Ingin Umroh? Ingin Liburan? Yuk, Belajar Ilmu Trading Dulu Bareng Emak Trader!
“Orangnya kerja keras, asetnya tidur”
Kalimat di atas diucapkan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani yang memberi penjelasan penyebab kita, penduduk negara berflower hanya kerja…kerja .. dan kerja terus.
Sementara orang bule aka penduduk luar negeri bisa liburan,
Secara lebih terperinci Sri Mulyani memberi perbandingan sebagai berikut:
Makan pagi sama
Sekolahnya sama, mereka nggak lebih pinter
Tapi kenapa negara mereka disebut negara maju, sedangkan kita negara berkembang?
Penyebabnya: sementara mereka bekerja biasa-biasa aja, asetnya bekerja keras.
Sedangkan kita: orangnya kerja keras, asetnya tidur!
Saya setuju banget dengan pendapat Sri Mulyani. Jangankan berpikir untuk investasi (membuat asetnya bekerja), perkara menabung di bankpun banyak yang enggan.
Seorang saudara sepupu menikah dengan perempuan yang berprofesi sebagai penjahit sejak masih gadis. Ongkos jahitnya lumayan tinggi mengingat kualitasnya di atas rata-rata. Sayangnya dia nggak mau menabung uang di bank. Bayangin selama puluhan tahun uangnya disimpan ‘di bawah bantal!
Uang yang disimpan di rumah tidak saja riskan tindak kriminal, nilainya pun “jatuh”.
Sebagai perbandingan mudah, sepupu saya tadi memulai usahanya sekitar tahun 1990-an, saat harga emas Rp 23.000/gram. Sekarang? Saat saya menulis artikel ini harga logam mulia (Antam) Rp 952.000/gram.
Andai uangnya diinvestasikan, mungkin keluarganya sudah berkali-kali ibadah haji dan keliling dunia.
Isi
Siapkan Masa Depan dengan Mengubah Paradigma
Maks, Jangan Biarkan Asetnya “Rebahan” Melulu Dong
Mengenal Fitri Diani, Founder Emak Trader
Belajar, Kunci Sukses Menjadi Trader
Karena itu, rasanya hepi banget mendengar istilah-istilah kala anak milenial ngobrol: stop loss, market order, leverage sampai yang nyleneh: boncos, cuan, nyangkut, saham gocap serta masih banyak lagi.
Mereka sudah akrab dengan investasi atau membuat aset yang mereka miliki bekerja giat. Dunia high risk tidak lagi dihuni wajah serius berdasi, tapi telah dirambah oleh anak-anak muda.
Bagaimana dengan emak-emak?
Maks, gimana andai ananda tersayang nggak bisa kuliah gara-gara ketiadaan finansial? Sedih banget pastinya. Sejak masih dalam kandungan kita jaga pertumbuhannya. Kita pupuk agar mempunyai cita-cita setinggi mungkin. Eh saat waktunya tiba, sebagai emak kita nggak bisa membantu mereka mewujudkan cita-cita.
Jadi nggak sekadar umroh dan liburan ya maks. Hasilnya juga untuk keluarga tercinta. Sehingga penting banget para emaks mengubah mindset.
![]() |
source: freepik.com/instagram.com/@emaktrader |
Maks, Jangan Biarkan Asetnya “Rebahan” Melulu Dong
Pingin sih, tapi bagaimana caranya?
Hal pertama yang harus kita pahami adalah aset, khususnya uang yang kita miliki, sebetulnya sangat dibutuhkan pihak lain. Bisa perusahaan yang akan melakukan ekspansi atau pemerintah dalam melaksanakan kewajibannya.
Contoh saudara sepupu saya di atas. Andaikan ada 100 orang yang berperilaku sama, dan masing-masing menyimpan uang sejumlah Rp 20 juta, maka akan terkumpul 2 milyar rupiah.
Jumlahnya mungkin lebih besar karena Bank Indonesia mencatat angka “buta menabung di Indonesia mencapai 87 %, atau baru 13 % dari penduduk Indonesia yang menyimpan uangnya di bank. (sumber)
Di lain pihak, pemerintah Indonesia membutuhkan anggaran untuk menyejahterakan penduduknya. Salah satunya memberi pinjaman bersuku bunga rendah pada UMKM.
