![]() |
dok. Paxel |
Pernah ngga, kamu pingin frozen food tapi takut terlalu lama dalam
pengiriman dan berakhir dengan busuk?
Pernah ngga, kamu dengar kisah tentang ”Raibnya Brownies Kami”,
yaitu tentang seorang penjual brownies yang dikecewakan jasa logistik. Brownies
yang dikirim berakhir seperti ini:
![]() |
dok. cakefever.com |
Masalah di lapangan memang sering terjadi dan sulit dihindari.
Terlebih seorang kurir harus mengantarkan paket sejak pagi hingga malam hari. Menerjang
hujan dan terkendala banjir yang menggenangi jalan.
Musim kemaraupun bukan berarti lebih menyenangkan. Seperti
kita ketahui, kini musim kemarau, terik
matahari sungguh bukan main. Para kurir harus berpanas ria, bercucuran
keringat. Bahkan sering, baju yang basah karena hujan, mengering dengan sendirinya dalam perjalanan
mengirim paket.
![]() |
Johari Zein (dok. pri) |
“Karena itu harus ada terobosan”, kata Johari Zein.”Tidak
bisa menggunakan cara lama untuk menyelesaikan masalah di era digital”.
Johari Zein. Siapa yang tak kenal founder JNE ini? Paska pensiun dari JNE, Johari mendirikan
Paxel, inovasi logistik yang lebih bicara tentang “us”, bukan “me”. Hal mana
tampak dalam logo Paxel.
Berbasis pelanggan
Kesuksesan JNE dalam bisnis logistik, diikuti Tiki dan berbagai jasa pengiriman
lain.
“Tapi caranya semua sama”, kata Johari. “Setiap ada tambahan
pelanggan, mereka akan menambah armada, ngga ada inovasi. Seorang kurir yang
cekatan, mampu mengirim 100 paket per hari.
Kurir yang baru berkarier hanya mampu membawa 15 paket.
Karena itu, dalam launching Paxel di Lo.ka.si Cafe Jalan Ir H. Juanda, Johari menawarkan bisnis
yang seirama dengan hidupnya yang telah
hijrah. Yaitu pendekatan budaya sosial: #antarkan kebaikan. Tanpa takut merasa rugi, bahkan menjamin
lebih simplicity dan efisien
Wow banget ya?
Umumnya bisnis kan saklek. “Lu jual, gue beli”. Habis perkara. Tak peduli berpotensi muncul konflik akibat ke salah pahaman.
Namun Paxel memilih, “nguwongke”
kata orang Jawa atau pendekatan manusiawi/human.
Semangat “nguwongke” jugalah nampaknya yang mendasari sebutan
“Hero” untuk kurir di bisnis Paxel. Karena mereka sungguhlah seorang Hero.
Menerjang banjir dan panas terik untuk mengantarkan barang yang amat
dibutuhkan.
Hayo ngaku, pastinya kita sering tersenyum ketika mendapat
paket. Atau berteriak lega ketika barang
yang dibutuhkan, datang tepat waktu.
Mengantarkan barang hanya dalam waktu 8 jam merupakan janji
Paxel. Asyik bukan? Kita bisa mengirim/menerima kiriman frozen food tanpa waswas.
Saya ingat, 2 tahun lalu berbisnis kue. Andalan saya, bolu
gulung ketan hitam dan bitterballen. Setiap upload foto ke media sosial, pasti
banjir komentar. Banyak yang ingin memesan. Umumnya dari Kota Jakarta. Saya
ngga berani menerima pesanan, takut kelamaaan
dijalan. Sehingga makanan sampai dalam
keadaan tak layak konsumsi.
Saya juga takut kisah Ferona terjadi pada saya. Karena saya
ngga bisa mengemas makanan dengan jaminan ngga akan rusak. Nah, Paxel ini punya
solusi:
·
Membantu
mengemas, agar rapi dan aman
·
Lama
pengiriman hanya 8 jam, dan siap menerima sanksi/memberi ganti rugi jika tak
menepati janji.
Ah, andai Paxel telah ada sejak tahun 2016. Pastinya saya
sudah jadi pengusaha kue kaya raya yang banjir orderan. #ngimpi :D
![]() |
Alex Zulkarnain (dok pribadi) |
Alex Zulkarnain, Brand Manager Paxel, dalam kesempatan yang sama, menjelaskan bahwa Paxel merupakan inovasi dalam industri logistik yang memiliki prinsip:
·
Yang
pertama melayani
·
Yang
pertama berkontribusi
·
Yang
pertama memberikan solusi
·
Yang
mengerti mengerti kebutuhan.
Sesuai ironman analogy:
Our Job : Delivering GoodsOur mind: Customer HappinessOur heart : #antarkankebaikanOur act : Service Excellent
Wow, sungguh keren...
#antarkankebaikan
Serba ciamik niatnya. Tolong tunjukkin dong, supaya ngerti apa bedanya Paxel dengan jasa
layanan paket lainnya.
Wah beda banget. Yang pertama nih ya, kamu ngga harus keluar
rumah untuk mengirim paket. Kebayang kan, panasnya kemarau dan banjirnya musim
hujan? Bikin mager, malas mandi, dandan dan keluar rumah sekedar untuk kirim
paket.
Nah, serahin semuanya ke Paxel
Pertama, instal dulu aplikasi Paxel kemudian register. Jangan lupa masukin kode
referral @ambumaria ya? Itu akyuuuu..., supaya kita dapat saldo Paxel.
Sebelum mulai order, boleh banget klik akun. Itu lho gambar
orang diujung kanan atas, dan mulai pengaturan agar sesuai keinginan. Misalnya mencantumkan
alamat agar mudah jika sering mengirim
dari tempat yang sama.
Juga mengganti bahasa. Ada dua bahasa yang digunakan, yaitu Inggris dan
Indonesia. Pada kolom referal, kirim sebanyak mungkin ke teman-temanmu. Setiap
teman yang gabung akan nambah 50.000 kredit Paxel. Sedangkan kolom selanjutnya,
digunakan jika telah ada pengiriman.
Nah sekarang, mulai deh kita kirim paket (create shipment).
1.
Isi
alamat lokasi pengambilan (pickup location) dan tujuan (destination location). Jika alamat ngga
menunnjukkan alamat kamu dengan tepat, klik alamat terdekat dan beri penjelasan
di baris “Enter Your additional Info”
2.
Pilih
ukuran paket dan isinya.
Nah hingga sini, tunggu deh Hero dari Paxel datang untuk #antarkankebaikan.
Asyik bukan? Jika ingin mengetahui kondisi pengiriman paket, bisa tracking dari
kolom akun. Walau Paxel akan selalu memberi kabar riwayat perjalanan paketmu.
Waktu yang dimiliki pun bisa digunakan lebih efisien. Mau
mencuci, memasak atau menonton drama Korea #eh
:D
Comments
Btw, aku belom nyobain paxel,karena rumahnya belom terjamah, atulaaah hiks
Jadi penasaran buat nyobain
kemaren2 sempet cobain paxel beberapa kali dan nyampenya cepet banget <3