Royal Kashimura Shabu, Resto Syar'i nan Cozy di Pusat Kota Bandung


Syar’i? Apa maksudnya?

Gini lho, umumnya kuliner kan hanya mencantumkan halal, tapi ternyata belum cukup. Makan makanan halal harusnya di tempat yang sesuai aturan yang ditaati Umat Islam . Tersedia tempat salat yang manusiawi. Restonya ngga berdampingan dengan resto non halal yang bikin risih, dan seterusnya.

Pembeli adalah raja bukan? Udah saatnya memperhatikan kebutuhan pembeli. Jangan asal berbisnis. Untung gede dengan mengorbankan banyak hal.

Syar’i atau kerap disebut syariah, akhir-akhir ini sering diterapkan dalam bisnis pariwisata, pastinya termasuk kuliner. Kurang lebih maksudnya adalah suatu usaha yang menjalankan bisnis sesuai syariah, sesuai petunjuk yang ditetapkan Agama Islam. Tolong koreksi jika saya salah ya? ^_^

Beberapa jenis masakan seperti Korean Food dan Japanese Food yang kini sedang digandrungi berpotensi melanggar aturan agama. Walau daging yang digunakan halal, bukan babi.  Kok bisa? Salah satunya karena ada campuran sake dan mirin dalam saus nya.

Seperti kita ketahui:
Sake (; diucapkan "sɑ.kɛ" "SA-KE") adalah sebuah minuman beralkohol dari Jepang yang berasal dari hasil fermentasi beras. Sering juga disebut dengan istilah anggur beras.
Mirin (味醂, みりん)adalah bumbu dapur untuk masakan Jepang berupa minuman beralkohol berwarna kuning, berasa manis, mengandung gula sebanyak 40%-50% dan alkohol sekitar 14%.
(sumber: wikipedia)
Untuk mendapatkan rasa yang mirip dengan sake dan mirin, beberapa chef resto mempelajari dan menemukan racikan yang mirip, terbuat dari apel, jahe, garlic dan beberapa rempah lain. Pastinya ngga bisa sama banget, karena setiap bahan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Tapi siapa yang peduli dengan sedikit perbedaan jika makanan yang disantap terjamin halalnya bukan? Terlebih situasinya mendukung banget.
Nah, konsep kenyamanan menyantap masakan halal dengan lingkungan yang syar’i inilah yang terasa banget ketika saya berkunjung ke Royal Kashimura,  Jalan Lombok 45 Bandung.

Disini ngga menerima kartu kredit, karena credit card identik dengan riba bukan? Pengunjung yang sedang bersenda gurau dengan kerabat/rekannya, nampak berpakaian santun. Paling tidak ketika saya kesana, nggak terlihat pengunjung bercelana pendek dengan tank top dan dada terbuka, hal yang mungkin banget terjadi ketika produk wisata sudah masuk tataran global.

Selain konsep syariah dan halal, apalagi yang bikin saya betah dan pingin bawa keluarga besar saya kesini?

Ini dia:

Cozy dan Instagramable
Mungkin sudah merupakan keharusan jika kini pemilik resto menyediakan spot-spot yang instagramable. Mulai dari menjejakkan kaki di pintu resto hingga mengelilingi resto Royal Kashimura, pengunjung disuguhi pemandangan yang cantik. Bisa untuk selfie welfie sepuasnya. Sambil bilang:

“Aku sedang BBQ-an di Royal Kashimura lho”.  :D

Selain instagramable juga cozy. Nyaman banget kulineran di sini. Mungkin karena banyak resto Japanese Food dan Korean Food menempati ruangan sempit yang bikin pengab ya?

Disini kamu bisa loncat-loncatan sepuasnya. Asal ngga malu sih :D  :D


Ruangan Luas
Butuh ruangan untuk meeting, reunian, pesta atau kebutuhan akan ruangan luas lainnya? Tersedia di lantai 2 resto Royal Kashimura. Dulu, saya dan teman-teman Majelis Taklim Az Zahra, kerap menggelar pengajian disini. Sekitar 100 orang dapat duduk dengan leluasa.

Di lantai 1 tak kurang luasnya sih. Saya melihat beberapa kelompok pengunjung sedang bersenda gurau sambil menyantap BBQ, setiap kelompok kurang lebih 10 orang.

Jadi bisa seluruh ruangan digunakan, mungkin bisa menampung 200 lebih pengunjung. Bisa untuk resepsi pernikahan ya? Sayang saya lupa menanyakan. Padahal lokasinya yang strategis pasti disukai mereka yang ingin menggelar event tak terlupakan ini.


