Belajar Memotret Produk Kecantikan






Beberapa waktu lalu seorang teman  memosting tulisan berikut foto produk yang sesuai dengan tulisannya. Saya ngga berani pinjam karena berhubungan dengan merk produk #takutsalah  ..... 😊😊

Ketika itu saya sok tahu berpendapat bahwa latar biru yang digunakan 'membanting' warna poduk kosmetik yang didominasi warna biru juga. Padahal latarbelakangnya beludru biru lho, kece dan menonjolkan kemewahan. Tapi akan lebih baik lagi jika warna biru diganti merah atau hitam. Apalagi jika hitam/merahnya beludru juga. Atau motif wol deh, keren kan?

Tentu saja saya hanya berpendapat, sekalian berselancar untuk mengetahui sejauh mana sih warna latar akan berpengaruh? ternyata latar kuning bisa dipadu padankan dengan warna gold lho. Lebih ngefek, ini dia foto profesional Oriflame, keren ya?


 (sumber Oriflame)
 Beberapa produk diberi latar putih saja. Jujur masih bingung nih jika harus motret seperti ini:

(dok. Oriflame)



Bicara tentang latar putih, kemarin saya mengaduk-aduk isi lemari untuk mencari beludru putih atau semacamnya. Tujuannya untuk memotret sabun organis hasil produksi seorang teman. bahan bakunya minyak kelapa alami, bukan minyak kelapa sawit. Sehingga selain jejak ekologisnya lebih kecil, juga bisa digunakan oleh mereka yang allergi sabun. Wuizz promosiin barangnya Melly nih ..... ^_^

Karena ngga ada kain putih apalagi beludru, terpaksalah saya menyambar pashmina berwarna  hitam ini dia:




Beberapa waktu lalu saya memotret makanan dengan flash dan hasilnya cukup menyeramkan. Beda dengan foto produk yang justru menampilkan warna asli produk yaitu kuning. Karena ketika saya ganti dengan  tanpa flash/lampu kilat kamera hasilnya sebagai berikut.






Berbeda ya? nampak pucat banget, padahal ini udah diedit lho, diberi efek saturasi agar hangat tapi tetap nampak pucat. Hasil lain saya dapat ketika memotret dengan menggunakan lampu anti mata merah/anti red eye.Ini pun sudah saya edit agar tidak terlalu pucat.

Kemudian, saya membuat foto dengan latar belakang merah sebagai pembanding. Ini dia hasilnya dengan flash.




Beda hasilnya antara latar hitam dan merah ya ?  Ajie Nugroho pernah mengajarkan bahwa sebelum meotret harus merancang hasil dulu. Mau seperti apa hasilnya dan harus bagaimana sebelum menghasilkan karya yang standing ovation 

Ok deee, tanpa berpanjang kata lagi saya memotret tanpa flash. Hasilnya gelap, nggak banget deh.

Hasilnya kurang mirip produk karena produk asli berwarna kuning seperti foto dengan flash.  Sedangkan dengan lampu anti red eye, ini hasilnya:


Hasil belajar memotret memang membutuhkan ribuan bahkan ratusan ribu jepretan. ( ssstttt pakar photography @Arbain Rambey pernah menulis tweet bahwa dari 10.000 jepretan hanya 1 terpilih yang layak ditampilkan)


Karena itu jangan kaget jika ada blog yang mewanti-wanti untuk menyertakan link blognya jika mau meminjam isi tulisan dan foto. Karena untuk mendapatkan foto yang bagus memerlukan proses yang panjang.




Hasil foto saya kebanting banget ya?

Yang penting udah usaha (*menghibur diri*), memotret dari segala penjuru dan dengan berbagai cara.  Jangan sampai terlalu seadanya seperti dibawah  ini:

sumber:  google image



Ahli pemasaran kosmetika terkemuka pernah berkata: "Pabrik kami memproduksi barang, tapi marketing kami menjual kecantikan"

karena itu Oriflame mensyaratkan konsultan nya menggunakan foto hasil photographer profesional mereka agar pesan yang diharapkan sampai ke pengguna produk mereka.


Nah bagaimana produk kosmetik membawa image seolah pemakainya akan menjadi cantik, berkulit lembut, harum bak bidadari sangat ditentukan foto yang sayangnya belum saya kuasai  🙂🙂

No comments