Pesan Terakhir Jupe Untuk Perempuan Indonesia #CegahKankerServiks

source : mirror.co.uk

Sebutan Marilyn Moenroe (MM) Indonesia mungkin tepat disematkan pada Yulia Rahmawati yang dikenal publik sebagai Julia Perez atau Jupe. Karena seperti MM, Jupe merupakan artis cantik, seksi dan multi talenta yang harus menghembuskan napas terakhir diusia muda. Tatkala namanya begitu berkibar.
Namun, kematian Jupe bukan akibat bunuh diri seperti yang dilakukan Marilyn Moenroe. Jupe meninggal dengan terhormat setelah berjuang dengan gigih melawan kanker serviks. Penyakit yang diderita oleh 1 dari 1000 perempuan Indonesia.
Kematian Jupe juga membuka tabir bahwa ada virus selain Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang harus diwaspadai, yaitu Human Papilloma Virus (HPV), virus penyebab kanker serviks. Menurut data, setiap harinya  26 perempuan Indonesia  meninggal akibat HPV, atau sekitar 1 orang per jam. Tak heran Indonesia menempati urutan pertama di Asia Tenggara sebagai negara dengan jumlah kasus kanker serviks terbanyak. 
Begitu fenomenal nama Jupe dan kematiannya,  membuat berbagai media secara serempak memuat artikel mengenai HPV dan kanker serviks. Sehingga pembaca tidak hanya memuaskan keinginan tahu perihal Jupe tapi juga teredukasi. Bahwa dengan serangkaian tindakan preventif dan perubahan perilaku sehat, kanker serviks bisa dicegah.

Sosialisasi tanpa rencana tentang pencegahan kanker serviks ini harusnya menjadi momentum agar kaum perempuan Indonesia tidak mengalami nasib naas seperti Jupe. Terlebih infeksi HPV tidak menimbulkan gejala di awal, baru diketahui saat keganasan menyebar luas.
Berikut rangkuman perubahan perilaku sehat yang wajib dilakukan untuk mencegah kanker serviks:

1. Makan dengan pola seimbang

YouTube.com

Perempuan yang hidup di era milenial sudah semestinya  lebih melek kesehatan. Daripada berlama-lama di media sosial, lebih baik menggunakan kemudahan dan kecepatan internet untuk mengakses artikel mengenai makanan dan minuman yang mengandung antioksidan.
Kacang contohnya, mengandung phytochemical yang berfungsi menghambat pertumbuhan tumor. Senyawa ini akan melindungi sel sehat agar tak bermutasi dan berubah menjadi kanker serviks.
Demikian juga selada, kandungan flavonoidnya merupakan nutrisi penghambat kanker. Selain itu ada teh hijau, wortel dan sereal utuh. 

2. Aktivitas seksual dimulai > 20 tahun

shutterstock.com

Salah satu kajian terbaru menemukan fakta seorang perempuan yang aktif secara seksual sebelum berusia 20 tahun akan berisiko terpapar HPV 3 kali lipat, dan bila memiliki 3 atau lebih pasangan seks maka risikonya meningkat menjadi 10 kali lipat.
Hal ini seharusnya memperkuat dorongan seorang perempuan untuk meningkatkan skill sebelum berusia 20 tahun dan memasuki gerbang perkawinan. Selain agar organ reproduksinya tumbuh sempurna, perempuan yang cerdas akan mampu melahirkan anak-anak yang sehat dan cerdas pula.

3. Hidup sehat dengan satu pasangan

shutterstock.com

Risiko terkena kanker serviks akan  meningkat 10 kali jika perempuan memiliki 3 atau lebih pasangan, salah satunya karena menikah dan cerai. 

Temuan ini harusnya bisa menjadi peringatan, agar tidak melakukan aktivitas seks dengan berganti-ganti pasangan.  Juga sebaiknya masuk dalam pertimbangan sebelum memutuskan perceraian.  
Risiko tinggi juga terjadi apabila suami sering berhubungan seks dengan banyak perempuan.

Gunakan metode pelindung dari paparan HPV

widyaafriza.blogspot.com

Walau tidak memberi perlindungan 100 % terhadap infeksi HPV, tetapi beberapa penelitian mengatakan penggunaan kondom dengan benar dapat menurunkan tingkat infeksi HPV sekitar 70 %.
Demikian juga diafragma. Walau demikian tidak melakukan hubungan seksual sebelum berusia 20 tahun, tidak berganti-ganti pasangan seksual, serta tindakan preventif lainnya, tetaplah yang terbaik.

Hindari kontak dengan HPV

doutormaravilha.com

HPV sangat mudah berpindah dan menyebar.  Tidak hanya melalui cairan, HPV bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Hindari kontak fisik dengan kulit yang terinfeksi.
Selain itu lakukan aktivitas seks sehat hanya dengan orang yang diketahui pasti riwayat kesehatannya. Karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seks, termasuk vaginal, anal dan oral.

Jangan merokok

123rf.com

Kemampuan leher rahim seorang perokok akan menurun akibat terkonsentrasinya nikotin serta bahan-bahan kimia lain dari asap rokok. Racun rokok bersifat oksidatif sehingga bisa memicu munculnya  sel kanker dan bertambah ganas.

