“Saling Percaya dan Kompromi” jawab ibu seorang teman ketika
ditanya apa resepnya agar hubungan suami
istri selalu langgeng. Dan saya sangat
setuju dengan pendapat tersebut. Karena aneh rasanya mendengar banyak pasangan
yang cerai dengan alasan “ketidak cocokan”. Lha setiap orang pastinya berbeda
dengan yang lainnya. Dibutuhkan kompromi dan saling percaya agar terjalin
relasi yang rukun dan saling melengkapi.
Ketidak percayaan inilah
yang mewarnai kisah cinta Ko Hye-Rim dan Choi Soo-Hyun, 2 orang yang berbeda
latar belakang dan dipersatukan dalam satu proyek. Choi Soo-Hyun sebagai
ilmuwan/ psycoterapist sedangkan Ko Hye Rim berprofesi sebagai peramal/ fortuneteller . Soo Hyun bekerja berdasarkan data dan hipotesa. Sementara
Hye Rim memberikan ramalan pada pelanggannya berdasarkan hasil tebakan dengan berpura-pura mampu terhubung secara spritual dengan Marie
Antoinette.
Praktek dukun seperti
ini marak di negara kita. Bedanya Hye Rim terbingkai wajah cantik, modis dan
well-educated. Agar bisa menebak, dari
balik bentangan kipasnya Hye Rim mengamati gerak-gerik pelanggan, bentuk fisik dan
data visual lainnya.
Konflik mulai terjalin
ketika Hye Rim yang membuka cafe dan jasa meramal bernama “Madame Antoine”
mendapat saingan dari Soo Hyun yang membuka pusat layanan psikologi dengan nama sama. Berlanjut ketika
Soo Hyun menjadikan Hye Rim sebagai
objek penelitian kedua. Suatu proyek penelitian yang bertujuan menumbangkan
anggapan tentang kekuatan cinta. Cinta abadi itu nonsens belaka. Perasaan
gairah cinta timbul karena adanya hormon dopamin yang paling lama bertahan
hingga 3 tahun.
Setelah sukses dengan objek perempuan berusia sekitar 20 tahun, Soo
Hyun melanjutkan eksperimen kedua untuk perempuan usia 30 tahunan. Karena masuk kriteria, Hye Rim masuk dalam perangkap eksperimen. Dia didekati
3 pria dengan tipe berbeda. Yaitu Choi
Soo Hyun (kaya, tampan, dan mapan) Choi Seung Chan adik Soo Hyun (cool, macho,
tapi belum mapan) dan Won Ji Ho (tampan, brondong, otak berkaliber tinggi). Sesuai hipotesa awal,
objek memilih pria yang kaya dan mapan,
yaitu Soo Hyun.
Awalnya Hye Rim tidak
menyadari dirinya masuk perangkap
pemburuan. Hingga akhirnya Soo Hyun dan Hye Rim saling jatuh cinta, perseteruan
hati yang berdarah-darahpun terjadi. Iya sih, siapa yang ngga sakit hati ketika
mengetahui kekasih hati ternyata hanya menjadikannya objek penelitian? Kejadian saling menyakiti tak terelakkan. Untuk
mengakhirinyapun tak mudah. Soo Hyun
terperangkap dalam dilema. Sebagai
seorang profesor yang memiliki masa depan karier cemerlang, dia harus menyelesaikan
penelitian. Dia juga harus bertanggung jawab pada pemberi dana yang pastinya ngga kecil. Tapi dilain pihak,
kok bikin sakit hati perempuan yang dikasihi?
Han Ye Seul bermain
sebagai Ko Hye Rim, ahjuma cantik nan sexy yang bermain dalam drama “Birth of
Beauty”. Banyak yang menyayangkan pemilihan pasangan ini yang dirasa kurang
pas. Walau dalam kisah diceritakan kedua pasangan ini seumur, namun usia Sung Joon, pemeran Choi Soo Hyun sekitar 10
tahun lebih muda dari Han Ye Seul. Jomplang emang ya? Jadi mirip Yuni Shara dan
Rafi Ahmad.
Penyebabnya mungkin Han
Ye Seul yang nampak seperti tante-tante dengan make up tebalnya. Karena artis
usia 30 – 40 tahunan lain, seperti Ha Ji
Won atau Gong Hyo Jin justru nampak lebih muda dari usia sebenarnya. Sedangkan
Sung Joon, walau kurang ngeblend dengan Han Ye Seul, berperan cukup ciamik. Porsi
peran utama memang layak diberikan pada
Sung Joon, setelah perannya sebagai hipnoterapis Yoon Tae-Joo mampu
mengimbangi Hyun Bin dalam Hyde Jekyl,
Me.
“Madame Antoine”
merupakan drama Korea bertema kejiwaan
ke-4 yang saya tonton. Ada beberapa kasus yang diangkat. Mulai kasus
berat seperti DID (Dissociative Identity
Disorder) atau gangguan kepribadian hingga kasus anak yang minta perhatian
orangtuanya dengan berbagai cara ekstrim. Semua terselesaikan dalam waktu yang
relatif cepat padahal seperti kita ketahui, mengobati gangguan jiwa tidak
semudah melenyapkan virus flu.
Tapi okelah, ini drama
16 episode yang harus dibuat sedemikian rupa agar penonton tidak bosan. Yang penting
pesan tersampaikan, yaitu mengenai banyaknya gangguan mental di sekitar kita. Bahkan
kisah-kisah seperti ini harus sering
diangkat agar masyarakat tahu bahwa bahwa mereka nyata, harus disembuhkan,
bukannya malah dijauhi.
“Madame Antoine” juga
menyuguhkan setting dan dekorasi yang ngga biasa. Terletak di pinggir kota,
cafe nampak mistis sekaligus friendly. Bangunan kayu cafe tempat Hye Rim
melayani pelanggan sekaligus bagian dari rumahnya ‘ditabrakkan” dengan bangunan
modern kantor Soo Hyun. Ada sofa-sofa usang
dengan bantalan dan selimut warna-warni, di bagian lain nampak kantor dan peralatan kontemporer. Kemudian ada rak-rak urban farming lengkap
dengan tumpukan pot dan tumbuhan menjuntai dalam wadah unik. Juga ada untaian manik-manik sebagai tirai tempat Hye
Rim meramal. Semuanya membuat saya
berdecak kagum. Daebak!
Profile
Drama: Madame Antoine:
The Love Therapist (English title) / Madame Antoine
Revised romanization:
Madam Angteuwan
Hangul: 마담
앙트완
Director: Kim Yun-Cheol
Writer: Hong Jin-Ah
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: January 22
- March 12, 2016
Runtime: Fridays &
Saturdays 20:30
Language: Korean
Country: South Korea
No comments
Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat