Ada anak sedang asyik menghiasi wajahnya dengan lipstick, eyeshadow dan bedak tabur hingga cemong ngga karuan.
Ada anak menjerit kemudian bernyanyi-nyanyi di depan microphone yang tanpa sengaja “diketemukan”
Ada pengasuh anak yang seperti kehilangan akal merayu anak asuhnya.
Dan ada anak yang tertidur dengan nyenyaknya di kursi narasumber, tak hirau dengan kebisingan disekelilingnya.
Sementara itu ada
tumpahan teh, bedak yang terserak, tisu, kapas, ditingkah bermacam
perlengakapan make up seperti eyebrow, eyeliner, mascara dan make up kit di
meja dan kursi dalam acara “Mother’ s Day Gathering With Wardah” di jalan Ir H.
Juanda 99 Kota Bandung pada tanggal 23 Desember 2017.
Rame ya?
Rame banget!
Iya rame banget, saya
pikir ngga akan ada ada “peserta” anak-anak. Ternyata selain Blogger Bandung, undangan lainnya adalah sekumpulan mamah muda mirip "girl squad" nya Nia Ramadhani. Cantik dengan usia anak di bawah lima tahun (balita).
Tak heran yang dibahas
adalah parenting bersama psikolog Nurul Istiqomah, sesi ini ramai diisi oleh curhat ibu
muda yang rupanya masuk dalam pusaran perubahan cara mendidik anak. Ya iyalah,
zaman dulu tuh bayi didublak agar badannya gemuk. Dublak itu mmmm….gimana ya,
bayangin aja bayi 6 bulanan digendong trus mulutnya dijejeli campuran bubur
pisang dan nasi.
Ya jelaslah bakalan
gemuk, karena bayi dipaksa mengonsumsi karbohidrat sebanyak –banyaknya.
Sedangkan pengasuhan zaman now bisa dilihat dari Instagramnya penyanyi Andien.
Bayi dibebaskan belajar apa saja termasuk diperbolehkan memilih makanannya.
Metode Baby Led Weaning (BLW) ini mengundang banyak kontroversi, mulai dari
keunggulan agar bayi tidak pilih-pilih makanan hingga ketakutan metode tersebut
tidak baik bagi balita.
Curhat lainnya mengenai
apakah sebaiknya menjadi IRT murni atau
IRT sambil berkarir. Kemudian bunda Intan bercerita tentang putra putrinya yang
berjumlah 12, sehingga anak-anak harus mandiri. Tidak hanya mengurus hal privasi,
namun ngambil raporpun anak-anak disuruh melakukan sendiri. Kontras banget ya
dengan cara didik yang serba dibantu. Seragam disediakan. Kebutuhan ketrampilan
dipenuhi orangtuanya tanpa si anak ikut pusing harus beli dimana. Sehingga anak
kurang tangguh menghadapi problem solving kehidupan.
Sedang saya bertanya
tentang metode pengukuran intelegensi dengan test finger print yang ngga akurat , namun anak saya ‘dipaksa’ mengikutinya. Semoga para ibu muda yang mengikuti
acara kali ini, lebih beruntung.
Pertanyaan lainnya apakah sebaiknya tes minat
serta bakat dimulai sejak dini? Ternyata test IQ cukup sejak sekolah lanjutan,
selebihnya biarkan anak mencoba berbagai ekstrakuler karena ada dampak positif yang tidak kita sadari. Ekskul paskibra misalnya, bermanfaat untuk melatih
kepemimpinan, problem solving dan kerjasama. Jadi ngga sekedar baris berbaris.
Kuisnyapun unik. Peserta
yang membawa produk Wardah terbanyak akan diberi hadiah. Ups, apa sih yang
biasanya kita bawa? Umumnya lipstick dan
bedak aja ya? Namun kali ini ada yang membawa hingga 6 item. Iya juga
kalo membawa lipstick lebih dari satu, eyebrow, dan eyeliner. Jaga-jaga jika
luntur.
Mmmm….untuk yang terakhir
ini kurang tepat karena Wardah mengeluarkan banyak produk yang tahan lama.
Salah satunya lipstick yang sedang saya pakai. Dengan segera jadi favorit saya
nih. Tau sendiri kan, sekarang ngumpul bentar dengan kawan sambil makan cemilan,
eh diajak welfie. Dan hasilnya? Ngga banget! Wajah pucet karena lipstick habis. Dengan memakai exclusive matte lip cream Wardah, wajah tetep kinclong. Kamu tetep pede berwelfie walau habis menyantap sepotong
pisang goreng dan secangkir kopi.
Usai diskusi parenting, foto bersama dan ISHOMA (istirahat, sholat dan
makan), mulailah beauty class. Aha, asyik banget sesi yang saya gambarkan
diawal tulisan. Hebohh!!! Justru anak-anak lah yang bikin meriah, khususnya karena mereka masih balita. Pastinya sulit
menitipkan mereka pada pihak lain. Tapi justru menyenangkan kok.