Nah uang Rp 2 milyar tersebut bukankah lebih bermanfaat jika dipinjamkan pada pemerintah?
Ada imbal balik tentu, juga ada mekanismenya. Pemerintah menerbitkan surat utang/obligasi yang dikenal dengan government bonds. Demikian pula pemerintah daerah yang menerbitkan municipal bonds, serta perusahaan swasta (corporate bonds).
Selain obligasi, investasi lain yang bisa dipilih adalah reksa dana, saham, emas, dan properti. Tentukan sesuai kebutuhan di masa yang akan datang. Apakah untuk umroh? Ibadah haji? Liburan? Serta yang terpenting pastinya persiapan dana pendidikan anak-anak dan dana pensiun.
Bagaimana dengan forex?
Singkatan dari foreign exchange, forex merupakan suatu instrumen untuk memperdagangkan mata uang negara-negara di dunia.
Uang kok diperdagangkan?
Sederhananya begini, pemerintah Indonesia mempunyai utang luar negeri yang buanyak banget kan? Pemberi utang pun nggak hanya satu negara. Pada saat jatuh tempo membayar utang, pemerintah harus bertransaksi/menukar uangnya dengan mata uang yang disepakati.
Transaksi mata uang juga terjadi saat kita harus ke luar negeri. Demikian pula kegiatan sosial, kesehatan, pendidikan, lingkungan dan lainnya. Salah satu kasus saat Pemerintah Indonesia berkontribusi dalam penelitian dan pengadaan vaksin Covid 19. Transaksi yang dilakukan pastinya bukan dengan rupiah.
Transaksi semakin rumit dan berkelindan karena pada saat yang sama penduduk dunia melakukan transaksi mata uang. Perusahaan-perusahaan di seluruh pelosok dunia hendak membayar pinjaman, membeli bahan baku, membayar tenaga kerja asing, dan masih banyak lagi.
Anehnya ada yang bingung/gak paham dengan aktivitas trading, kemudian mengharamkannya. Padahal trading adalah transaksi biasa yang dilakukan milyaran penduduk dunia.
Mereka melakukan beragam transaksi, beragam tujuan pada suatu waktu. Kemudian menukar beragam mata uang yang mereka miliki dengan mata uang yang disepakati: dolar dan euro.
Saat kita memiliki sejumlah uang, kemudian ada yang membutuhkan dengan imbal balik (fee tertentu), bukankah sah-sah saja?
![]() |
sumber: instragram.com/@emaktrader |
Mengenal Fitri Diani, Founder Emak Trader
Sosok Fitri Diani mengingatkan saya pada Fatmah Bahalwan, founder Natural Cooking Club. Keduanya sosok istimewa yang bertekad membantu kaum perempuan agar tidak menyerah pada kesulitan finansial.
Baca juga: Mau Usaha Kuliner di Masa Pandemi Covid 19? Silak 5 Langkah Awalnya!
Bedanya, Fatmah Bahalwan muncul saat krisis moneter sekitar tahun 1998. Sedangkan Fitri Diani lebih kekinian, atau sekarang, pada waktu pandemi covid 19 menerjang Indonesia. Tentunya yang dilakukan Fitri sesuai era digital yang semakin canggih.
Benang merahnya sangat berhubungan dengan apa yang dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani di paragraf awal. Fatmah memberi solusi mendapatkan income, sedangkan Fitri menunjukkan jalan agar pelaku usaha memaksimalkan income.
Sebagai ilustrasi, dengan bantuan Fatmah Bahalwan, seorang pelaku usah bisa mengumpulkan laba sebesar Rp 1 juta. Uang sebesar itu bakal habis jika hanya disimpan di bank. Fitri Diani memberi solusi, memberi cara supaya uang tersebut bisa “bekerja” dan berkembang sesuai kebutuhan pemiliknya.
Dikutip dari Pikiran Rakyat, Fitri mulai terjun ke dunia high risk ini tahun 2016. Ternyata gak mudah. Fitri harus mengalami kegagalan demi kegagalan. Namun semangat menyiapkan dana pensiun membuat Fitri tak mudah putus asa.
