Percikan Iman, Memercik Kalbu Menuju Kedamaian Hati

source: istockphoto.com


Mengapa Islam melarang umatnya memakai bulu mata palsu? Karena Allah menciptakan bulu mata untuk melindungi fungsi mata. Menjadi barikade penghalang tetesan air, debu dan pengganggu mata lain yang akan mengganggu bola mata.
Demikian juga alis, memiliki fungsi melindungi panca indra. Itulah sebabnya kedua jenis rambut/bulu  ini, yaitu  alis dan bulu mata, tidak pernah memanjang seperti halnya rambut pada kepala manusia. Umat Islam dilarang mencukur habis alis dan bulu mata.  Karena tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia
Pernah mendengar tausiah tersebut di atas? Saya mendengarnya melalui  aplikasi Percikan Iman, aplikasi yang saya pantengin melalui earphone. Dan menjadi satu-satunya aplikasi di bulan Ramadan,  selain whatsapp dan medsos.  Yang disebut terakhir ini wajib penggunaannya,  karena berhubungan dengan pekerjaan saya sebagai blogger dan sosial worker.

source: instagram.com/percikanimanonline

Awal mula perkenalan
Sebetulnya belum lama saya menggunakan aplikasi dengan bantuan earphone. Sebagai pengguna smartphone, saya benar-benar “lempeng”. Ngga pernah menggunakan untuk gaming dan hiburan. Hanya untuk bekerja. Aplikasinya standar semua.

Hingga suatu hari saya mendapat “serangan” tak terduga. Setiap  melakukan aktivitas, apapun itu,  telinga saya mendengar  lagu-lagu rohani agama Katolik. Agama saya dulu. Nggak tau dari mana, karena kanan dan kiri rumah kosong.  Membuat saya ingin bersenandung.

Serem kan? Sudah sekitar 20 tahun saya menjadi mualaf,  kok baru sekarang saya “dihantui” lagu-lagu gereja.

Beruntung waktu itu saya sedang mendapat terapi dari seorang psikiater dan seorang  psikolog menyangkut masalah KDRT yang saya alami, sehingga bisa curhat.  Ternyata beda banget penanganannya ya? Psikiater dengan segera memberikan resep obat. Saya menderita skizofrenia katanya. Lha kok serem? Saya nggak mengalami gejala skizofrenia seperti di artikel-artikel kesehatanm, lho.

Untunglah jawaban psikolog lebih arif.  “Ibu menderita depresi”, katanya. “Banyak hal terjadi ketika seseorang mengalami tekanan berat. Salah satunya menjadi teringat kenangan yang membahagiakan. Semacam pelepasan atas tekanan yang menyedihkan”.

Solusinya kata psikolog yang cantik dan baik hati ini, adalah mendengarkan lagu-lagu dan dakwah melalui headset atau earphone. Jadi setiap langkah kehidupan, selain ketika membersihkan tubuh salat dan tidur, earphone tak pernah lepas dari telinga saya.

Khusus di bulan Ramadan saya hanya mendengar aplikasi Percikan Iman. Meninggalkan aplikasi “Spotify” , “Joox” dan aplikasi hiburan lain.

source: instagram.com/percikanimanonline

Mengapa Memilih Percikan Iman?
Percikan Iman merupakan nama pusat dakwah yang digawangi Ustaz Aam Amirudin. Saya mengenalnya sejak tahun 2009 karena lokasi dakwah hariannya tidak jauh dari sekolah anak-anak saya, Taruna Bakti.

Pada waktu itu,  saya harus berlari-lari pada pagi hari agar bisa duduk di baris terdepan dan mudah berinteraksi dengan pak Aam, begitu saya memanggilnya, Karena 20 tahun saya lewati sebagai mualaf, baru kali itulah saya mendapat penjelasan panjang lebar mengenai Islam.

Pak Aam tidak sekedar memberi  tausiah mengenai surga dan neraka yang bikin pendengarnya takut mati. Namun memberi penjelasan bagaimana cara  berperilaku sebagai muslim yang benar. Sehingga surga menjadi semacam hadiah yang diberikan Allah atas ketaatan sebagai muslim.

Salah satu ajarannya, yang sedang saya dengarkan sambil menulis postingan ini adalah cara menjadi muslim produktif.  Seorang muslim produktif harus memiliki beberapa ciri, diantaranya:
  • Kerja keras
  • Itqan (profesional) yaitu tekun, rapih dan teliti
  • Menjadi pembelajar, dst ...