Sejuk dengan Penghijauan dan Area Bermain
Segmen family rupanya dibidik Royal Kashimura. Terbukti adanya ruang bermain dan kursi-kursi makan khusus anak balita.

Beberapa resto Japanese Food dan Korean Food nggak memiliki area ini, hanya kotak-kotak lesehan yang bikin anak-anak tak nyaman. Imbasnya orang tua jadi bingung, nggak bisa menikmati lezatnya makanan.

Beberapa sudut dengan konsep saung,  yang sejuk karena penghijauan, bisa dipilih keluarga yang pingin BBQ sambil tetap memperhatikan anak-anaknya bermain.

Dan tak kalah mengasyikkan adalah mushola yang luas dengan mukena yang harum, bikin kamu lupa sedang salat di resto. Bahagia banget salat di tempat seperti ini. Salatnya jadi khusyuk.


All You Can Eat yang Laziz
Cara memasak apa yang tertua di dunia? Yes, babakaran alias BBQ. Cara masak paling kuno namun jadi kekinian karena boomingnya Korean Drama.

Sebetulnya sih, Japanese Food dan Korean Food udah masuk sekitar tahun 1990. Hehehe baru lahir ya? Waktu itu saya udah BBQ-an dengan teman kantor di resto Korean Food. Ditraktir direktur atau selevel manager yang sedang mengadakan pesta ulang tahun atau perayaan lainnya.

Harganya tentu saja selangit. Beda dengan sekarang, resto Japanese Food dan Korean Food berlomba menyajikan menu BBQ dengan beragam sauce dan bahan nya. Mulai dari ayam, seafood, beef dan tentu saja sayuran yang khas, yang cuma dimiliki resto tersebut.

Resto Royal Kashimura mulai membuaka gerainya tahun 2018, dan kini menggebrak tahun 2019 dengan harga yang lebih terjangkau, hanya Rp 110.000 sudah termasuk pajak dan aneka charge, kamu sudah bisa makan sepuasnya. All You Can Eat.

Bikin bingung mau pilih apa. Ketika masuk area, berbagai sajian ayam dalam piring saji, semua sudah dibumbui/marinated. Ada sate ayam dengan bawang, sate ayam dengan jamur, potongan fillet ayam yang telah dimarinasi.

Kemudian beef dengan berbagai bumbu sauce, seperti sauce tare, BBQ dan jenghis khan. Saus Jenghiskhan ini yang bikin lidah berdecap dengan asyiknya, enak bangetttt ...#lekker

Tapi yang paling bikin pingin lagi dan lagi adalah beef roll enoki, yaitu lembaran beef yang menggulung jamur enoki dengan cantiknya. Begitu dibakar dan disantap, duh meleleh dilidah. Rasanya juara!

Seafoodnya juga dong, seperti cumi-cumi yang diiris melingkar dan dibumbui, serta udang. Semua bahan termasuk jamur dan labu kuning dibakar sambil ngobrol ngalor ngidul, duh sedap nian.

Oh iya adanya pumpkin/labu kuning dalam piring saji bikin terperangah. Enak gitu? Rasanya kok nggak pernah lihat labu dibakar di Korean Drama. :D  :D Hihihi. Ternyata enak banget lho. Labu kuning kan manis, berpadu gurihnya daging, asam manis sauce dan kimchi, duh bikin kamu malas bangun. Pingin lagi dan lagi.

Sayang cuma punya satu perut. :D :D  

Appetizer dan dessert Royal Kashimura juga recommended banget. Ada bala-bala khas Urang Sunda yang diberi bumbu Korea Food seperti soybean paste, wijen dan cuka.

Kemudian karage yang khas Royal Kashimura, asinan yang omaygat enak banget kuah pedasnya, serta salad dan tiramisu.

Jangan mikir diet kalo kamu mau bersantap di Royal Kashimura deh, bakal rugi! Mau makan takut melanggar diet, nggak makan kok terimpi-impi .... :D  :D

Gimana? Udah ikutan ngeces karena serasa ikut BBQ-an? :D Hihihi terus terang saya nulis postingan ini sambil bolak balik menelan ludah, teringat beef berbumbu yang meleleh di lidah. Enak banget. :D

Makanannya laziz, lokasinya strategis, suasananya cozy dan yang terpenting menerapkan prinsip syariah, bikin saya nggak bingung lagi cari tempat BBQ an. Karena makan ngga boleh asal makan. Agar makanan bisa bermanfaat bagi tubuh.

