja lainnya, serta masalah kesehatan fisik maupun mental lainnya.

Untuk memulihkannya, penting banget mempunyai body image remaja yang positif. Antara lain dengan:

  • Memahami setiap individu mempunyai penampilan fisik dan karakteristik berbeda.
  • Menghargai bentuk tubuh yang dimiliki
  • Bangga dan menerima kondisi bentuk tubuh
  • Merasa nyaman terhadap bentuk tubuh

Semua terangkum dalam buku panduan GESID. Seperti yang dikatakan Sharla Martiza:

“Buku ini sangat membantu untuk memahami tentang gizi seimbang dan bagaimana pola makan yang baik. Selain itu, banyak pengetahuan lain yang membantu aku lebih mengenali kondisi tubuhku sebagai remaja. Aku jadi sadar bahwa kita tidak perlu terpaku pada bentuk tubuh tertentu, karena setiap orang berbeda. Yang paling penting adalah kita sehat dan gizi kita tercukupi. Ini yang menurutku penting untuk disampaikan ke teman-teman.”

Dalam buku panduan GESID juga tercantum pendidikan karakter, agar remaja menatap ke depan. Jangan merisaukan hal-hal terkait body image seperti tubuh gemuk, kulit hitam dan rambut keriting.

Tentunya juga pedoman “isipiringku" acuan sajian sekali makan dari Kementerian Kesehatan yang digaungkan sejak 2017. Isi piringku menggantikan pedoman 4 sehat 5 sempurna, karena kampanye yang digaungkan sejak 1950 tersebut hanya mementingkan kandungan nutrisi tanpa memperhatikan keseimbangan jumlahnya.

Penjelasan lebih lanjut tentang program GESID, bisa klik disini  ya ....

sumber: wikipedia

Menuju SDGs dengan GESID

Sustainable Development Goals (SDGs) 2045 adalah program pembangunan dunia yang bertujuan menyejahterakan masyarakat dunia dan melestarikan alam. Terdapat 17 faktor serta 169 target yang harus tercapai pada tahun 2045. (wikipedia)

17  tujuan SGDs sebagai berikut:

  1. No Poverty (Tanpa kemiskinan)
  2. Zero Hunger (Tanpa kelaparan)
  3. Good Health and Well-being (Hidup sehat dan sejahtera)
  4. Quality Education (Pendidikan berkualitas)
  5. Gender Equality (Kesetaraan gender)
  6. Clean Water and Sanitation (Air dan sanitasi bersih)
  7. Affordable and Clean Energy (Energi bersih dan terjangkau)
  8. Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi)
  9. Industri, Innovation and Infrastructure (Industri, inovasi, dan infrastruktur)
  10. Reduced Inequalities (Berkurangnya kesenjangan)
  11. Sustainable Cities and Communities (Kota dan komunitas berkelanjutan)
  12. Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab)
  13. Climate Action (Penanganan perubahan iklim)
  14. Life Below Water (Ekosistem laut)
  15. Life on Land (Ekosistem darat)
  16. Peace, Justice and Strong Institutions (Perdamaian, keadilan, dan institusi kuat)
  17. Partnerships for The Goals (Kemitraan untuk mencapai tujuan)

Banyak tujuan bisa tercapai dengan diimplementasikannya GESID. Remaja yang sehat, cerdas dan penuh inovasi pastinya di masa depan tidak akan mengalami kemiskinan serta kelaparan.

Mereka justru mampu menyejahterakan anggota masyarakat lain setelah menempuh pendidikan berkualitas dan menjalani hidup sehat sejahtera, serta kiprah lainnya.

Jika sudah demikian, bukankah orasi Bung Karno dapat terwujud? Yaitu pemuda/i Indonesia yang mengguncang dunia.

Semoga!

Baca juga: Kabut Peradaban dan 3 Tips Berkomunikasi Dengan Gen Z

 

 

20 comments

  1. Kalau semua remaja ikut Program GESID terus ikutan jadi dutanya pasti lbih keren ya menghasilkan Remaja yang sehat, cerdas dan penuh inovasi utk di masa depan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju mbak, ada gap antara pengetahuan yang harus dimiliki dengan realita

      Delete
  2. Stunting di negara kita terjadi seakan tiada habisnya ya. Kalau remaja2 ini bisa kejadian juga, bisa jadi karena pola makan dan gaya hidup yg kurang terjaga. Apalagi zaman now banyak makanan kekinian yg terkadang ada bahan dan bumbu2 yg kurang menyehatkan hhmm... 😅

    ReplyDelete
  3. Semoga program GESID ini berjalan dengan baik, dan berhasil membawa Indonesia menjadi 5 raksasa dunia. Semoga saja di saat para pemuda2 hebat kita mengguncang dunia, kita masih diberi umur panjang dan dapat menyaksikannya.