Di setiap nomor , misalnya bab Itqan, ustaz Aam akan menjelaskan pengertian Itqan termasuk contohnya,  tak lupa menyertakan ayat suci Al Quran dan hadis nabi Muhamad SAW yang berhubungan.
Secara garis besar ada 3 bahasan utama:
  • Mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya, seperti: Sudah benarkah salatku? Dahsyatnya Kekuatan Istighfar? Membedah Rahasia Salat Subuh? dan lainnya.
  • Mengenai hubungan manusia dengan manusia, seperti bolehkah mengucapkan selamat pada umat beda agama, mengenai hubungan dengan orang tua. Melalui tausiah pak Aam, saya baru tahu bahwa dosa pada orang tua merupakan dosa paling berat. Nampaknya semua orang tau ya? Tapi toh masih banyak yang menelantarkan orang tuanya.
  • Mengenai hubungan manusia dengan alam. Seperti bagaimana menjaga kebersihan membuang sampah secara benar.

Mantep kan? Terlebih pembahasannya diungkapkan dengan kalimat  yang cair sehingga mudah dimengerti. Terkadang menggunakan contoh, agar pendengar semakin paham. Jika mau bertanya bisa kirim email.  Akan dibahas  melalui siaran radio Oz pukul 05.00 – 06.00 AM, yang juga bisa didengar melalui aplikasi Percikan Iman.

Jadi memang ada alasan panjang lebar mengapa saya memilih Percikan Iman. Dan aplikasinya merupakan terobosan digital  agar umat Islam tercerahkan dengan mudah. Nggak ribet seperti dulu lagi, harus lari-lari di pagi hari agar bisa mendengar tausiah pak Aam.  
Tapiii .... mereka yang datang ke lokasi mendapat pahala lebih banyak pastinya.

source: instagram.com/percikanimanonline

Siapakah Ustaz Aam Amirudin?
Walau sama-sama  berasal dari Bandung, pak Aam bukan sosok  media darling seperti Aa Gym. Tapi pak Aam nampaknya nggak merasa perlu berpoligami seperti Aa Gym,  untuk menjelaskan pada umat yang bertanya mengenai poligami.

Bukan nyalahin poligaminya lho ya, karena poligami nggak dilarang agama Islam.  Namun Aa Gym dalam salah satu penjelasannya mengatakan bahwa ybs berpoligami agar bisa menjawab pertanyaan umat.

Ah, kenapa jadi ngebahas Aa Gym, ya?
Beda segmen mungkin ya dengan Aa Gym? Karena nggak hanya ceramah agama, pak Aam juga produktif menerbitkan buku:
  • Tafsir Kontemporer Juz ‘Amma (3 jilid) (Terbit thn. 2004, 956 hal.)
  • Bedah Masalah Kontemporer (2 jilid) (Terbit thn. 2005, 542 hal.)
  • Dzikir Orang-Orang Sukses (Terbit thn. 2008, 250 hal.)
  • Kunci Sukses Meraih Cinta Illahi (Terbit tahun 2008 , 240)
  • Sudah Benarkah Shalatku? (Terbit tahun 2008, setebal 274)
  • Melangkah ke Surga dengan Shalat Sunat (Terbit tahun 2009, 160 hal)
  • Ketika Shofie Bertanya (Buku For Teenager) (Terbit 2005, 172 hal.)
  • Menelanjangi Strategi Jin (Terbit 2005, 200 hal.)
  • Doa Orang-Orang Sukses (Terbit 2004, 128 hal.)
  • Seks Tak Sekadar Birahi-ditulis bersama dr. Hanny Ronosulistyo- (Terbit 2005, 216 hal.)
  • Kehamilan yang Didamba-ditulis bersama dr. Hanny Ronosulistyo- (Terbit 2007, 132 hal.)
  • Cinta dan Seks Rumah Tangga Muslim – ditulis bersama dr. Untung Sentosa-(Terbit 2006, 226 hal)
  • Anak Anda bertanya Seks? -ditulis bersama Dra. Alfa Handayani-(Terbit 2008, 160 hal.)
  • Membingkai Surga Dalam Rumah Tangga-ditulis bersama Priyatna Muhlis-(Terbit 2006, 194 hal.)
  • InsyaAllah Sakinah (Terbit 2015)
  • Al Qur’an Al Muasir (Terbit 2014)

Yang terakhir ini kitab AL Quran kontemporer yang disusun sendiri oleh pak Aam. Tentu bersama teamnya. Tapi penulis intinya pak Aam sendiri.

source: instagram.com/percikanimanonline

Mungkin nggak salah jika saya membandingkan pak Aam Amirudin dengan Profesor Quraish Shihab. Bahkan bisa dikatakan pak Aam berpotensi sebagai penerus Quraish Shihab. Seorang pemberi tausiah agama yang juga  intelektual.  Penghargaan profesor bagi pak Aam yang juga dosen, hanya menunggu waktu.