Vaksinasi

merdeka.com

Vaksinasi merupakan tindakan pencegahan bukan pengobatan. Sayang, walau tersedia vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV risiko tinggi, baru bisa melindungi 2 tipe HPV saja. Artinya vaksin belum memberikan perlindungan yang seutuhnya. Penerima vaksin masih berisiko terkena kanker serviks. Karena itu pemeriksaan Pap Smear dan HPV-DNA wajib dilakukan.

Pap Smear secara teratur

everydayhealth.com

Segera setelah aktif secara seksual, jalani Pap Smear secara teratur. Pap Smear dan tes HPV-DNA merupakan cara yang terbukti ampuh mencegah kanker serviks. Prosedurnya dengan mengumpulkan sel dari leher rahim kemudian memeriksanya di bawah mikroskop untuk menemukan sel kanker dan pra kanker.  Jika ditemukan pra kanker maka bisa segera diobati untuk menghentikan perkembangan.
Pap Smear harus dilakukan secara teratur. Karena sebagian besar kanker serviks invasif ditemukan pada perempuan yang tidak melakukan Pap Smear secara teratur. Konsultasikan jadwal Pap Smear dengan dokter. Sebagai pedoman, seorang perempuan harus melakukan Pap Smear setelah 3 tahun berhubungan intim yang pertama. Setelah itu rutin 3 tahun sekali.
Berita gembira untuk pemegang fasilitas BPJS Kesehatan, bisa papsmear dengan mendatangi puskesmas dulu lho. Nanti dirujuk ke rumah sakit umum terdekat.
 
Sahabat Jupe, Duta #CegahKankerServiks (Vemale.com)

Semasa hidupnya, Jupe aktif dalam berbagai kegiatan sosial.  Salah satunya sebagai ambassador BNN.  Andai bisa terhindar dari kanker serviks, almarhumah  pasti sangat gembira jika mendapat tugas sebagai duta Cegah Kanker Serviks.   Agar bisa mewartakan pada perempuan Indonesia untuk bertindak preventif serta melakukan melakukan Pap Smear dan tes HPV-DNA secara periodik.
 Namun skenario Tuhan tak pernah terduga. Justru dengan sakitnya Jupe, para sahabat yang menjadi duta Cegah Kanker Serviks menjadi lebih memahami derita pasien kanker serviks. Mereka juga merasakan kehilangan sahabat yang sebetulnya bisa dicegah andaikan mengetahui langkah-langkah preventif yang harus dilakukan.
Yuk teman-teman, kita ubah perilaku menjadi lebih sehat. Jangan sampai menyesal kemudian. Terlebih teman-teman yang memiliki anak, tentunya tak ingin meninggalkan mereka tanpa figur ibunda. 


13 comments

  1. Kalo perempuan biasa seperti saya... Dan tentu menjalankan aturan agama mungkin tidak begitu takut beda sama artis yang memiliki habbits yang kurang seimbang,

    ReplyDelete
  2. Kalau pup smear... Masih agak ragu untuk melakukannya... Haduh malu... 😂

    ReplyDelete
  3. Pesona Jupe tak terelakkan...sayang yaaa beliau harus menutup mata. Allah lebih sayang padanya, gak mau sakit lebih lama lagi..

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Yah @Mia, mengapa malu?
    Kan ada dokter perempuan?
    Kalo terkena kanker serviks?
    wuaduh ....... #sedih dan menyesal kok ngga Pup Smear sejak awal :)

    ReplyDelete
  6. Setuju mbak Artha, mungkin meninggalnya Jupe untuk peringatan kaum perempuan agar lebih menjaga diri dari kanker serviks

    Coba yang meninggal adalah "orang biasa" mungkin media ngga seheboh itu :)

    ReplyDelete
  7. Mbak @Ai, kanker serviks juga menyerang ibu rumah tangga biasa lho
    Mungkin terkena kontak fisik atau suami yang menularkan tanpa sengaja.
    Lebih baik ikut Pap Smear dan test HPV DNA
    Toh ada fasilitas BPJS
    Daripada menyesal kemudian 😊😊

    ReplyDelete
  8. Kalau lagi program hamil boleh ga ya pap smear? Kebetulan deket rumah ada Prodia..

    ReplyDelete
  9. Terima kasih Bunda,
    Informasinya sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  10. setahu saya pap smear tetap harus dilakukan mbak @Dwi, kan pemeriksaan hanya di mulut rahim. Tapi kalo ngga yakin mending tanya ke Prodia, mumpung sedang gratis untuk pengguna BPJS kesehatan :)

    ReplyDelete
  11. sami-sami geulis @caritatikhayangan, ntar kalo udah merit wajib pap smear ya? :)

    ReplyDelete
  12. Terima kasih atas infonya mba. Emang sumber penyakit banyak berasal dari pola makan kurang teratur. apalagi jaman now yang makanan enak rendah gizi bertebaran :')

    ReplyDelete
  13. iya Audia, zamkan now kita paham menangkal virus/kuman penyakit

    eh malah datang penyakit dari arah yang tidak terduga :(

    ReplyDelete