Sebagai pendamping komunitas pemberdayaan perempuan, saya selalu
menganjurkan anak-anak dibawa dalam setiap kesempatan. Mengapa?
Karena merupakan salah satu cara bonding
atau attachment. Bonding atau attachment adalah koneksi, atau hubungan antara
satu atau dua orang tapi yang “deep” atau dalam dan lebih ke emosional.
Bayangin balita Anda mengacak-acak lipstick hingga patah, eyeshadow bertaburan.
Semua barang tersebut tidak ada artinya dibanding relasi yang begitu dekat yang
tercipta.
Padahal ada cara instan yang bisa dipilih. Misalnya
anak diberi ponsel agar anteng nonton fim di youtube, sementara ibunya asyik
berdandan dalam beauty class. Tapi apa hasilnya? Anak ketiduran dengan impian
tentang isi film, bukan mengenai sosok ibunya. Sayang banget kan?
Ternyata beauty class nyambung
dengan diskusi parenting, ya? Di acara
beauty class, dua balita perempuan yang duduk di depan saya, asyik mendadani
wajahnya. Bahkan sebelum beauty class dimulai. Mungkin, duo krucils ini meniru
cara ibunya berdandan. Maka bisa dibayangkan kehebohan yang terjadi. Wajah
mereka cemong ngga karuan.
Selain peristiwa kebersamaan
anak dan ibundanya. Tutorial yang dipandu salah satu beauty advisor Wardah,
sungguh sangat bermanfaat. Apa saja?
- Tangan harus bersih. Penting banget namun sering terlupa. Kulit wajah sangat sensitive, jangan sampai tertular penyakit kulit. Selain itu ngga lucu juga jika wajah memerah karena tangan kotor bekas mengiris bawang dan cabai rawit. :D
- Bersihkan wajah dengan seksama namun halus. Cleanser dibubuhkan di 5 titik wajah, pembersihan wajah dilakukan dengan gerakan memutar keluar. Bersihkan dengan tisu. Proses terakhir adalah dengan menggunakan toner yang telah dibubuhkan pada kapas.
- Sekarang mulai deh
menggambarieh mendadani wajah. Dimulai dengan foundation yang harus dipulas merata karena merupakan penentu, apakah ingin wajah nampak cantik seperti Barbie atau sebaliknya. - Setelah itu eyeshadow, eyeliner, mascara dan terakhir adalah melukis alis dengan menarik garis simetris. Alis merupakan salah satu penentu seperti apakah wajah ingin ditampilkan. Galak? Ramah? Atau …
Terakhir adalah blush on,
bedak dan lipstick. Hasilnya ini. Lumayan kan?
“Mendidik seorang perempuan,
berarti mendidik bangsa”
Dan bagaimana seorang
perempuan bisa mendidik anaknya jika tidak dibekali ilmu yang cukup. Perempuan pun
harus bahagia, salah satunya dengan me
time merawat dan mempercantik diri.
Wardah sebagai inspiring
beauty yang halal melengkapi kehidupan perempuan dengan earth, love dan life.
Elemen Earth, berdasarkan research laboratory Wardah hanya
menggunakan bahan-bahan alami untuk
menciptakan produk kosmetik yang menjaga kecantikan alami perempuan Indonesia, sekaligus
menjaga lingkungan dan alam.
Elemen kedua yaitu
Love, secara berkelanjutan CSR Wardah berkiprah dalam wujud kepedulian dan
saling berbagi dalam pengembangan dunia pendidikan, sosial, perempuan,
kesehatan, dan bidang-bidang terkait lainnya.
Elemen ketiga, yang tidak
kalah penting adalah elemen Life. Kehadiran Wardah ditengah-tengah masyarakat
Indonesia secara konsisten terus melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan
memberikan makna bagi orang lain.
Gak kebayang hebohnya acara kalo gak hadir sendiri saat itu yaa Bundaaa...
ReplyDeleteMashaAllah,
anak-anak luar biasa yang membuat kami tiada kata lelah untuk belajar, belajar dan belajar.
Semoga suatu hari nanti, hanya kenangan baik yang kami wariskan untuk anak-anak.
Seru banget ya. Parenting and beauty class nya sampe melibatkan para anak anak begitu.
ReplyDeleteBefore afternya beda banget ya bunda, cantik sekali 😍 masih teringat tingkah polah anak-anak yang lucu di hari itu ya bunda ☺️
ReplyDeleteiya banget Lendy,
ReplyDeleteanak-anak membuat kita untuk berbuat lebih baik dan baik ya?
wah rame pisan
ReplyDeletebagaimanapun dalam proses berkeluarga selalu melibatkan orangtua dan anak
seorang ibu perlu "me time" agar arif dalam menghadapi si kecil
agar ndak ada yang disesali :)
hahaha iya, jadi paham menutupi 'kelemahan' #eh item2 di wajah :D
ReplyDeleteanak-anak menghadirkan orkestra mbak Winda :)