Latar belakang pendidikannya bisa dilihat dari  laman  Percikan Iman.
  • Pada tahun 1984, hijrah ke Jakarta untuk menimba ilmu di Ma’had Ta’lim Lughah Al-Arabiyyah (Sekolah milik kedutaan Saudi Arabia).
  • Tahun 1986, mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Saudi Arabia untuk menekuni bidang Islamic Studies di International Islamic Educational Institute.
  • Tahun 1991-1995, menekuni bidang ilmu Public Relations di Fakultas Ilmu Komunikasi UNISBA.
  • Mei 2004, Menamatkan program Magister Sains (M.Si) Bidang Kajian Utama Ilmu Komunikasi di Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran, bidang kajian utama Ilmu Komunikasi.
  • September 2009, menamatkan program Doktor Konsentrasi Ilmu Komunikasi dengan yudisium Cumlaude dari Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung.

Nggak heran bahasannya mengenai agama Islam amat bergizi ya? Karena itu ketika Pilpres 2014 banyak ustaz di Bandung yang ikut-ikutan bicara, saya nggak tertarik. Bahkan ada ustaz yang mengharamkan untuk memilih salah satu calon. Kok gampang banget bikin statement haram ya?

 Saya beruntung, pak Aam nggak ikut-ikutan heboh ngasih statement. Di akhir masa pilpres barulah pak Aam memberikan pendapat, agar umat Islam menerima apapun yang telah diumumkan KPU,  dan menghormati pemimpin yang telah ditetapkan. Sejuk banget ya? 

Seorang ustaz sejatinya adalah seorang guru bukan? Nggak elok jika sosoknya bukan memersatukan umat tapi malah memecah belah. Sudah seharusnya tausiahnya menyebar kedamaian, bukan kebencian dan permusuhan.

source: google play store

Jadi yuk download percikan iman. Saya sih mengunduh aplikasi Radio FM dulu karena awalnya hanya mau mendengarkan lagu sesuai saran ibu psikolog. Sesudah dapat subnya  Percikan Iman FM, saya enggan berpindah ke lain hati.

Jika baru mengunduh bisa langsung “Kajian MPI” bisa juga ditambah aplikasi “Aam Amirudin”. Wah jadi pingin nulis khusus tentang pak Aam ya?

Ok next time ya? ^_^


5 comments

  1. Ustadz AAM Amiruddin ini favorit aku bangeett, Ambu.
    Kalo lagi main ke BDG, aku usahakan buat ikut Kajiannya di Telkom GerLong.
    Super hepi ada app seperti ini, apalagi udah mau Ramadhan yaaa

    ReplyDelete
  2. Dari panca indera memang lebih baik kepada hal-hal yang mendekatkan kepada Allah Swt. Semoga kita selalu dimudahkan dan istiqomah berada di jalan-Nya hingga akhir hayat nanti, aamiin

    ReplyDelete
  3. Saya baru tahu aplikasi Percikan Iman dan Ustad Aam Amiruddin. Saya biasa dengerin via Youtube kajian atau lagu Islami di rumah karena ada WiFi...Kalau aplikasi begini kan lebih mudah ya,bisa kapan saja dan dimana saja diaksesnya dari smartphone kita.
    Dan, sama saya lebih suka kajian agama yang dari sisi intelektual.
    Terima kasih sharingnya, Mbak Maria:)

    ReplyDelete
  4. Saya senyum baca coretan Mba Maria. Saya pun ikut bahagia Mba Maria mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan dari Islam. Islam itu dinamis, sebab pada dasarnya kehidupan modern manusia zaman sekarang pun sebetulnya sudah ditemukan oleh tokoh-tokoh Islam kita terdahulu. Hanya, tidak semua dari kita menyadarinya. Islam tak ketinggalan mengikuti kemajuan teknologi, misalnya dengan cara mendengarkan ceramah lewat aplikasi Percikan Iman ini ya mba.

    ReplyDelete
  5. Beliau ustadz yang menyejukkan ya Ambu?

    Alhmdulillah, Ambu menemukan cara mudah mendengarkan tausiyah beliau. Semoga semakin sejuk karena beliau menyejukkan, uztadz yang membuat kita merasa damai dalam setiap kesempatan.

    ReplyDelete