    ReplyDelete
  4. Wah aku baru tahu program GESID, semoga banyak remaja yang makin memahami body goalnya. Enggak terpaku pada body cantik, tapi juga lebih mementingkan karakter diri yang baik, yang kelak menjadi pemimpin bangsa dan dihargai masyarakat dunia

    ReplyDelete
  5. Ambu oh ambu...aku ngakak, padahal baru baca pembukaannya aja. "Gimana jika 10 pemuda itu plongah-plongoh...." Anyway iya dari kecil memang kita sebagai orang tua harus sadar tentang pemberian gizi pada anak. Karena itu akan berpengaruh ketika mereka besar.Semoga GESID ini berjalan dengan lancar

    ReplyDelete
  6. Keren banget ya program GESID ini. Bikin para remaja melek gizi. Dan gak cuma buat mereka saja, tetapi juga untuk jadi agen perubahan bagi lingkungannya. Semoga akan semakin banyak nih yang terlibat.

    ReplyDelete
  7. Semoga program GESID ini menjangkau semua anak dan remaja Indonesia dan tumbuh menjadi pemuda dan pemudi yang nutrisinya terpenuhi dan ditunjang kepribadian yg baik, sehingga meneruskan cita2 pendiri bangsa.

    ReplyDelete
  8. Pengetahuan yang sangat bermanfaat jika bisa langsung disosialisasikan ke generasi penerus bangsa. Road show ke berbagai sekolah hingga universitas tampaknya bahkan lebih efisien dan efektif.

    Penyampaian ide dan point of achievementnya akan lebih tersampaikan. Disamping tentu saja lewat media daring

    ReplyDelete
  9. Penting banget lah ini, kalo mau jadi negara adidaya di kancah global, start dengan kualitas generasi mudanya dan dimulai dengan gizi yang terbaik pastinya kan, semoga program Gesid ini bisa menjangkau seluruh pelosok negeri biar merata semuanya

    ReplyDelete
  10. Indonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, serta inovatif demi kemajuan bangsa. Hal tersebut hanya dapat dicapai apabila remaja sehat dan berstatus gizi baik. Hal ini juga sejalan dengan salah satu arah kebijakan dan strategi dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, melalui percepatan gizi masyarakat.

    Gizi baik memang harus trus menerus diusahakan ya. dengan gizi dan nutrisi yg optimal, anak2 dan remaja kita siap tumbuh jadi generasi masa depan Indonesia yg kuat dan membanggakan!

    ReplyDelete
  11. Aku baru tahu program GESID ini, mba. Semoga semakin banyak remaja yang makin paham hal ini ya.
    Lebih fokus ke arakter diri yang lebih baik.

    ReplyDelete
  12. Selalu inovatif program yang digagas Danone. Sebagai wujud visi One Earth One Health, GESID atau Generasi Sehat Indonesia semoga betul-betul memberikan edukasi kepada generasi muda tentang gizi dan kesehatan yang tepat. Jangan sampai anak-anak kekurangan gizi atau dapat gizi yang tak seimbang yang berdampak pada menurunnya kemampuan kognitif mereka sehingga ga bisa bersaing dengan bangsa lain.

    ReplyDelete
  13. Masa remaja adalah masa-masa yang indah, kalau masa tersebut di bareng dengan kegiatan positif seperti Gesid maka indah juga dunia.

    Di masa remaja edukasi dan tuntunan teramat penting buat masa depan mereka

    ReplyDelete
  14. Supaya tercapainya program GESID secara maksimal memang dibutuhkan support dari berbagai pihak. Semoga sosialisasi program Gesid ini berjalan lancar dan para anak muda mau membaca buku panduan tentang Gesid

    ReplyDelete
  15. Saya baru tahu fakta ini bahwa Indonesia bisa masuk daftar 5 raksasa dunia, semoga bisa terwujud ya aamiin YRA.

    ReplyDelete
  16. mantap juga ya! tapi balik lagi ke ortunya sih. kalo ortu masih mental inlander ya susah juga. anak2 masih dibesarkan dg mitos, jdnya kurang gizi, dan karakternya gak banget. insyaallah Indonesia ke depan lebih baik, aamiin.

    ReplyDelete
  17. Berbicara soal gizi... Permasalahan gizi ini cukup kompleks kan ya kak? Kemiskinan pun bisa dibilang bukan hanya soal siapa yang kurang usaha dan siapa yang bukan, kemiskinan dapat terjadi karena struktural, karena sistem. Semoga Indonesia terus berbenah dan bersama bergotong royong menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera. Rakyatnya saja yang usaha, gak bisa. Pemerintahnya saja yang usaha, juga gak bisa. Stunting-gizi-daya imun-pendidikan/kecerdasan-produktivitas adalah bak lingkaran setan yang harus diputus rantainya.

    ReplyDelete
  18. Wah kak kebetulan banget aku jg ada program di sini namanya posyandu remaja. Ngga hanya kesehatan tapi juga memantau gizi dan psikologinyaa. Gesid bisa ngga ya bersinergi dengan kita?penasaran sama program 1 ini

    ReplyDelete
  19. Panduan yang bagus untuk menghadapi dan edukasi anak remaja.
    Kini pertumbuhan harus seiring dengan ilmu pengasuhan orangtua yang harus senantiasa di updating.
    Semoga program GESID terus meningkatkan awarness orangtua dan remaja.

    ReplyDelete