Setuju?

Royal Kashimura Shabu
Alamat: Jl. Lombok No.45, Citarum, Kota Bandung
Buka: Jam 11.00 AM – 11.00 PM
Libur : Hanya hari besar Umat Islam
Telepon: (022) 4261669

Thank you very much untuk Astri Novia dan Linda Nur Muhaimin atas  penggunaan model dan foto-fotonya. Jazakallah khairan.

12 comments

  1. Naaaaah, benarrrr banget Mba Maria. Saya pun sering ingatkan teman-teman saya, misalnya yang beli aneka ramen di Aeon Mall misalnya. Itu di sana gak satu pun ramennya yg halal, karena pasti pakai mirin. Saya pribadi sudah diingatkan sama salah satu pegawainya di depan. Selama ini orang santai makan ramen asal gak pakai daging babi. Padahal ada komponen yang tidak halal lainnya. Saya senang banget nih direkomendasikan Mba Maria restoran Jepang Royal Kashimura ini. Bisa lah ini dijajal kapan-kapan kalo ada di kota yang sama.

    ReplyDelete
  2. Ambuuu ... Kalau ke Bandung saya mau ah mampir kemari. Beneran, dari tadi kerongkongan clegak cleguk terus, hahaha ...

    Soal syari' nggaknya suatu restoran, duh saya baru kepikiran juga, sih. Halal nggak kan bukan cuma dagingnya, ya. Turunannya itu banyak sekali. Memang sih, enaknya tuh makan di resto yang menyediakan musholla bersih, luas, dan nyaman.

    ReplyDelete
  3. Omoo.. bikin ngiler banget ini. Pastinya di sini terjamin banget ya mbak ke Halal-an nya, sampai-sampai cara pembayarannya pun diperhatikan betul sesuai dengan syariat Islam ❤️ betul, di beberapa resto Japanese atau Korean Food ada yg masih menggunakan bahan2 pelengkap yg sebenarnya dilarang dalam Islam.

    Wah, seandainya deket, udah cuss ini... 😍

    ReplyDelete
  4. Pernah makan di sini. Memang enak-enak. Cuma sayangnya aku alergi banyak macam seafood :D

    ReplyDelete
  5. kalau ada mushola yg lapang dg mukena yg harum, jd tenang ya. saya nih kalau ke tempat bbq an selalu buru2 takut waktu sholat habis, huhu. kalau di sini mah bs santai, perut kenyang hati senang

    ReplyDelete
  6. Yhaaa, aku belum pernah diajakin ke sini ama sodara2ku yg di BDG.
    Thn lalu pas ke BDG aku ke zukisuki yang di Paris van Java, udah ngiler berharap ada BBQ, eh, ternyata suki doang :D
    Ya sutralaahh, kapan2 aku mauukk ke BDG dan kulineran di mari :D

    ReplyDelete
  7. Setuju bgt..
    Saya suka shabu shabu, nanti kl ke Bandung, moga bisa kemari hehe

    ReplyDelete
  8. Bener2 sampai nelan ludah membayangkan tempat makan yang nyaman, makan dengan perasaan yakin akan apa saja yg disuap, ditambah suasana yg syari', bakal betah BBQ lama-lama di sana sepertinya Ambu. Kalo ke Bandung, kudu mampir sini nih.

    ReplyDelete
  9. Kuliner menggunakan panduan ibadah itu memang baik, halal dan syari dua sisi tidak bisa dipisahkan.

    ReplyDelete
  10. Pagi-pagi baca cerita Ambu jadi ingin bbq-an aku. Duh makanannya bikin mupeengg. Memang benar mbak, kalau kita makan di resto manapun kalau bisa cari yang nyaman terutama ada fasilitas untuk sholat ya.

    ReplyDelete
  11. Nyaman banget ya restonya, luas sampai bisa muat buat pengajian 100 orang. Area bermain anak nih membantu banget, jadi orang tua bisa gantian makan dengan tenang sementara anak-anak bermain.

    ReplyDelete
  12. wah betul mbak.. makan-makanan produk luar akan lebih terasa nyaman jika ada label halal dan berkonsep syar'i.
    Yaa.. dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. walau jenis makanannya dari luar, tapi di sini mayoritas muslim.. jadi kenyamanan kita untuk makan memang harus lebih diperhatikan. dan itu juga sebagai sebuah daya tarik bagi calon pembeli.

    ReplyDelete