Merasa tak cukup belajar secara gratis dari channel YouTube, Fitri menimba ilmu privat ke negeri jiran dan berhasil! Fitri yakin bahwa trading merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan. Pelakunya bisa mendapat penghasilan secara konsisten dari market global.
“Jika kita melakukan trading secara aman saja, dalam sebulan rata-rata percentage growth bisa 20%-50%. Angka ini jauh di atas investasi konservatif,” kata Fitri yang juga berprofesi sebagai dosen Teknik Informatika Politeknik Negeri Bandung.
Bandingkan dengan suku bunga tabungan di bank swasta , sekitar 1,45 persen per tahun. Itu pun besaran saldo tabungan harus ≥ Rp 1 miliar. Jauh sekali bukan?
Tak ingin sukses sendirian, pada November 2019, Fitri membentuk komunitas Emak Trader. Agar bisa mewadahi siapapun yang ingin serius menekuni dunia trading. Syaratnya, setiap orang yang bergabung harus mau belajar dan telaten menganalisis chart.
![]() |
sumber: emak trader |
Belajar, Kunci Sukses Menjadi Trader
“Aku mengalami masa-masa sulit di rimba trading karena tidak ada yang membimbing secara intens. Kuharap dengan ilmu yang kupunya aku bisa membantu banyak orang untuk belajar dan berhasil di dunia trading ini,”
Ucapan Fitri memperjelas keharusan belajar sebelum terjun ke dunia trading. Selama pandemi tren bisnis investasi meningkat signifikan. Sayangnya tidak disertai dengan pemahaman literasi tentang investasi.
Tentu saja berbahaya. Akibat ketidak tahuan mengelola dana di pasar, banyak yang bangkrut. Bahkan tak sedikit yang kehilangan semua harta bendanya.
Yah jangankan bertransaksi di dunia trading, mau jualan kue pun harus belajar mengeksekusi resep, mengemas, dan memasarkannya. Jika sembrono, tidak hanya dimarahi konsumen juga bangkrut dan di- black list konsumen.
Uniknya, keanggotaan komunitas Emak Trader didominasi kaum perempuan. Hal ini memupus anggapan bahwa perempuan sulit menjadi trader, seperti yang dikatakan Fitri, banyak yang menganggap perempuan cenderung mengedepankan perasaan ketimbang logika.
“Agar menjadi trader andal, kita harus objektif dan logis, sehingga bisa melakukan analisa yang komprehensif. Itu sebabnya perhatian khusus untuk member emak-emak lebih diutamakan. Latihan yang intensif akan membentuk behaviour yang objektif dan logis. Dua pola pikir ini adalah modal utama menjadi trader andal,” kata Fitri.Made Rediana (35), yang berprofesi sebagai ASN dan pemilik toko kue online @bouveriecakes, merupakan salah satu member komunitas Emak Trader yang sudah menikmati keberhasilan dari dunia trading.
Tidak hanya ilmu trading yang komprehensif, Made Rediana menjelaskan bahwa dia juga mendapat strategi trading, money management yang baik, hingga pengelolaan psikologis dalam berinvestasi.
Ibu dua anak ini memilih instrumen forex dalam berinvestasi. Alasannya aksesibilitas modal awal yang rendah. Waktu perdagangan fleksibel 24 jam dan peluang untuk mendapat profit tinggi dengan memperhatikan strategi trading dan manajemen keuangan yang baik.
Gimana? Tertarik mengikuti jejak keberhasilan Made Rediana dan tentu saja, Fitri Diani?
Pastinya dengan mulai belajar menjadi trader. Mumpung ada potongan untuk kelas pemula lho. Hanya dengan Rp 100.000 sudah mereguk ilmu trading. Duh, mau banget!
Catat tanggalnya ya, jangan sampai ketinggalan.
![]() |
sumber: emaktrader |
Follow juga instagram @emaktrader agar selalu mendapatkan update ilmu maupun berita terbaru. Kelas offline newbie dan expert akan berlangsung pada tanggal 6-7 Februari 2021
Jangan sampai bernasib seperti prolog di awal tulisan ini: “Orangnya kerja keras, asetnya tidur.”
Yuk kita ubah menjadi: “Kerja mah biasa-biasa aja, biarkan aset yang bekerja keras!
Setuju?
sumber cover:
Freepik.com, didikpos.com, medium.com